RINGKASAN
Beberapa penelitian melaporkan bahwa kadar procalcitonin (PCT)
meningkat pada pasien sepsis. Kadar PCT yang tinggi dalam darah
memprediksikan prognosa dan keparahan penyakit.
Penelitian ini dilaksanakan mulai awal Januari 2007 sampai dengan
akhir Mei 2007 dengan jumlah sampel pasien sepsis sebanyak 13 orang dan
sebagai kontrol sebanyak 9 orang normal. Penderita sepsis adalah pasien
sepsis yang dirawat di ruang rawat intensif RSUP. H. Adam Malik Medan
yang memenuhi kriteria sepsis menurut “the American College of Chest
Physicians (ACCP) and the Society for Critical Care Medicine (SCCM)
Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis”.
Sebanyak 6 cc darah pasien diambil melalui vena mediana cubiti,
kemudian darah dibagi dalam 2 tabung, dimana pada 1 tabung yang berisi
antikoagulan EDTA dimasukkan 3 cc darah dan segera dilakukan
pemeriksaan darah lengkap dengan alat Cell Dyne® 3700, dan pada tabung
kedua dimasukkan 3 cc darah tanpa antikoagulan, dipisahkan serumnya,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan procalcitonin dengan PCT-Q, merupakan
suatu tes immunokromatografi secara semi-kuantitatif, dimana hasil assay
dibaca melalui pengamatan langsung yang membandingkan intensitas warna
dengan referensi warna yang dibuat oleh perusahaan yang menunjukkan
kadar PCT setara dengan <0,5 ng/ml, >0,5 ng/ml, >2 ng/ml dan >10 ng/ml.
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan
perangkat computer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 11,0.
Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007
USU e-Repository © 2008
Berdasarkan pengolahan dan analisa data diatas diperoleh hasil bahwa pada
penderita sepsis didapatkan kadar PCT >0,5 ng/ml, sedangkan pada kontrol
normal kadar PCT <0,5 ng/ml. Juga didapatkan kadar PCT >10 ng/ml
sebanyak 6 orang, PCT >2 ng/ml sebanyak 5 orang dan PCT >0,5 ng/ml
sebanyak 2 orang. Peningkatan kadar PCT menunjukkan aktivitas penyakit
yang berkelanjutan, sedangkan penurunan kadar PCT menunjukkan
menurunnya reaksi inflamasi dan terjadi penyembuhan infeksi.
Kadar leukosit pada pasien sepsis meningkat secara bermakna
dibandingkan kontrol normal [(18,89 ± 7,403) x 103/ mm3 vs (8,33 ± 1,30) x
103/ mm3, p < 0,05]. Demikian pula laju endap darah (LED) pada pasien sepsis meningkat secara bermakna dibandingkan kontrol normal [(70,77 ± 31,09) mm/jam vs (13,89 ± 10,45) mm/jam, p < 0,05]. Juga dijumpai bahwa leukosit pada pasien sepsis berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p < 0,05, sedangkan LED pada penderita sepsis tidak berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p > 0,05.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa kadar procalcitonin (PCT)
meningkat pada pasien sepsis. Kadar PCT yang tinggi dalam darah
memprediksikan prognosa dan keparahan penyakit.
Penelitian ini dilaksanakan mulai awal Januari 2007 sampai dengan
akhir Mei 2007 dengan jumlah sampel pasien sepsis sebanyak 13 orang dan
sebagai kontrol sebanyak 9 orang normal. Penderita sepsis adalah pasien
sepsis yang dirawat di ruang rawat intensif RSUP. H. Adam Malik Medan
yang memenuhi kriteria sepsis menurut “the American College of Chest
Physicians (ACCP) and the Society for Critical Care Medicine (SCCM)
Consensus Conference on Standardized Definitions of Sepsis”.
Sebanyak 6 cc darah pasien diambil melalui vena mediana cubiti,
kemudian darah dibagi dalam 2 tabung, dimana pada 1 tabung yang berisi
antikoagulan EDTA dimasukkan 3 cc darah dan segera dilakukan
pemeriksaan darah lengkap dengan alat Cell Dyne® 3700, dan pada tabung
kedua dimasukkan 3 cc darah tanpa antikoagulan, dipisahkan serumnya,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan procalcitonin dengan PCT-Q, merupakan
suatu tes immunokromatografi secara semi-kuantitatif, dimana hasil assay
dibaca melalui pengamatan langsung yang membandingkan intensitas warna
dengan referensi warna yang dibuat oleh perusahaan yang menunjukkan
kadar PCT setara dengan <0,5 ng/ml, >0,5 ng/ml, >2 ng/ml dan >10 ng/ml.
Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan
perangkat computer SPSS (Statistical Product and Service Solution) 11,0.
Cut Murzalina : Procal Citonin Pada Pasien Sepsis Yang Telah Mendapat Perawatan Di Ruang Rawat Intensif..., 2007
USU e-Repository © 2008
Berdasarkan pengolahan dan analisa data diatas diperoleh hasil bahwa pada
penderita sepsis didapatkan kadar PCT >0,5 ng/ml, sedangkan pada kontrol
normal kadar PCT <0,5 ng/ml. Juga didapatkan kadar PCT >10 ng/ml
sebanyak 6 orang, PCT >2 ng/ml sebanyak 5 orang dan PCT >0,5 ng/ml
sebanyak 2 orang. Peningkatan kadar PCT menunjukkan aktivitas penyakit
yang berkelanjutan, sedangkan penurunan kadar PCT menunjukkan
menurunnya reaksi inflamasi dan terjadi penyembuhan infeksi.
Kadar leukosit pada pasien sepsis meningkat secara bermakna
dibandingkan kontrol normal [(18,89 ± 7,403) x 103/ mm3 vs (8,33 ± 1,30) x
103/ mm3, p < 0,05]. Demikian pula laju endap darah (LED) pada pasien sepsis meningkat secara bermakna dibandingkan kontrol normal [(70,77 ± 31,09) mm/jam vs (13,89 ± 10,45) mm/jam, p < 0,05]. Juga dijumpai bahwa leukosit pada pasien sepsis berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p < 0,05, sedangkan LED pada penderita sepsis tidak berkorelasi dengan kadar PCT dengan nilai p > 0,05.