ABSTRAK
Telah dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dari air
rebusan kulit buah sentul segar ( Sandoricum koet jape (Burm. f.) Merr) dan
ekstrak etanol simplisia kulit buah sentul (Sandorici pericarpium) terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Shigella
dysenteriae.
Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol .
Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode difusi agar. Hasil
pemeriksaan skrining fitokimia serbuk simplisia kulit buah sentul menunjukkan
adanya golongan senyawa alkaloida, flavonoida, tanin, saponin, glikosida,
glikosida antraki non dan steroida.
Hasil pengujian aktivitas antibakteri air rebusan memberikan daerah
hambat pertumbuhan yang memuaskan terhadap bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli pada konsentrasi 50% (v/v) dan bakteri Shigella dysenteriae
pada konsentrasi 20%.
Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol memberikan daerah
hambat yang memuaskan terhadap Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia
coli pada konsentrasi 100 mg/ml dan bakteri Shigella dysenteriae pada
konsentrasi 25 mg/ml.
MIC (Mini mum Inhibitory Concentration) pada air rebusan kulit buah
sentul sebesar 10% (v/v) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli
dan Shigella dysenteriae. MIC ekstrak etanol sebesar 75 mg/ml terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan bakteri Shigella dysenteriae pada
konsentrasi 2 mg/ml
Telah dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antibakteri dari air
rebusan kulit buah sentul segar ( Sandoricum koet jape (Burm. f.) Merr) dan
ekstrak etanol simplisia kulit buah sentul (Sandorici pericarpium) terhadap
pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Shigella
dysenteriae.
Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol .
Uji aktivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode difusi agar. Hasil
pemeriksaan skrining fitokimia serbuk simplisia kulit buah sentul menunjukkan
adanya golongan senyawa alkaloida, flavonoida, tanin, saponin, glikosida,
glikosida antraki non dan steroida.
Hasil pengujian aktivitas antibakteri air rebusan memberikan daerah
hambat pertumbuhan yang memuaskan terhadap bakteri Staphylococcus aureus
dan Escherichia coli pada konsentrasi 50% (v/v) dan bakteri Shigella dysenteriae
pada konsentrasi 20%.
Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol memberikan daerah
hambat yang memuaskan terhadap Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia
coli pada konsentrasi 100 mg/ml dan bakteri Shigella dysenteriae pada
konsentrasi 25 mg/ml.
MIC (Mini mum Inhibitory Concentration) pada air rebusan kulit buah
sentul sebesar 10% (v/v) terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli
dan Shigella dysenteriae. MIC ekstrak etanol sebesar 75 mg/ml terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan bakteri Shigella dysenteriae pada
konsentrasi 2 mg/ml