RINGKASAN
Meningitis TB adalah radang selaput otak akibat komplikasi TB primer.
Keiadian meningitis TB bervariasi tergantung pada tingkat sosio-ekonorni, kesehatan
rnasyarakat, umur dan status gizi. Imunisasi BCG meningkatkan dayatahan tubuh
terhadap infeksi M. tuberkulosis yang virulen. Irnunitas yang terbentuk tidaklah
mutlak menjamin tidak terjadinya infeksi TB pada seseorang narnun infeksi yang
terjadi tidak progresif dan tidak menimbulkan kornplikasi yang berat seperti
meningitis TB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status irnunisasi BCG penderita
meningitis TB dan rnelihat faktor lain yang mempengaruhi terjaclinyameningitis TB.
Penelitian dilakukan secara studi kasus kontrol. Subjek penelitian adalah penderita
yang dirawat dengan diagnosis meningitis TB sejak tahun 1997 - 2000, dengan
kontrol adalah penderita TB primer yang didiagnosis pada waktu yang bersamaan.
Data diambil dari catatan medik penderita di Bagian rekarn medik RSUP HAdam .
Malik Medan.
Terdapat 12 dari 16 penderita meningitis TB yangtidak mendapat imunisasi
BCG, sebaliknya 6 dad 16 penderita TB primer yang tidak mendapat irnunisasi BCG,
hal ini bermakna secara statistik dengan p = 0,03. Risiko terjadinya meningitis TB
pactagizi buruk adalah 2,33 (el 95 % 0,52;10,48),denganp =0,26.
Kesimpulan sebagian besar penderita meningitis TB tidak mendapat
irnunisasi BCG. Tidak ditemukan faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya
meningitis tuberkulosa,
Meningitis TB adalah radang selaput otak akibat komplikasi TB primer.
Keiadian meningitis TB bervariasi tergantung pada tingkat sosio-ekonorni, kesehatan
rnasyarakat, umur dan status gizi. Imunisasi BCG meningkatkan dayatahan tubuh
terhadap infeksi M. tuberkulosis yang virulen. Irnunitas yang terbentuk tidaklah
mutlak menjamin tidak terjadinya infeksi TB pada seseorang narnun infeksi yang
terjadi tidak progresif dan tidak menimbulkan kornplikasi yang berat seperti
meningitis TB.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status irnunisasi BCG penderita
meningitis TB dan rnelihat faktor lain yang mempengaruhi terjaclinyameningitis TB.
Penelitian dilakukan secara studi kasus kontrol. Subjek penelitian adalah penderita
yang dirawat dengan diagnosis meningitis TB sejak tahun 1997 - 2000, dengan
kontrol adalah penderita TB primer yang didiagnosis pada waktu yang bersamaan.
Data diambil dari catatan medik penderita di Bagian rekarn medik RSUP HAdam .
Malik Medan.
Terdapat 12 dari 16 penderita meningitis TB yangtidak mendapat imunisasi
BCG, sebaliknya 6 dad 16 penderita TB primer yang tidak mendapat irnunisasi BCG,
hal ini bermakna secara statistik dengan p = 0,03. Risiko terjadinya meningitis TB
pactagizi buruk adalah 2,33 (el 95 % 0,52;10,48),denganp =0,26.
Kesimpulan sebagian besar penderita meningitis TB tidak mendapat
irnunisasi BCG. Tidak ditemukan faktor lain yang berpengaruh terhadap terjadinya
meningitis tuberkulosa,