Abstrak
Berbagai macam penyakit dapat diobati dengan memanfaatkan ramuan
dari tumbuh – tumbuhan yang mudah didap at di sekitar rumah, penggunaan
ramuan tumbuhan tersebut secara tradisional tidak ada efek samping yang
ditimbulkan seperti yang te rjadi pada pengobatan kimia. Salah satu tumbuhan obat
tersebut adalah kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem). Kulit batang ini
dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan diare dan disentri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberia n ekstrak etanol dan ekstrak air
kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem ) terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Bacillus subtilis.
Ekstraksi dilakukan secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol
dan Ekstrak air diperoleh dengan perebusan kulit batang ingul (Toona sinensis M.
Roem) segar. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan pencadang punch hole.
Hasil penelitian diperoleh kadar air 7,32%. Pengujian Aktivitas antibakteri
ekstrak etanol dan ekstrak air kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem )
menunjukkan hasil yang berbeda. Pada konsentrasi 75 mg/ml ekstrak etanol telah
memberikan aktivitas antibakteri untuk Escherichia coli , Bacillus subtilis dan
konsentrasi 100 mg/ml untuk bakteri Shigella dysenteriae, sedangkan ekstrak air
memberikan aktivitas pada konsentrasi 200 mg/ml untuk bakteri Escherichia coli,
Shigella dysenteriae dan Bacillus subtilis . Konsentrasi terkecil yang masih
menghambat pertumbuhan bakteri untuk ekstr ak etanol adalah 6 mg/ml untuk
bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae, konsentrasi 8 mg/ml untuk
Bacillus subtilis dan ekstrak air adalah 8 mg/ml untuk Escherichia coli dan
Shigella dysenteriae, konsentrasi 10 mg/ml untuk bakteri Bacillus subtilis.
Kata kunci : Toona sinensis M. Roem , Escherichia coli, Shigella dysenteriae,
Bacillus subtilis, Perkolasi, Metode Difusi agar
Berbagai macam penyakit dapat diobati dengan memanfaatkan ramuan
dari tumbuh – tumbuhan yang mudah didap at di sekitar rumah, penggunaan
ramuan tumbuhan tersebut secara tradisional tidak ada efek samping yang
ditimbulkan seperti yang te rjadi pada pengobatan kimia. Salah satu tumbuhan obat
tersebut adalah kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem). Kulit batang ini
dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan diare dan disentri. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberia n ekstrak etanol dan ekstrak air
kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem ) terhadap pertumbuhan bakteri
Escherichia coli, Shigella dysenteriae dan Bacillus subtilis.
Ekstraksi dilakukan secara perkolasi dengan menggunakan pelarut etanol
dan Ekstrak air diperoleh dengan perebusan kulit batang ingul (Toona sinensis M.
Roem) segar. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi agar
menggunakan pencadang punch hole.
Hasil penelitian diperoleh kadar air 7,32%. Pengujian Aktivitas antibakteri
ekstrak etanol dan ekstrak air kulit batang ingul (Toona sinensis M. Roem )
menunjukkan hasil yang berbeda. Pada konsentrasi 75 mg/ml ekstrak etanol telah
memberikan aktivitas antibakteri untuk Escherichia coli , Bacillus subtilis dan
konsentrasi 100 mg/ml untuk bakteri Shigella dysenteriae, sedangkan ekstrak air
memberikan aktivitas pada konsentrasi 200 mg/ml untuk bakteri Escherichia coli,
Shigella dysenteriae dan Bacillus subtilis . Konsentrasi terkecil yang masih
menghambat pertumbuhan bakteri untuk ekstr ak etanol adalah 6 mg/ml untuk
bakteri Escherichia coli dan Shigella dysenteriae, konsentrasi 8 mg/ml untuk
Bacillus subtilis dan ekstrak air adalah 8 mg/ml untuk Escherichia coli dan
Shigella dysenteriae, konsentrasi 10 mg/ml untuk bakteri Bacillus subtilis.
Kata kunci : Toona sinensis M. Roem , Escherichia coli, Shigella dysenteriae,
Bacillus subtilis, Perkolasi, Metode Difusi agar