ABSTRAK
Telah dilakukan karakterisasi simplisia kulit batang salam ( Syzygium
polyanthum (Wight) Walp.) dan uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang
salam terhadap mencit jantan.
Karakterisasi simplisia kulit batang salam meliputi penetapan kadar air
(7,33%), penetapan kadar abu total (4,96%), penetapan kadar abu yang tidak larut
dalam asam (0,14%), penetapan kadar sari yang larut dalam etanol (20,95 %) dan
penetapan kadar sari yang larut dalam air (12,70 %).
Uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang salam terhadap mencit jantan
dilakukan dengan cara memberikan oleum ricini sebagai penginduksi dia re.
Ekstrak etanol kulit batang salam dosis 20 mg, 40 mg dan 80 mg/kg berat badan
(bb) diberikan secara oral dan dilakukan pengamatan terhadap saat mulai
terjadinya diare, konsistensi feses, frekuensi diare dan lama terjadinya diare setiap
30 menit selama 8 jam. Sebagai pembanding digunakan Loperamid HCl dosis 1
mg/kg bb.
Dari hasil pengamatan uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang salam
dosis 20 mg/kg bb mempunyai efek antidiare yang lebih lemah dibandingkan
dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb. D osis 40 mg/kg bb mempunyai efek
yang sama dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb. Dan dosis 80 mg/kg bb
mempunyai efek yang lebih kuat dibandingkan dengan Loperamid HCl dosis 1
mg/kg bb.
Telah dilakukan karakterisasi simplisia kulit batang salam ( Syzygium
polyanthum (Wight) Walp.) dan uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang
salam terhadap mencit jantan.
Karakterisasi simplisia kulit batang salam meliputi penetapan kadar air
(7,33%), penetapan kadar abu total (4,96%), penetapan kadar abu yang tidak larut
dalam asam (0,14%), penetapan kadar sari yang larut dalam etanol (20,95 %) dan
penetapan kadar sari yang larut dalam air (12,70 %).
Uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang salam terhadap mencit jantan
dilakukan dengan cara memberikan oleum ricini sebagai penginduksi dia re.
Ekstrak etanol kulit batang salam dosis 20 mg, 40 mg dan 80 mg/kg berat badan
(bb) diberikan secara oral dan dilakukan pengamatan terhadap saat mulai
terjadinya diare, konsistensi feses, frekuensi diare dan lama terjadinya diare setiap
30 menit selama 8 jam. Sebagai pembanding digunakan Loperamid HCl dosis 1
mg/kg bb.
Dari hasil pengamatan uji efek antidiare ekstrak etanol kulit batang salam
dosis 20 mg/kg bb mempunyai efek antidiare yang lebih lemah dibandingkan
dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb. D osis 40 mg/kg bb mempunyai efek
yang sama dengan Loperamid HCl dosis 1 mg/kg bb. Dan dosis 80 mg/kg bb
mempunyai efek yang lebih kuat dibandingkan dengan Loperamid HCl dosis 1
mg/kg bb.