BSTRAK
Rimpang jahe merah dan kunyit telah lama dikenal dan tumbuh baik di
Negara kita. Keduanya merupakan tanaman yang telah diketahui khasiatnya, salah
satunya sebagai antiinflamasi. Oleh sebab itu rimpang jahe merah (Zingiberis
rhizoma) dan rimpang kunyit (Curcumae rhizoma) ini akan dikombinasikan dalam
sediaan topikal kemudian diuji efek antiinflamasinya terhadap mencit
menggunakan alat pletismometer.
Telah dilakukan pemeriksaan karaterisasi dan pembuatan ekstrak etanol
rimpang jahe merah dan rimpang kunyit dan uji efek antiinflama si secara topikal
pada telapak kaki mencit yang diiduksi dengan larutan λ -karagenan 1% (b/v).
Sediaan topikal ekstrak etanol rimpang jahe merah dan rimpang kunyit diberikan
dengan konsentrasi 4%, sediaan kombinasi (ekstrak jahe merah 2% dan ekstrak
rimpan g kunyit 2%) dan sediaan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.
Inhibisi radang ekstrak etanol rimpang jahe merah 4% terlihat pada t 30
(13,07%) dan maksimum pada t 360 (67,40%); untuk ekstrak etanol rimpang kunyit
4% terlihat pada t 30 (3,57%) dan maksimum pada t 360 (60,71% ); untuk ekstrak
etanol kombinasi dari rimpang jahe merah 2% dan rimpang kunyit 2% terlihat
pada t 30 (6,83%) dan maksimum pada t 360 (55,27%). Natrium dklofenak
memberikan inhibisi radang pada t30 (2,21%) dan maksimum pada t360 (43,86%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak rimpang jahe merah 4%,
gel ekstrak rimpang kunyit 4% dan gel kombinasi dari ekstrak jahe merah 2% dan
ekstrak rimpang kunyit 2% memberikan efek antiinflamasi, akan tetapi
berdasarkan analisis statistik gel ektrak jahe merah 4% memiliki efek
antiinflamasi lebih besar dibandingkan dengan gel ekstrak kunyit 4% dan gel
kombinasi ekstrak jahe merah 2% dan ekstrak rimpang kunyit 2%.
Rimpang jahe merah dan kunyit telah lama dikenal dan tumbuh baik di
Negara kita. Keduanya merupakan tanaman yang telah diketahui khasiatnya, salah
satunya sebagai antiinflamasi. Oleh sebab itu rimpang jahe merah (Zingiberis
rhizoma) dan rimpang kunyit (Curcumae rhizoma) ini akan dikombinasikan dalam
sediaan topikal kemudian diuji efek antiinflamasinya terhadap mencit
menggunakan alat pletismometer.
Telah dilakukan pemeriksaan karaterisasi dan pembuatan ekstrak etanol
rimpang jahe merah dan rimpang kunyit dan uji efek antiinflama si secara topikal
pada telapak kaki mencit yang diiduksi dengan larutan λ -karagenan 1% (b/v).
Sediaan topikal ekstrak etanol rimpang jahe merah dan rimpang kunyit diberikan
dengan konsentrasi 4%, sediaan kombinasi (ekstrak jahe merah 2% dan ekstrak
rimpan g kunyit 2%) dan sediaan natrium diklofenak sebagai kontrol positif.
Inhibisi radang ekstrak etanol rimpang jahe merah 4% terlihat pada t 30
(13,07%) dan maksimum pada t 360 (67,40%); untuk ekstrak etanol rimpang kunyit
4% terlihat pada t 30 (3,57%) dan maksimum pada t 360 (60,71% ); untuk ekstrak
etanol kombinasi dari rimpang jahe merah 2% dan rimpang kunyit 2% terlihat
pada t 30 (6,83%) dan maksimum pada t 360 (55,27%). Natrium dklofenak
memberikan inhibisi radang pada t30 (2,21%) dan maksimum pada t360 (43,86%).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gel ekstrak rimpang jahe merah 4%,
gel ekstrak rimpang kunyit 4% dan gel kombinasi dari ekstrak jahe merah 2% dan
ekstrak rimpang kunyit 2% memberikan efek antiinflamasi, akan tetapi
berdasarkan analisis statistik gel ektrak jahe merah 4% memiliki efek
antiinflamasi lebih besar dibandingkan dengan gel ekstrak kunyit 4% dan gel
kombinasi ekstrak jahe merah 2% dan ekstrak rimpang kunyit 2%.