BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan perkembangan manusia, proses belajar juga
mengalami perkembangan. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha pada pihak individu. Sama halnya dengan manusia, belajarpun
mengalami proses kematangan. Ada tiga hal yang erat kaitannya antara
kematangan dan belajar.
Pertama, : Karena manusia mampu belajar, maka keanekaan mungkin
terjadi, perbedaan-perbedaan individu dalam kepribadian,
sikap-sikap dan pola-pola perilaku terjadi bukan hanya karena
kematangan namun kematangan dan belajar.
Kedua, : Kematangan memberi batasan dimana perkembangan tidak
dapat memperoleh kemajuan sekalipun dengan metode belajar
yang paling disukai.
Ketiga, : Ada ”Jadwal” yang pasti belajar .
Individu tidak dapat belajar sampai dirinya siap. Kesiapan
dalam belajar menentukan saat kapan belajar itu dapat dan
harus dilakukan.
Adapun keterlambatan dalam belajar menyebabkan timbulnya berbagai masalah.
Misanya : sulitnya berkonsentrasi, kejenuhan belajar, kebencian pada suatu mata
pelajaran, dan masih banyak masalah belajar lainnya. Masalah-masalah tersebut
memberi dampak, baik pada perkembangan akademis terjadi kemerosotan nilai
hasil belajar, sedangkan pada perkembangan psikologisnya anak, terlihat adanya
perubahan perilaku anak.
Karena merasa kekurangan, anak menjadi minder dan malu bergaul dalam
kelompoknya, tertutup, acuh tak acuh dan terkadang anak menjadi agresif
terhadap teman-teman yang menolak dirinya.
Agar tidak menjadi masalah yang berlarut-larut, maka perlu adanya
penyelesaian. Salah satu cara penyelesaian masalah tersebut adalah melalui
bimbingan. Bimbingan diberikan oleh orang yang ahli dan berpengalaman dalam
melakukan bimbingan. Dalam paparan ini, nantinya akan dibahas tentang
bimbingan pada mata pelajaran yang sering kali menjadi hal yang menakutkan
bagi anak, misalnya matematika.
Bimbingan merupakan salah satu komponen yang erat kaitannya dalam
penyelenggaraan pendidikan. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan berlatar
belakang beberapa aspek yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural dan
paedagogies. Dalam aspek psikologis terdapat banyak masalah salah satu
diantaranya adalam masalah belajar. Masalah ini muncul dan terkait erat dengan
berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurukulum, strategi belajar
mengajar, alat bantu belajar, sumber-sumber dan sebagainya. Perkembangan ini
tentunya akan mempengaruhi kehidupan pada siswa dalam bidang akademik
khususnya.
Dengan adanya perubahan ini siswa terpaksa harus menyesuaikan diri
dengan setiap perkembangan pendidikan yang terjadi untuk mencapai kesuksesan
yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya. Proses penyesuaian diri
tersebut memerlukan bantuan yang terarah dan sistematis melalui pelajaran
bimbingan belajar. Karena bimbingan pada hakikatnya merupakan salah satu
konsekuensi dari perkembangan pendidikan.
Bimbingan itu sendiri dilaksanakan dengan terarah dan sistematis. Oleh
karena itu manejerial dalam bimbingan merupakan upaya guru pembimbing
dalam melaksanakan bimbingan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Aspek
yang terkandung dalam manajerial yaitu perencanaan dan pengorganisasian
program, pelaksanaan dan pengarahan program, evaluasi dan survei.
B. Masalah
Dalam pembuatan belajar dapat timbul berbagai masalah, baik bagi diri
pelajar maupun pengajar (guru). Masalah yang muncul dari diri pelajar misalnya
pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif, mempersiapkan
ujian atau ulangan, cara memusatkan perhatian, cara belajar kelompok, rasa tidak
suka pada suatu mata pelajaran tertentu dan lain sebagainya.
Masalah yang akan dibahas dalam paparan ini adalah kebencian atau rasa
tidak suka pada pelajaran matematika. Siswa cenderung beranggapan bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit. Jadi mereka merasa tidak mampu
sehingga menimbulkan kejenuhan pada pelajaran matematika dan akhirnya
berdampak pada nilai matematika yang diperoleh siswa.
Didalam laporan ini penulis akan menguraikan cara menangani dan
memberi bimbingan pada anak yang mengalami kesulitan belajar mata pelajaran
matematika kelas VI
C. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut,
bagaimanakah peran bimbingan yang menggunakan metode bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika terutama pada penyelesaian bilangan
campuran pada siswa SD kelas VI ?
D. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan bimbingan terhadap anak yang mengalami
kesulitan belajar dalam melakukan operasi hitung bilangan campuran
penjumlahan dan pembagian adalah agar :
1. Siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran matematika.
2. Siswa dapat melakukan operasi hitung bilangan campuran penjumlahan dan
pembagian.
E. Manfaat
1. Manfaat bagi guru
- Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru dalam menambah ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kaitannya dengan perkembangan manusia, proses belajar juga
mengalami perkembangan. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari
latihan dan usaha pada pihak individu. Sama halnya dengan manusia, belajarpun
mengalami proses kematangan. Ada tiga hal yang erat kaitannya antara
kematangan dan belajar.
Pertama, : Karena manusia mampu belajar, maka keanekaan mungkin
terjadi, perbedaan-perbedaan individu dalam kepribadian,
sikap-sikap dan pola-pola perilaku terjadi bukan hanya karena
kematangan namun kematangan dan belajar.
Kedua, : Kematangan memberi batasan dimana perkembangan tidak
dapat memperoleh kemajuan sekalipun dengan metode belajar
yang paling disukai.
Ketiga, : Ada ”Jadwal” yang pasti belajar .
Individu tidak dapat belajar sampai dirinya siap. Kesiapan
dalam belajar menentukan saat kapan belajar itu dapat dan
harus dilakukan.
Adapun keterlambatan dalam belajar menyebabkan timbulnya berbagai masalah.
Misanya : sulitnya berkonsentrasi, kejenuhan belajar, kebencian pada suatu mata
pelajaran, dan masih banyak masalah belajar lainnya. Masalah-masalah tersebut
memberi dampak, baik pada perkembangan akademis terjadi kemerosotan nilai
hasil belajar, sedangkan pada perkembangan psikologisnya anak, terlihat adanya
perubahan perilaku anak.
Karena merasa kekurangan, anak menjadi minder dan malu bergaul dalam
kelompoknya, tertutup, acuh tak acuh dan terkadang anak menjadi agresif
terhadap teman-teman yang menolak dirinya.
Agar tidak menjadi masalah yang berlarut-larut, maka perlu adanya
penyelesaian. Salah satu cara penyelesaian masalah tersebut adalah melalui
bimbingan. Bimbingan diberikan oleh orang yang ahli dan berpengalaman dalam
melakukan bimbingan. Dalam paparan ini, nantinya akan dibahas tentang
bimbingan pada mata pelajaran yang sering kali menjadi hal yang menakutkan
bagi anak, misalnya matematika.
Bimbingan merupakan salah satu komponen yang erat kaitannya dalam
penyelenggaraan pendidikan. Kebutuhan pelaksanaan bimbingan berlatar
belakang beberapa aspek yaitu aspek psikologis, sosiologis, kultural dan
paedagogies. Dalam aspek psikologis terdapat banyak masalah salah satu
diantaranya adalam masalah belajar. Masalah ini muncul dan terkait erat dengan
berbagai komponen sistem pendidikan seperti kurukulum, strategi belajar
mengajar, alat bantu belajar, sumber-sumber dan sebagainya. Perkembangan ini
tentunya akan mempengaruhi kehidupan pada siswa dalam bidang akademik
khususnya.
Dengan adanya perubahan ini siswa terpaksa harus menyesuaikan diri
dengan setiap perkembangan pendidikan yang terjadi untuk mencapai kesuksesan
yang berarti dalam keseluruhan proses belajarnya. Proses penyesuaian diri
tersebut memerlukan bantuan yang terarah dan sistematis melalui pelajaran
bimbingan belajar. Karena bimbingan pada hakikatnya merupakan salah satu
konsekuensi dari perkembangan pendidikan.
Bimbingan itu sendiri dilaksanakan dengan terarah dan sistematis. Oleh
karena itu manejerial dalam bimbingan merupakan upaya guru pembimbing
dalam melaksanakan bimbingan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Aspek
yang terkandung dalam manajerial yaitu perencanaan dan pengorganisasian
program, pelaksanaan dan pengarahan program, evaluasi dan survei.
B. Masalah
Dalam pembuatan belajar dapat timbul berbagai masalah, baik bagi diri
pelajar maupun pengajar (guru). Masalah yang muncul dari diri pelajar misalnya
pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif, mempersiapkan
ujian atau ulangan, cara memusatkan perhatian, cara belajar kelompok, rasa tidak
suka pada suatu mata pelajaran tertentu dan lain sebagainya.
Masalah yang akan dibahas dalam paparan ini adalah kebencian atau rasa
tidak suka pada pelajaran matematika. Siswa cenderung beranggapan bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit. Jadi mereka merasa tidak mampu
sehingga menimbulkan kejenuhan pada pelajaran matematika dan akhirnya
berdampak pada nilai matematika yang diperoleh siswa.
Didalam laporan ini penulis akan menguraikan cara menangani dan
memberi bimbingan pada anak yang mengalami kesulitan belajar mata pelajaran
matematika kelas VI
C. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut,
bagaimanakah peran bimbingan yang menggunakan metode bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika terutama pada penyelesaian bilangan
campuran pada siswa SD kelas VI ?
D. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan bimbingan terhadap anak yang mengalami
kesulitan belajar dalam melakukan operasi hitung bilangan campuran
penjumlahan dan pembagian adalah agar :
1. Siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran matematika.
2. Siswa dapat melakukan operasi hitung bilangan campuran penjumlahan dan
pembagian.
E. Manfaat
1. Manfaat bagi guru
- Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru dalam menambah ...