BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan sering kita temui anak yang sulit memahami
materi yang diajarkan. Salah satu faktor yang menyebabkan anak sulit
memahami materi adalah strategi belajar mengajar yang digunakan, untuk itu
kita harus mengupayakan strategi belajar mengajar yang dapat melibatkan siswa
secara langsung baik secara lisan, fisik dan tertulis. Tentunya kita dapat
menyediakan media yang bervariasi dan menarik, sehingga minat siswa dalam
mengikuti pelajaran tinggi.
Usia anak SDN sekitar 6-11 tahun, pada masa-masa itu anak masih suka
bermain dan memahami konsep-konsep yang bersifat kongkrit. Sebagai seorang
guru harus memahami perkembangan dan karakteristik siswa. Dalam
pembelajaran matematika diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa, mengkongkritkan obyek matematika yang abstrak agar mudah dipahami
siswa. Selain itu situasi pembelajaran yang dapat membuat anak tertarik dan
senang pada pelajaran matematika sangat diperlukan.
Menurut sebagaian guru pelajaran matematika adalah pelajaran yang
sulit bagi anak. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang masih
rendah. Pemahaman awal siswa yang demikian juga menentukan keberhasilan
siswa. Oleh karena itu kondisi tersebut benar-benar dipahami oleh guru untuk
membentuk sikap siap untuk belajar bagi siswa.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai pemahaman
konsep dan pemahaman konsep matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah. Salah satu cara yang digunakan adalah
menggunakan model benda konkrit. Dalam pembelajaran tentunya siswa terlibat
secara langsung dan mengarah pada penyelidikan dari pemecahan masalah.
Dalam makalah Tugas Akhir ini, penulis membahas strategi belajar
mengajar pada pembelajaran matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat digunakan rumusan masalah antara
lain:
1. Bagaimanakah cara meningkatkan pemahaman siswa dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
2. Apakah bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dan penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Sebagai persyaratan kelulusan D2 PGSD FIP UNNES.
2. Untuk mengetahui bentuk bimbingan belajar yang digunakan dalam
peningkatan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
3. Untuk mengetahui manfaat adanya layanan bimbingan dalam meningkatkan
kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
2. Untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah.
3. Dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan konsep opearsi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang salah, maka dikemukakan
penegasan istilah sebagai berikut :
1. Peran : fungsi
2. Bimbingan : petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu.
3. Peningkatan : proses, cara, perbuatan, meningkatkan sesuatu.
4. Kemampuan : kecakapan
5. Mengerjakan : berbuat sesuatu
6. Operasi : pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan
7. Penjumlahan : cara menjumlahkan
8. Pengurangan : cara mengurangkan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan sering kita temui anak yang sulit memahami
materi yang diajarkan. Salah satu faktor yang menyebabkan anak sulit
memahami materi adalah strategi belajar mengajar yang digunakan, untuk itu
kita harus mengupayakan strategi belajar mengajar yang dapat melibatkan siswa
secara langsung baik secara lisan, fisik dan tertulis. Tentunya kita dapat
menyediakan media yang bervariasi dan menarik, sehingga minat siswa dalam
mengikuti pelajaran tinggi.
Usia anak SDN sekitar 6-11 tahun, pada masa-masa itu anak masih suka
bermain dan memahami konsep-konsep yang bersifat kongkrit. Sebagai seorang
guru harus memahami perkembangan dan karakteristik siswa. Dalam
pembelajaran matematika diusahakan sesuai dengan perkembangan kognitif
siswa, mengkongkritkan obyek matematika yang abstrak agar mudah dipahami
siswa. Selain itu situasi pembelajaran yang dapat membuat anak tertarik dan
senang pada pelajaran matematika sangat diperlukan.
Menurut sebagaian guru pelajaran matematika adalah pelajaran yang
sulit bagi anak. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang masih
rendah. Pemahaman awal siswa yang demikian juga menentukan keberhasilan
siswa. Oleh karena itu kondisi tersebut benar-benar dipahami oleh guru untuk
membentuk sikap siap untuk belajar bagi siswa.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai pemahaman
konsep dan pemahaman konsep matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah. Salah satu cara yang digunakan adalah
menggunakan model benda konkrit. Dalam pembelajaran tentunya siswa terlibat
secara langsung dan mengarah pada penyelidikan dari pemecahan masalah.
Dalam makalah Tugas Akhir ini, penulis membahas strategi belajar
mengajar pada pembelajaran matematika tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat digunakan rumusan masalah antara
lain:
1. Bagaimanakah cara meningkatkan pemahaman siswa dalam operasi
penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
2. Apakah bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dan penyusunan Tugas Akhir ini adalah :
1. Sebagai persyaratan kelulusan D2 PGSD FIP UNNES.
2. Untuk mengetahui bentuk bimbingan belajar yang digunakan dalam
peningkatan kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
3. Untuk mengetahui manfaat adanya layanan bimbingan dalam meningkatkan
kemampuan operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
1. Sebagai masukan bagi guru dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan cacah.
2. Untuk meningkatkan pemahaman konsep operasi penjumlahan dan
pengurangan pada bilangan cacah.
3. Dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan konsep opearsi penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah.
E. Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang salah, maka dikemukakan
penegasan istilah sebagai berikut :
1. Peran : fungsi
2. Bimbingan : petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu.
3. Peningkatan : proses, cara, perbuatan, meningkatkan sesuatu.
4. Kemampuan : kecakapan
5. Mengerjakan : berbuat sesuatu
6. Operasi : pelaksanaan rencana yang telah dikembangkan
7. Penjumlahan : cara menjumlahkan
8. Pengurangan : cara mengurangkan