BAB I
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan
antara satu dengan yang lainnya disamping persamaannya. Perbedaan
tersebut meliputi kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, persepsi,
sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan
lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan
pola dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajar maupun
keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.
Sekolah dasar merupakan sebuah jenjang pendidikan yang diikuti
oleh anak dengan rentang usia normal 6 sampai dengan 12 tahun. Pada
usia ini anak mengalami masa operasi konkrit (Teori Jean Piaget). Pada
masa ini anak sudah mulai berfikir logis, akibat dari adanya kegiatan anak
yang telah mampu memanipulasi benda-benda konkrit. Begitu pula dalam
kegiatan kesehariannya baik di lingkungan sekolah maupun rumah,
ketertarikan anak akan benda-benda pada lingkungannya seiring dengan
masa operasi konkrit, anak lebih cenderung menginginkan untuk bermain
dari pada belajar secara formal. Hal ini menyebabkan beberapa anak malas
untuk belajar dan lebih tertarik dengan benda-benda yang sesuai dengan
masanya.
Anak juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
menyeluruh. Perkembangan anak tersebut meliputi semua aspek
perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan intelegensi anak.
Selain itu anak juga mempunyai karakteristik dan kebutuan yang berbedabeda
antara anak satu dengan anak yang lain. Oleh karena itu anak
memerlukan bimbingan yang dikarenakan perbedaan karakteristik anak.
Bimbingan belajar tidak hanya diberikan hanya satu kali saja.
Namun bimbingan belajar bersifat kontinue atau terus menerus,
berkelanjutan dan melalui proses. Tujuan pemberian bimbingan ini agar
anak dapat mencapai perkembangan optimal sesuai kemampuan bakat dan
minat yang dimiliki anak, kemampuan yang dimaksud yaitu intelektual.
Bimbingan belajar dapat diberikan kepada individu atau kelompok baik
oleh guru maupun orang tua.
Dalam tugas akhir ini, akan membahas pemberian bimbingan
belajar anak sekolah dasar kelas lima mata pelajaran Bahasa Indonesia .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka terdapat beberapa
masalah, diantaranya :
a. Masalah apa yang dialami oleh siswa?
b. Bagaimana cara pemberian bantuan pada siswa yang bermasalah
akibat kurang motivasi?
c. Bagaimana hasil pemberian bimbingan belajar pada anak yang kurang
motivasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari tugas akhir
di atas adalah :
a. Mengetahui dan mengidentifikasi masalah belajar yang dialami anak
sekolah dasar.
b. Mengetahui cara-cara memberikan bimbingan belajar pada anak yang
kurang motivasi.
c. Mengetahui hasil dari bimbingan yang telah dilakukan pada anak yang
kurang motivasi.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil diantaranya ada beberapa hal yaitu :
a. Dapat memberikan bimbingan belajar yang efektif dan menyenangkan
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
b. Bimbingan belajar yang tepat dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan.
c. Bimbingan belajar dimaksudkan agar siswa lancar dalam menerima
pelajaran.
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Setiap murid khususnya di sekolah dasar memiliki perbedaan
antara satu dengan yang lainnya disamping persamaannya. Perbedaan
tersebut meliputi kapasitas intelektual, ketrampilan, motivasi, persepsi,
sikap, kemampuan, minat, latar belakang kehidupan dalam keluarga dan
lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan
pola dalam belajar setiap murid baik dalam kecepatan belajar maupun
keberhasilan yang dicapai murid itu sendiri.
Sekolah dasar merupakan sebuah jenjang pendidikan yang diikuti
oleh anak dengan rentang usia normal 6 sampai dengan 12 tahun. Pada
usia ini anak mengalami masa operasi konkrit (Teori Jean Piaget). Pada
masa ini anak sudah mulai berfikir logis, akibat dari adanya kegiatan anak
yang telah mampu memanipulasi benda-benda konkrit. Begitu pula dalam
kegiatan kesehariannya baik di lingkungan sekolah maupun rumah,
ketertarikan anak akan benda-benda pada lingkungannya seiring dengan
masa operasi konkrit, anak lebih cenderung menginginkan untuk bermain
dari pada belajar secara formal. Hal ini menyebabkan beberapa anak malas
untuk belajar dan lebih tertarik dengan benda-benda yang sesuai dengan
masanya.
Anak juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
menyeluruh. Perkembangan anak tersebut meliputi semua aspek
perkembangan anak, salah satunya adalah perkembangan intelegensi anak.
Selain itu anak juga mempunyai karakteristik dan kebutuan yang berbedabeda
antara anak satu dengan anak yang lain. Oleh karena itu anak
memerlukan bimbingan yang dikarenakan perbedaan karakteristik anak.
Bimbingan belajar tidak hanya diberikan hanya satu kali saja.
Namun bimbingan belajar bersifat kontinue atau terus menerus,
berkelanjutan dan melalui proses. Tujuan pemberian bimbingan ini agar
anak dapat mencapai perkembangan optimal sesuai kemampuan bakat dan
minat yang dimiliki anak, kemampuan yang dimaksud yaitu intelektual.
Bimbingan belajar dapat diberikan kepada individu atau kelompok baik
oleh guru maupun orang tua.
Dalam tugas akhir ini, akan membahas pemberian bimbingan
belajar anak sekolah dasar kelas lima mata pelajaran Bahasa Indonesia .
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka terdapat beberapa
masalah, diantaranya :
a. Masalah apa yang dialami oleh siswa?
b. Bagaimana cara pemberian bantuan pada siswa yang bermasalah
akibat kurang motivasi?
c. Bagaimana hasil pemberian bimbingan belajar pada anak yang kurang
motivasi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari tugas akhir
di atas adalah :
a. Mengetahui dan mengidentifikasi masalah belajar yang dialami anak
sekolah dasar.
b. Mengetahui cara-cara memberikan bimbingan belajar pada anak yang
kurang motivasi.
c. Mengetahui hasil dari bimbingan yang telah dilakukan pada anak yang
kurang motivasi.
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil diantaranya ada beberapa hal yaitu :
a. Dapat memberikan bimbingan belajar yang efektif dan menyenangkan
sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
b. Bimbingan belajar yang tepat dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan.
c. Bimbingan belajar dimaksudkan agar siswa lancar dalam menerima
pelajaran.