INTISARI
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menumbuh
kembangkan anak. Peran keluarga menjadi begitu penting dalam membentuk
beberapa sikap dasar yang akan menentukan perkembangan kepribadiannya di masa
depan. Pada tahap awal perkembangan, peran keluarga yang utama adalah
memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan rasa aman bagi anak sehingga
anak mampu mengembangkan dasar kepercayaan terhadap lingkungan.
Kemandirian anak sudah harus tumbuh pada usia prasekolah agar kepercayaan
dirinya bisa tumbuh dan berkembang dengan wajar. Seorang anak merasa perlu
untuk mandiri dan memang ada dorongan nalurinya untuk menjadi mandiri.
Skripsi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pola asuh
orangtua dengan kemandirian anak.Penelitian dilakukan di TK Pangudi Luhur
Bernardus Semarang, dengan obyek penelitian siswa dan orangtua anak yang
bersangkutan. Instrumen yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua yang
meminta jawaan dari orangtua siswa untuk mengetahui pola asuh yang mereka
terapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi yang mengamati
tingkat kemandirian siswa di sekolah. Baik angket maupun observasi dinilai dengan
skala 1 sampai 4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan terlebih dahulu
sebelum melakukan pengujian selanjutnya. Pengujian ada tidaknya hubungan antara
pola asuh orangtua dan kemandirian siswa diuji dengan analisis korelasi product
moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orangtua memiliki hubungan
yang cukup kuat dengan kemandirian anak dimana diperoleh nilai korelasi sebesar
0,613. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak
untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat
melakukan segala sesuatunya secara mandiri.
Berdasarkan simpulan analisis ini disarankan kepada: (1) orangtua untuk
lebih meningkatkan sikap positif mereka terhadap program-program dalam rangka
mendidik anak untuk memiliki kemandirian yang besar, (2) bagi orang tua agar
dapat mendampingi putra-putrinya belajar dan membimbing mereka untuk
menentukan cara atau jalan mereka yang terbaik supaya lebih mandiri, (3) bagi
pendidik, diharapkan mampu memberikan contoh dan perilaku mandiri kepada
siswa.
Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam menumbuh
kembangkan anak. Peran keluarga menjadi begitu penting dalam membentuk
beberapa sikap dasar yang akan menentukan perkembangan kepribadiannya di masa
depan. Pada tahap awal perkembangan, peran keluarga yang utama adalah
memberikan perhatian dan memenuhi kebutuhan rasa aman bagi anak sehingga
anak mampu mengembangkan dasar kepercayaan terhadap lingkungan.
Kemandirian anak sudah harus tumbuh pada usia prasekolah agar kepercayaan
dirinya bisa tumbuh dan berkembang dengan wajar. Seorang anak merasa perlu
untuk mandiri dan memang ada dorongan nalurinya untuk menjadi mandiri.
Skripsi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pola asuh
orangtua dengan kemandirian anak.Penelitian dilakukan di TK Pangudi Luhur
Bernardus Semarang, dengan obyek penelitian siswa dan orangtua anak yang
bersangkutan. Instrumen yang digunakan adalah angket pola asuh orangtua yang
meminta jawaan dari orangtua siswa untuk mengetahui pola asuh yang mereka
terapkan. Penelitian ini juga menggunakan metode observasi yang mengamati
tingkat kemandirian siswa di sekolah. Baik angket maupun observasi dinilai dengan
skala 1 sampai 4. Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan terlebih dahulu
sebelum melakukan pengujian selanjutnya. Pengujian ada tidaknya hubungan antara
pola asuh orangtua dan kemandirian siswa diuji dengan analisis korelasi product
moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh orangtua memiliki hubungan
yang cukup kuat dengan kemandirian anak dimana diperoleh nilai korelasi sebesar
0,613. Hal ini menunjukkan akan perlunya pemberian sedikit toleransi kepada anak
untuk diberikan pola asuh yang benar agar dapat memicu anak untuk dapat
melakukan segala sesuatunya secara mandiri.
Berdasarkan simpulan analisis ini disarankan kepada: (1) orangtua untuk
lebih meningkatkan sikap positif mereka terhadap program-program dalam rangka
mendidik anak untuk memiliki kemandirian yang besar, (2) bagi orang tua agar
dapat mendampingi putra-putrinya belajar dan membimbing mereka untuk
menentukan cara atau jalan mereka yang terbaik supaya lebih mandiri, (3) bagi
pendidik, diharapkan mampu memberikan contoh dan perilaku mandiri kepada
siswa.