BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya
pribadi-pribadi yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
masing-masing. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka kegiatan pendidikan
hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan intruksional
(pengajaran). Akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak
didik secara pribadi mendapat layanan sehingga dapat menjadi pribadi yang
optimal.
Dalam proses pembelajaran biasanya menghadapi berbagai kendala
yang terkait dengan siswa, sebagai peserta didik siswa sebagai subjek didik
merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa
sebagai individu yang dinamik dan berada dalam proses perkembangan
memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sebagai pribadi yang unik terdapat perbedaan individual antara siswa yang sau
dengan yang lain. Timbulnya masalah-masalah psikologis menurut adanya
upaya pemecahan melalui bimbingan. Sejalan dengan aspek-aspek
perkembangan siswa, layanan bimbingan di sekolah dasar mencangkup
layanan bimbingan belajar. Pribadi sosial dan karier. Layanan bimbingan di
sekolah dasar lebih banyak terkait dan terpadu dengan proses pembelajaran.
Proses belajar menjadi wahana bagi layanan bimbingan belajar.
Mengingat pentingnya peranan IPA dalam kehidupan sehari-hari,
terutama berkaitan dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan industri,
peran IPA tak dapat disangkal lagi setiap siswa dituntut mampu menguasai
IPA merupakan suatu pelajaran yang sangat penting IPA diajarkan pada
pembelajaran sekolah dasar.
B. Masalah
Dalam pembelajaran dapat timbul berbagai permasalahan, baik bagi
diri pelajar ataupun pengajar (guru). Masalah yang muncul pada diri pelajar
misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif,
mempersiapkan ulangan harian ataupun ujian akhir. Cara memusatkan
perhatian, cara belajar kelompok, maupun individu itu sendiri. Rasa tidak suka
pada suatu pelajaran tertentu dan lain sebagainya.
Masalah yang akan dibahas dalam paparan ini adalah melakukan
bimbingan belajar IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa
kelas VI SD. Siswa cenderung beranggapan bahwa pelajara IPA merupakan
pelajaran yang rumit dan sulit karena banyaknya penelitian yang membuat
siswa tidak sabar dalam melakukannya. Siswa juga merasa tidak mampu
untuk melakukan penelitian secara bertahap dan rutin, sehingga menimbulkan
kejenuhan pada pembelajaran IPA, dan akhirnya berdampak negatif pada hasil
nilai yang di dapat siswa.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diajukan rumusan masalah antara lain
:
1. Bagaimana bentuk bimbingan belajar yang diberikan oleh guru untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam melakukan bimbingan belajar IPA
dengan metode eksperimen pada siswa SD kelas VI sekolah dasar.
2. Apakah bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar IPA dengan metode eksperimen.
D. Tujuan Penulisan
Tugas akhir ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui bentuk bimbingan belajar yang digunakan dalam
peningkatkan kemampuan belajar IPA dengan metode eksperimen.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran perlu adanya
layanan bimbingan di sekolah dalam peningkatan kemampuan belajar IPA
dengan metode eksperimen.
3. Sebagai peryaratan kelulusan D2 PGKSD FIP UNNES.
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
- Manfaat bagi guru
Sebagai masukan bagi guru mengenai perlunya bimbingan belajar
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dengan metode
eksperimen pada khususnya.
- Manfaat bagi siswa
Meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran IPA dengan metode
eksperimen.
2. Manfaat Praktis
- Manfaat bagi guru
Dapat digunakan sebagai ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya
pribadi-pribadi yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi
masing-masing. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka kegiatan pendidikan
hendaknya bersifat menyeluruh dan tidak hanya berupa kegiatan intruksional
(pengajaran). Akan tetapi meliputi kegiatan yang menjamin bahwa setiap anak
didik secara pribadi mendapat layanan sehingga dapat menjadi pribadi yang
optimal.
Dalam proses pembelajaran biasanya menghadapi berbagai kendala
yang terkait dengan siswa, sebagai peserta didik siswa sebagai subjek didik
merupakan pribadi-pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya. Siswa
sebagai individu yang dinamik dan berada dalam proses perkembangan
memiliki kebutuhan dan dinamika dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sebagai pribadi yang unik terdapat perbedaan individual antara siswa yang sau
dengan yang lain. Timbulnya masalah-masalah psikologis menurut adanya
upaya pemecahan melalui bimbingan. Sejalan dengan aspek-aspek
perkembangan siswa, layanan bimbingan di sekolah dasar mencangkup
layanan bimbingan belajar. Pribadi sosial dan karier. Layanan bimbingan di
sekolah dasar lebih banyak terkait dan terpadu dengan proses pembelajaran.
Proses belajar menjadi wahana bagi layanan bimbingan belajar.
Mengingat pentingnya peranan IPA dalam kehidupan sehari-hari,
terutama berkaitan dengan perkembangan IPTEK dan perkembangan industri,
peran IPA tak dapat disangkal lagi setiap siswa dituntut mampu menguasai
IPA merupakan suatu pelajaran yang sangat penting IPA diajarkan pada
pembelajaran sekolah dasar.
B. Masalah
Dalam pembelajaran dapat timbul berbagai permasalahan, baik bagi
diri pelajar ataupun pengajar (guru). Masalah yang muncul pada diri pelajar
misalnya pengaturan waktu belajar, memilih cara belajar yang efektif,
mempersiapkan ulangan harian ataupun ujian akhir. Cara memusatkan
perhatian, cara belajar kelompok, maupun individu itu sendiri. Rasa tidak suka
pada suatu pelajaran tertentu dan lain sebagainya.
Masalah yang akan dibahas dalam paparan ini adalah melakukan
bimbingan belajar IPA dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa
kelas VI SD. Siswa cenderung beranggapan bahwa pelajara IPA merupakan
pelajaran yang rumit dan sulit karena banyaknya penelitian yang membuat
siswa tidak sabar dalam melakukannya. Siswa juga merasa tidak mampu
untuk melakukan penelitian secara bertahap dan rutin, sehingga menimbulkan
kejenuhan pada pembelajaran IPA, dan akhirnya berdampak negatif pada hasil
nilai yang di dapat siswa.
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diajukan rumusan masalah antara lain
:
1. Bagaimana bentuk bimbingan belajar yang diberikan oleh guru untuk
meningkatkan pemahaman siswa dalam melakukan bimbingan belajar IPA
dengan metode eksperimen pada siswa SD kelas VI sekolah dasar.
2. Apakah bimbingan belajar yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar IPA dengan metode eksperimen.
D. Tujuan Penulisan
Tugas akhir ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui bentuk bimbingan belajar yang digunakan dalam
peningkatkan kemampuan belajar IPA dengan metode eksperimen.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam pembelajaran perlu adanya
layanan bimbingan di sekolah dalam peningkatan kemampuan belajar IPA
dengan metode eksperimen.
3. Sebagai peryaratan kelulusan D2 PGKSD FIP UNNES.
E. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
- Manfaat bagi guru
Sebagai masukan bagi guru mengenai perlunya bimbingan belajar
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA dengan metode
eksperimen pada khususnya.
- Manfaat bagi siswa
Meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran IPA dengan metode
eksperimen.
2. Manfaat Praktis
- Manfaat bagi guru
Dapat digunakan sebagai ...