BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bias dipisahkan dari kegiatan saling
berkomunikasi. Untuk berkomunikasi manusia memerlukan suatu media, terutama
yaitu bahasa. Oleh karenanya setiap masyarakat manusia mempunyai bahasa. Di
permukaan bumi ini dapat dijumpai beribu – ribu bahasa manusia. Wujud bahasa
yang ada sungguh bervariasi, ada yang sangat mendekati sama sampai berbeda.
Walaupun setiap bahasa itu memiliki karakteristik bervariasi, setiap bahasa
memiliki karakteristik yang bersifat umum.
Untuk memenuhi karakteristik, bahasa diidentifikasikan sebagai berikut,
yaitu : words, sequencing, infinite generativity, displacement, dan rule system.
Pertama, setiap bahasa mempunyai kata – kata. Kedua, urutan kata – kata
merupakan karakteristik yang dikehendaki dalam suatu bahasa. Ketiga, infinite
generativity suatu kemampuan individu dalam menghasilkan sejumlah kalimat
bermakna yang terbatas yang menggunakan suatu himpunan kata dan aturan yang
terbatas, sehingga menjadikan bahasa sebagi suatu perusahaan yang sangat
kreatif. Keempat, displacement adalah penggunaan bahasa untuk
berkomunikasikan informasi tentang suatu tempat dan waktu yang lain, walaupun
kita menggunakan bahasa untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi di
lingkungan kita. Kelima, Rule System merupakan aspek yang sangat penting
sebagai karakteristik suatu bahasa. Berdasarkan karakteristik sebagai suatu system
symbol dan urutan kata – kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
B. Masalah
Tingkat perkembangan bahasa yang berbeda dapat mempengaruhi cara
anak untuk berkomunikasi dan menyampaikan apa yang mereka rasakan. Adapun
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah perkembangan berbahasa
anak yaitu pentingnya bimbingan dan peran serta orang tua, guru dan lingkungan.
Dalam penanganannya ada baiknya guru memahami terlebih dahulu tentang
karakteristik yang dimiliki anak dan mengetahui penyebab – penyebab mengapa
anak tidak dapat berbahasa / berkomunikasi dengan baik. Setelah guru memahami
hal tersebut, guru akan lebih mudah menentukan pendekatan yang paling tepat
untuk digunakan dalam memberikan bimbingan belajar berbahasa untuk anak SD.
C. Rumusan Masalah
a) Sebelum melaksanakan bimbingan, terlebih dahulu guru mengetahui
beberapa tingkatan perkembangan belajar pada anak, ada sejumlah
perubahan perkembangan berbahasa yang terjadi pada anak.
1) Berkenaan dengan Fonologi, beberapa anak usia pra – sekolah memiliki
kesulitan dalam mengucapkan kelompok konsonan ( misalnya, str …
seperti strike ). Mengucapkan beberapa fonem yang lebih sulit … r,
misalnya masih merupakan masalah bagi anak, yang diduga akan berlanjut
ketika anak memasuki usia SD.
2) Berkenaan dengan morfologi, bahwa pada kenyataannya. Anak – anak itu
juga dapat mengembangkan ungkapan lebih dari dua kata – kata setiap
kalimatnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah mengetahui
morfologis. Misalnya, membuat kata kerja aktif dan pasif. Kakak memukul
saya dan Saya dipukul Kakak.
3) Berkenaan dengan sintaksis. Bahwa anak – anak belajar dan menerapkan
secara aktif aturan – aturan yang dapat ditemukan pada tingkat sintaksis.
Setelah anak – anak mengembangkan kalimatnya dengan dua kata lebih,
mereka mulai berbicara dengan urutan kata yang menunjukkan suatu
pendekatan yang meningkat terhadap aturan yang kompleks tentang
bagaimana kata – kata seterusnya di urutkan. Misalnya untuk membuat
kalimat positif ( pernyataan ), seharusnya kata benda ( sebagai subjek )
mendahului kata kerja ( predikat ) seperti. Badu membawa buku, bukan
membawa buku Badu.
Ketika anak sudah mencapai usia SD, mereka menjadi lebih
terampil dalam menggunakan aturan sintaksis untuk menyusun kalimat
yang panjang dan kompleks, misalnya “ Orang yang membantu ayah di
toko sedang pergi keluar kota”. Anak yang mampu membuat kalimat
seperti itu menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggabungkan dua
kalimat sederhana menjadi satu kalimat baru.
4) Berkenaan dengan sematik, bahwa begitu anak sudah mampu
menggunakan kalimat lebih dari kata, anak – anak sudah mampu
mengembangkan pengetahuan tentang makna dan cepatnya.
Adapun perbedaan – perbedaan antara bahasa anak usia dua dan enam tahun,
diantaranya : Pertama, anak usia enam tahun memiliki ketrampilan dalam
berdialog lebih baik, sehingga dapat tercipta percakapan yang berarti.
Kedua, anak – anak berusia 6 tahun lebih mampu menunjukkan gaya bicara
yang sesuai dengan situasi sosial dan dengan siapa mereka berbicara.
b) Tingkat perkembangan berbahasa anak usia Sekolah Dasar
Usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam
perkembangan berbahasa, berubah dari bentuk bahasanya sampai dengan
penggunaan bahasa. Bahasa kreatif anak – anak usia sekolah dapat didengar
dalam bentuk nyanyian , sajak, dan dolanan atau dalam buku otoboigrafi.
Kreatifitas dapat dicerminkan dalam keseluruhan perkembangan bahasa.
Usia – usia sekolah di karakteristikkan dengan pertumbuhan dalam
semua aspek bahasa., walaupun perkembangan pragmatic dan sematik
nampak yang sangat lazim. Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu
lambat, tetapi perbedaan individual sangat besar. Hal ini dapat disebabkan
oleh pengalaman setiap individu, baik di rumah, di sekolah, maupun di
lingkungan sosial lainnya. Semakin ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial tidak bias dipisahkan dari kegiatan saling
berkomunikasi. Untuk berkomunikasi manusia memerlukan suatu media, terutama
yaitu bahasa. Oleh karenanya setiap masyarakat manusia mempunyai bahasa. Di
permukaan bumi ini dapat dijumpai beribu – ribu bahasa manusia. Wujud bahasa
yang ada sungguh bervariasi, ada yang sangat mendekati sama sampai berbeda.
Walaupun setiap bahasa itu memiliki karakteristik bervariasi, setiap bahasa
memiliki karakteristik yang bersifat umum.
Untuk memenuhi karakteristik, bahasa diidentifikasikan sebagai berikut,
yaitu : words, sequencing, infinite generativity, displacement, dan rule system.
Pertama, setiap bahasa mempunyai kata – kata. Kedua, urutan kata – kata
merupakan karakteristik yang dikehendaki dalam suatu bahasa. Ketiga, infinite
generativity suatu kemampuan individu dalam menghasilkan sejumlah kalimat
bermakna yang terbatas yang menggunakan suatu himpunan kata dan aturan yang
terbatas, sehingga menjadikan bahasa sebagi suatu perusahaan yang sangat
kreatif. Keempat, displacement adalah penggunaan bahasa untuk
berkomunikasikan informasi tentang suatu tempat dan waktu yang lain, walaupun
kita menggunakan bahasa untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi di
lingkungan kita. Kelima, Rule System merupakan aspek yang sangat penting
sebagai karakteristik suatu bahasa. Berdasarkan karakteristik sebagai suatu system
symbol dan urutan kata – kata yang digunakan untuk berkomunikasi dengan orang
lain.
B. Masalah
Tingkat perkembangan bahasa yang berbeda dapat mempengaruhi cara
anak untuk berkomunikasi dan menyampaikan apa yang mereka rasakan. Adapun
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah perkembangan berbahasa
anak yaitu pentingnya bimbingan dan peran serta orang tua, guru dan lingkungan.
Dalam penanganannya ada baiknya guru memahami terlebih dahulu tentang
karakteristik yang dimiliki anak dan mengetahui penyebab – penyebab mengapa
anak tidak dapat berbahasa / berkomunikasi dengan baik. Setelah guru memahami
hal tersebut, guru akan lebih mudah menentukan pendekatan yang paling tepat
untuk digunakan dalam memberikan bimbingan belajar berbahasa untuk anak SD.
C. Rumusan Masalah
a) Sebelum melaksanakan bimbingan, terlebih dahulu guru mengetahui
beberapa tingkatan perkembangan belajar pada anak, ada sejumlah
perubahan perkembangan berbahasa yang terjadi pada anak.
1) Berkenaan dengan Fonologi, beberapa anak usia pra – sekolah memiliki
kesulitan dalam mengucapkan kelompok konsonan ( misalnya, str …
seperti strike ). Mengucapkan beberapa fonem yang lebih sulit … r,
misalnya masih merupakan masalah bagi anak, yang diduga akan berlanjut
ketika anak memasuki usia SD.
2) Berkenaan dengan morfologi, bahwa pada kenyataannya. Anak – anak itu
juga dapat mengembangkan ungkapan lebih dari dua kata – kata setiap
kalimatnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah mengetahui
morfologis. Misalnya, membuat kata kerja aktif dan pasif. Kakak memukul
saya dan Saya dipukul Kakak.
3) Berkenaan dengan sintaksis. Bahwa anak – anak belajar dan menerapkan
secara aktif aturan – aturan yang dapat ditemukan pada tingkat sintaksis.
Setelah anak – anak mengembangkan kalimatnya dengan dua kata lebih,
mereka mulai berbicara dengan urutan kata yang menunjukkan suatu
pendekatan yang meningkat terhadap aturan yang kompleks tentang
bagaimana kata – kata seterusnya di urutkan. Misalnya untuk membuat
kalimat positif ( pernyataan ), seharusnya kata benda ( sebagai subjek )
mendahului kata kerja ( predikat ) seperti. Badu membawa buku, bukan
membawa buku Badu.
Ketika anak sudah mencapai usia SD, mereka menjadi lebih
terampil dalam menggunakan aturan sintaksis untuk menyusun kalimat
yang panjang dan kompleks, misalnya “ Orang yang membantu ayah di
toko sedang pergi keluar kota”. Anak yang mampu membuat kalimat
seperti itu menunjukkan bahwa mereka sudah mampu menggabungkan dua
kalimat sederhana menjadi satu kalimat baru.
4) Berkenaan dengan sematik, bahwa begitu anak sudah mampu
menggunakan kalimat lebih dari kata, anak – anak sudah mampu
mengembangkan pengetahuan tentang makna dan cepatnya.
Adapun perbedaan – perbedaan antara bahasa anak usia dua dan enam tahun,
diantaranya : Pertama, anak usia enam tahun memiliki ketrampilan dalam
berdialog lebih baik, sehingga dapat tercipta percakapan yang berarti.
Kedua, anak – anak berusia 6 tahun lebih mampu menunjukkan gaya bicara
yang sesuai dengan situasi sosial dan dengan siapa mereka berbicara.
b) Tingkat perkembangan berbahasa anak usia Sekolah Dasar
Usia sekolah adalah periode yang sangat kreatif dalam
perkembangan berbahasa, berubah dari bentuk bahasanya sampai dengan
penggunaan bahasa. Bahasa kreatif anak – anak usia sekolah dapat didengar
dalam bentuk nyanyian , sajak, dan dolanan atau dalam buku otoboigrafi.
Kreatifitas dapat dicerminkan dalam keseluruhan perkembangan bahasa.
Usia – usia sekolah di karakteristikkan dengan pertumbuhan dalam
semua aspek bahasa., walaupun perkembangan pragmatic dan sematik
nampak yang sangat lazim. Secara keseluruhan perkembangan bahasa itu
lambat, tetapi perbedaan individual sangat besar. Hal ini dapat disebabkan
oleh pengalaman setiap individu, baik di rumah, di sekolah, maupun di
lingkungan sosial lainnya. Semakin ...