BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran
apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru
dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan.
Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkan di
dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam
kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya
pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang
memerlukan kemampuan khusus.
Proses belajar mengajar di SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07,
khususnya siswa kelas VI C2 dalam pembelajaran membaca puisi belum
sepenuhnya menguasai. Dikarenakan beberapa hal diantaranya; Siswa tidak
berani tampil dan membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh factor
psikologis, merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri.
Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas VI C2
SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 mencapai 75% lebih. Sebagai
gambaran antara lain; mereka membaca sambil tertawa sendiri karena merasa
lucu dan aneh, siswa yang merani tampil secara sukarela tidak ada, seandainya
ada yang berani tampil karena terpaksa, akan membaca jauh dari norma
membaca puisi yang baik dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung.
Pembangkit motivasi siswa agar menyukai pembacaan puisi dapat
ditempuh dengan langkah-langkah; dengan mengajak siswa berdiskusi tentang
puisi yang akan dibacakan, siswa biasa melihat langsung dengan kata lain
dapat menggunakan metode demonstrasi, dan diharapkan dapat
mengapresiasikan puisi melalui menulis atau menceritakan kembali dan
memparafrasekan.
Dalam buku Strategi Belajar Mengajar (2001:114), ada beberapa
macam metode mengajar, antara lain; Metode Ceramah, Tanya Jawab,
Diskusi, Kerja Kelompok, Pemberian Tugas, Demonstrasi, Eksperimen.
Berkaitan dengan pembelajaran membaca puisi, metode
demonstrasi dapat dijadikan pilihan yang paling tepat dan efektif. Kelebihan
metode ini dalam pembelajaran membaca puisi adalah; (1) Siswa dapat secara
langsung mengamati bentuk pembacaan puisi, (2) Siswa dapat secara langsung
mengetahui pelafalan kata, intonasi dalam membaca puisi dengan baik, (3)
Siswa dapat secara langsung mengetahui pentingnya interpretasi,penampilan
ketika membaca puisi, (4) Suasana kelas akan lebih hidup karena
menghilangkan kejenuhan serta dapat dijadikan sebagai hiburan.
Sedangkan kelemahan metode ini antara lain; (1) Siswa cenderung
meniru model tanpa kreatifitas sendiri, (2) Siswa menganggap model adalah
yang paling baik, (3) Tidak setiap guru menjadi model yang baik dan tidak
mudah mencari model yang baik di luar guru.
Pemilihan metode demonstrasi merupakan tantangan bagi
guru.Guru akan menjadi model didepan kelas, dengan demikian guru akan
berusaha meningkatkan kualitas diri.
Penyajian pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik akan
mendapat respon dari siswanya.Dengan penyajian berulang-ulang dan selalu
menarik akan menimbulkan motivasi siswa terhadap minat membaca puisi.
B. Masalah
Keterampilan membaca puisi merupakan kegiatan siswa yang tidak
mudah. Kegiatan ini memerlukan keterampilan yang meliputi penghayatan
puisi yang dibacakan, menyuarakan kata-kata dengan intonasi yang jelas dan
penampilan sesuai dengan penjiwaan puisi itu.
Kendala yang terjadi di SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07
khususnya kelas VI C2 pembelajaran belum menggunakan metode yang
mampu memotivasi siswa untuk membacakan puisi dengan baik.
Pembelajaran melalui metode demonstrasi merupakan pilihan yang
paling tepat. Dengan melalui metode demonstrasi siswa dapat menerima
peragaan secara langsung oleh guru. Dari peragaan ini siswa dapat
memperoleh pengalaman secara langsung tentang pelafalan, penghayatan dan
penampilan sesuai dengan puisi yang dibacakan. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah diatas muncul permasalahan yaitu; kemampuan membaca
puisi siswa kelas VI C2 SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 masih sangat
rendah. Hal ini dibuktikan ketika penulis mengajar tentang pembacaan puisi
tanggal 25 Agustus 2006 dan diperoleh nilai rata-rata masih kurang.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut, ”Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca puisi kelas VI C2
SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 dengan menggunakan pendekatan
metode demonstrasi”.
D. Tujuan Penulisan
Suatu tindakan akan berhasil memuaskan apabila ada tujuan yang
hendak dicapai sebab dengan adanya tujuan dapat mengendalikan berbagai
pembahasan yang akan menyimpang. Hal ini disebabkan karena penulisan
Tugas Akhir tersebut mempunyai kaitan dengan perumusan yang dibahas.
Adapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas VI C2 SD Koalisi
Nasional Ngaliyan 01,03,07 melalui pendekatan metode demonstrasi.
E. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha
perbaikan khususnya dikelas VI C2 SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07
tahun ajaran 2006/2007 ini. Karena dengan menggunakan metode demonstrasi
pembelajaran membaca puisi di SD akan lebih mudah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Pembelajaran membaca puisi adalah bagian dari pembelajaran
apresiasi sastra. Pembelajaran apresiasi sastra merupakan proses antara guru
dan siswa, yang menjadikan proses pengenalan, pemahaman dan penghayatan.
Pada akhirnya dalam menikmati karya sastra akan mampu menerapkan di
dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran sastra khususnya puisi dalam
kegiatan belajar belum diupayakan secara maksimal, karena sebenarnya
pembelajaran puisi merupakan kegiatan pementasan karya seni yang
memerlukan kemampuan khusus.
Proses belajar mengajar di SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07,
khususnya siswa kelas VI C2 dalam pembelajaran membaca puisi belum
sepenuhnya menguasai. Dikarenakan beberapa hal diantaranya; Siswa tidak
berani tampil dan membaca dengan baik, hal ini juga dipengaruhi oleh factor
psikologis, merasa asing, merasa malu, merasa takut dan kurang percaya diri.
Kegagalan pembelajaran membaca puisi pada siswa kelas VI C2
SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 mencapai 75% lebih. Sebagai
gambaran antara lain; mereka membaca sambil tertawa sendiri karena merasa
lucu dan aneh, siswa yang merani tampil secara sukarela tidak ada, seandainya
ada yang berani tampil karena terpaksa, akan membaca jauh dari norma
membaca puisi yang baik dan suasana kelas sama sekali tidak mendukung.
Pembangkit motivasi siswa agar menyukai pembacaan puisi dapat
ditempuh dengan langkah-langkah; dengan mengajak siswa berdiskusi tentang
puisi yang akan dibacakan, siswa biasa melihat langsung dengan kata lain
dapat menggunakan metode demonstrasi, dan diharapkan dapat
mengapresiasikan puisi melalui menulis atau menceritakan kembali dan
memparafrasekan.
Dalam buku Strategi Belajar Mengajar (2001:114), ada beberapa
macam metode mengajar, antara lain; Metode Ceramah, Tanya Jawab,
Diskusi, Kerja Kelompok, Pemberian Tugas, Demonstrasi, Eksperimen.
Berkaitan dengan pembelajaran membaca puisi, metode
demonstrasi dapat dijadikan pilihan yang paling tepat dan efektif. Kelebihan
metode ini dalam pembelajaran membaca puisi adalah; (1) Siswa dapat secara
langsung mengamati bentuk pembacaan puisi, (2) Siswa dapat secara langsung
mengetahui pelafalan kata, intonasi dalam membaca puisi dengan baik, (3)
Siswa dapat secara langsung mengetahui pentingnya interpretasi,penampilan
ketika membaca puisi, (4) Suasana kelas akan lebih hidup karena
menghilangkan kejenuhan serta dapat dijadikan sebagai hiburan.
Sedangkan kelemahan metode ini antara lain; (1) Siswa cenderung
meniru model tanpa kreatifitas sendiri, (2) Siswa menganggap model adalah
yang paling baik, (3) Tidak setiap guru menjadi model yang baik dan tidak
mudah mencari model yang baik di luar guru.
Pemilihan metode demonstrasi merupakan tantangan bagi
guru.Guru akan menjadi model didepan kelas, dengan demikian guru akan
berusaha meningkatkan kualitas diri.
Penyajian pembelajaran yang dipersiapkan dengan baik akan
mendapat respon dari siswanya.Dengan penyajian berulang-ulang dan selalu
menarik akan menimbulkan motivasi siswa terhadap minat membaca puisi.
B. Masalah
Keterampilan membaca puisi merupakan kegiatan siswa yang tidak
mudah. Kegiatan ini memerlukan keterampilan yang meliputi penghayatan
puisi yang dibacakan, menyuarakan kata-kata dengan intonasi yang jelas dan
penampilan sesuai dengan penjiwaan puisi itu.
Kendala yang terjadi di SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07
khususnya kelas VI C2 pembelajaran belum menggunakan metode yang
mampu memotivasi siswa untuk membacakan puisi dengan baik.
Pembelajaran melalui metode demonstrasi merupakan pilihan yang
paling tepat. Dengan melalui metode demonstrasi siswa dapat menerima
peragaan secara langsung oleh guru. Dari peragaan ini siswa dapat
memperoleh pengalaman secara langsung tentang pelafalan, penghayatan dan
penampilan sesuai dengan puisi yang dibacakan. Berdasarkan uraian latar
belakang masalah diatas muncul permasalahan yaitu; kemampuan membaca
puisi siswa kelas VI C2 SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 masih sangat
rendah. Hal ini dibuktikan ketika penulis mengajar tentang pembacaan puisi
tanggal 25 Agustus 2006 dan diperoleh nilai rata-rata masih kurang.
C. Perumusan masalah
Berdasarkan masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut, ”Seberapa besar peningkatan kemampuan membaca puisi kelas VI C2
SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07 dengan menggunakan pendekatan
metode demonstrasi”.
D. Tujuan Penulisan
Suatu tindakan akan berhasil memuaskan apabila ada tujuan yang
hendak dicapai sebab dengan adanya tujuan dapat mengendalikan berbagai
pembahasan yang akan menyimpang. Hal ini disebabkan karena penulisan
Tugas Akhir tersebut mempunyai kaitan dengan perumusan yang dibahas.
Adapun tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas VI C2 SD Koalisi
Nasional Ngaliyan 01,03,07 melalui pendekatan metode demonstrasi.
E. Manfaat Penulisan
Hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai salah satu usaha
perbaikan khususnya dikelas VI C2 SD Koalisi Nasional Ngaliyan 01,03,07
tahun ajaran 2006/2007 ini. Karena dengan menggunakan metode demonstrasi
pembelajaran membaca puisi di SD akan lebih mudah.