BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan
peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk
mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Metode penugasan merupakan salah satu
cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang
menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan
tercapainya hasil belajar anak yang menyenangkan. Dalam metode penugasan
diperlukan adanya suatu proses bimbingan.
Bimbingan adalah suatu proses, ini mengandung arti bahwa bimbingan
iti bukanlah kegiatan tunggal dan seketika melainkan melibatkan berbagai
tindakan dan berkelanjutan. Bimbingan tidak hanya diberikan sewaktu-waktu
dan secara kebetulan saja, melainkan merupakan kegiatan yang sistematis dan
berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Bimbingan itu diperuntukkan bagi semua peserta didik. Semua peserta
didik memerlukan bantuan dan bukan hanya mereka yang menunjukkan
kesalahsesuaian. Memang didalam kenyataan karena pertimbangan waktu,
tempat, tenaga dan biaya menuntut bimbingan untuk memberikan prioritas
kepada peserta didik yang dianggap paling memerlukan bantuan. Prioritas
pemberian bantuan ini dapat didasarkan kepada berbagai pertimbangan,
misalnya : berat ringannya masalah, penting tidaknya masalah untuk segera
dipecahkan, mampu tidaknya sekolah untuk memberikan bantuan pemecahan.
Apabila bimbingan diperuntukkan bagi semua peserta didik, baik peserta didik
yang bermasalah maupun tidak bermasalah, maka bantuan yang diberikan
bimbingan harus lebih bersifat pencegahan, pengembangan, dan berkelanjutan
daripada bersifat penyembuhan, remedikal atau berorientasi pada masalah dan
dilakukan secara sparadis (sembarangan)
Sehubungan dengan hal itu, layanan bimbingan dirasakan amat berperan
dalam membantu proses dalam pencapaian tujuan pendidikan secara paripurna
diantaranya pendidikan matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang paling banyak
diajarkan, baik dari tingkat dasar, tingkat lanjutan, bahkan sampai Perguruan
Tinggi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan salah satu hal penting
dalam kehidupan manusia. Pada kehidupan sehari-hari matematika berperan
besar dalam segala aspek kehidupan.
Salah satu masalah dalam proses belajar matematika diantaranya lambat
belajar, berprestasi rendah, sifat ketergantungan, sikap kurang responsif,
pribadi yang tidak seimbang. Disini penyusun akan membahas dan
menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan pada anak yang
mengalami kelambatan belajar matematika, kelas III nama peserta didik
Wika Mutiara.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diuraikan rumusan masalah diantaranya:
Bagaimana cara memberikan bimbingan pada peserta didik yang mengalami
lambat belajar matematika.
C. Tujuan
Tujuan penyusun dalam memberikan bimbingan terhadap peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar yaitu supaya penyusun mengetahui
perubahan hasil belajar setelah diberikan bimbingan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar matematika.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat Bagi Guru
Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru dalam ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses belajar merupakan interaksi yang dilakukan antara guru dengan
peserta didik dalam suatu situasi pendidikan atau pengajaran untuk
mewujudkan tujuan yang ditetapkan. Metode penugasan merupakan salah satu
cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang
menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan
tercapainya hasil belajar anak yang menyenangkan. Dalam metode penugasan
diperlukan adanya suatu proses bimbingan.
Bimbingan adalah suatu proses, ini mengandung arti bahwa bimbingan
iti bukanlah kegiatan tunggal dan seketika melainkan melibatkan berbagai
tindakan dan berkelanjutan. Bimbingan tidak hanya diberikan sewaktu-waktu
dan secara kebetulan saja, melainkan merupakan kegiatan yang sistematis dan
berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Bimbingan itu diperuntukkan bagi semua peserta didik. Semua peserta
didik memerlukan bantuan dan bukan hanya mereka yang menunjukkan
kesalahsesuaian. Memang didalam kenyataan karena pertimbangan waktu,
tempat, tenaga dan biaya menuntut bimbingan untuk memberikan prioritas
kepada peserta didik yang dianggap paling memerlukan bantuan. Prioritas
pemberian bantuan ini dapat didasarkan kepada berbagai pertimbangan,
misalnya : berat ringannya masalah, penting tidaknya masalah untuk segera
dipecahkan, mampu tidaknya sekolah untuk memberikan bantuan pemecahan.
Apabila bimbingan diperuntukkan bagi semua peserta didik, baik peserta didik
yang bermasalah maupun tidak bermasalah, maka bantuan yang diberikan
bimbingan harus lebih bersifat pencegahan, pengembangan, dan berkelanjutan
daripada bersifat penyembuhan, remedikal atau berorientasi pada masalah dan
dilakukan secara sparadis (sembarangan)
Sehubungan dengan hal itu, layanan bimbingan dirasakan amat berperan
dalam membantu proses dalam pencapaian tujuan pendidikan secara paripurna
diantaranya pendidikan matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang paling banyak
diajarkan, baik dari tingkat dasar, tingkat lanjutan, bahkan sampai Perguruan
Tinggi. Hal ini dikarenakan matematika merupakan salah satu hal penting
dalam kehidupan manusia. Pada kehidupan sehari-hari matematika berperan
besar dalam segala aspek kehidupan.
Salah satu masalah dalam proses belajar matematika diantaranya lambat
belajar, berprestasi rendah, sifat ketergantungan, sikap kurang responsif,
pribadi yang tidak seimbang. Disini penyusun akan membahas dan
menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan pada anak yang
mengalami kelambatan belajar matematika, kelas III nama peserta didik
Wika Mutiara.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang dapat diuraikan rumusan masalah diantaranya:
Bagaimana cara memberikan bimbingan pada peserta didik yang mengalami
lambat belajar matematika.
C. Tujuan
Tujuan penyusun dalam memberikan bimbingan terhadap peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar yaitu supaya penyusun mengetahui
perubahan hasil belajar setelah diberikan bimbingan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar matematika.
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Manfaat Bagi Guru
Sebagai salah satu bahan pustaka bagi guru dalam ...