ABSTRAK
Jumlah arus bongkar muat petikemas dari bulan ke bulan berikutnya
perubahannya tidak tentu. Pada bulan Maret tahun 2005 arus bongkar muat
petikemas mencapai 20.129 box dan 33.649 teus. Sedangkan data terakhir bulan
April tahun 2005 arus bongkar muat petikemas sebesar 18.051 box dan 29.879 teus.
Masalah yang diangkat penulis adalah bagaimana meramalkan arus bongkar
muat petikemas tahun 2006 dan metode apakah yang paling tepat untuk meramalkan
arus bongkar muat petikemas menggunakan software POM. Tujuan yang ingin
dicapai adalah meramalkan arus bongkar muat petikemas tahun 2006 berdasarkan
data tahun 2004 sampai dengan bulan April 2005 dengan mengunakan software
POM.
Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu memanfaatkan
data yang diperoleh dari kearsipan di PT. (Persero) Terminal Petikemas Semarang,
metode wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan pegawai di seksi informasi
data dan metode literatur, yaitu mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang
berhubungan dengan peramalan arus bongkar muat di TPKS yang dapat menunjang
penulisan tugas akhir ini.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa arus bongkar muat
petikemas pada bulan Desember 2006 dengan menggunakaan metode moving
average sebesar 18.745 box dan 31.138 teus dengan MAD sebesar 501,9849 dan
866,8939. Sedangkan hasil penelitian dengan metode weighted moving average
sebesar 18.645 box dan 30.975 teus dengan MAD sebesar 500,9453 dan 866,4672.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode exponential smoothing sebesar 18.315
box dan 30.448 teus dengan MAD sebesar 506,4763 dan 878,0583. Tampak bahwa
metode weihted moving average paling tepat untuk meramalkan arus bongkar muat
petikemas tahun 2006 karena mempunyai nilai MAD terkecil diantara metodemetode
yang lain.
Saran yang diberikan penulis adalah untuk menghitung peramalan sebaiknya
menggunakan software POM karena lebih mudah, cepat, dan tingkat akurasinya
tinggi. Dan untuk mendapatkan hasil peramalan mendekati benar sebaiknya gunakan
data-data periode sebelumnya lebih banyak
Jumlah arus bongkar muat petikemas dari bulan ke bulan berikutnya
perubahannya tidak tentu. Pada bulan Maret tahun 2005 arus bongkar muat
petikemas mencapai 20.129 box dan 33.649 teus. Sedangkan data terakhir bulan
April tahun 2005 arus bongkar muat petikemas sebesar 18.051 box dan 29.879 teus.
Masalah yang diangkat penulis adalah bagaimana meramalkan arus bongkar
muat petikemas tahun 2006 dan metode apakah yang paling tepat untuk meramalkan
arus bongkar muat petikemas menggunakan software POM. Tujuan yang ingin
dicapai adalah meramalkan arus bongkar muat petikemas tahun 2006 berdasarkan
data tahun 2004 sampai dengan bulan April 2005 dengan mengunakan software
POM.
Metode yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu memanfaatkan
data yang diperoleh dari kearsipan di PT. (Persero) Terminal Petikemas Semarang,
metode wawancara, yaitu melakukan wawancara dengan pegawai di seksi informasi
data dan metode literatur, yaitu mengumpulkan dan mempelajari buku-buku yang
berhubungan dengan peramalan arus bongkar muat di TPKS yang dapat menunjang
penulisan tugas akhir ini.
Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa arus bongkar muat
petikemas pada bulan Desember 2006 dengan menggunakaan metode moving
average sebesar 18.745 box dan 31.138 teus dengan MAD sebesar 501,9849 dan
866,8939. Sedangkan hasil penelitian dengan metode weighted moving average
sebesar 18.645 box dan 30.975 teus dengan MAD sebesar 500,9453 dan 866,4672.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode exponential smoothing sebesar 18.315
box dan 30.448 teus dengan MAD sebesar 506,4763 dan 878,0583. Tampak bahwa
metode weihted moving average paling tepat untuk meramalkan arus bongkar muat
petikemas tahun 2006 karena mempunyai nilai MAD terkecil diantara metodemetode
yang lain.
Saran yang diberikan penulis adalah untuk menghitung peramalan sebaiknya
menggunakan software POM karena lebih mudah, cepat, dan tingkat akurasinya
tinggi. Dan untuk mendapatkan hasil peramalan mendekati benar sebaiknya gunakan
data-data periode sebelumnya lebih banyak