ABSTRAK
Pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian
standar mutu bahan, standar produksi, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
standar pengiriman produk akhir ke konsumen, agar barang (jasa) yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan. Dalam hal ini pengendalian
kualitas pada proses produksi karet sangat diperlukan oleh PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Kebun Balong/Beji-Kalitelo Jepara untuk meningkatkan
mutu produksinya menjadi lebih baik lagi.
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah
variabilitas atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering (K3)
terkendali dan berapakah batas kendali di mana proses produksi tersebut
dikategorikan benar-benar terkendali secara statistik? 2. Apa penyebab dan
bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara
statistik? Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
apakah variabilitas atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering
(K3) terkendali, untuk mengetahui batas kendali di mana proses produksi tersebut
dikategorikan benar-benar terkendali secara statistik dan untuk mengetahui apa
penyebab dan bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak
terkendali secara statistik.
Teknik pengumpulan data dalam tugas akhir ini adalah dengan metode
observasi, metode literatur, dan metode wawancara.
Hasil analisis pengendalian kualitas statistik, untuk grafik pengendali
X tidak ada titik-titik yang berada di luar batas pengendali atas maupun bawah
maka proses produksi terkendali secara statistik. Sedangkan untuk grafik
pengendali R tidak ada titik-titik yang jatuh di luar batas pengendali atas maupun
bawah. Ini berarti range X berada dalam kontrol. Sehingga variabilitas atau
pemencaran proses terkendali dan berjalan wajar.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa variabilitas
atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering (K3) terkendali dan
berjalan wajar. Sedangkan batas pengendali di mana proses produksi terkendali
secara statistik adalah untuk grafik pengendali X yaitu BKA = 23,09; sentral =
22,17; BKB = 21,25 dan untuk grafik pengendali R yaitu BKA = 3,38; sentral =
1,60; BKB = 0. Proses produksi karet di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Kebun Balong/Beji-Kalitelo sekarang ini sudah terkendali dan harus
dipertahankan agar tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang.
Pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari pengendalian
standar mutu bahan, standar produksi, barang setengah jadi, barang jadi, sampai
standar pengiriman produk akhir ke konsumen, agar barang (jasa) yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi mutu yang direncanakan. Dalam hal ini pengendalian
kualitas pada proses produksi karet sangat diperlukan oleh PT Perkebunan
Nusantara IX (Persero) Kebun Balong/Beji-Kalitelo Jepara untuk meningkatkan
mutu produksinya menjadi lebih baik lagi.
Permasalahan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Apakah
variabilitas atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering (K3)
terkendali dan berapakah batas kendali di mana proses produksi tersebut
dikategorikan benar-benar terkendali secara statistik? 2. Apa penyebab dan
bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara
statistik? Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui
apakah variabilitas atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering
(K3) terkendali, untuk mengetahui batas kendali di mana proses produksi tersebut
dikategorikan benar-benar terkendali secara statistik dan untuk mengetahui apa
penyebab dan bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak
terkendali secara statistik.
Teknik pengumpulan data dalam tugas akhir ini adalah dengan metode
observasi, metode literatur, dan metode wawancara.
Hasil analisis pengendalian kualitas statistik, untuk grafik pengendali
X tidak ada titik-titik yang berada di luar batas pengendali atas maupun bawah
maka proses produksi terkendali secara statistik. Sedangkan untuk grafik
pengendali R tidak ada titik-titik yang jatuh di luar batas pengendali atas maupun
bawah. Ini berarti range X berada dalam kontrol. Sehingga variabilitas atau
pemencaran proses terkendali dan berjalan wajar.
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa variabilitas
atau pemencaran pada proses pengukuran Kadar Karet Kering (K3) terkendali dan
berjalan wajar. Sedangkan batas pengendali di mana proses produksi terkendali
secara statistik adalah untuk grafik pengendali X yaitu BKA = 23,09; sentral =
22,17; BKB = 21,25 dan untuk grafik pengendali R yaitu BKA = 3,38; sentral =
1,60; BKB = 0. Proses produksi karet di PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
Kebun Balong/Beji-Kalitelo sekarang ini sudah terkendali dan harus
dipertahankan agar tidak mengalami kerugian di masa yang akan datang.