BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini manusia menginginkan segala sesuatu yang
dikerjakannya cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Pekerjaan yang
dilakukan manusia antara lain pada bidang transportasi. Kebutuhan akan
transportasi atau jasa angkutan sangat terasa sekali, karena jasa angkutan
sangat penting untuk menunjang mobilisasi perekonomian suatu negara.
Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkutan yang memadai. Tanpa
adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan
tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi
suatu negara. Perkembangan tersebut disertai dengan pertambahan jumlah
penduduk yang pesat, sehingga diperlukan penanganan yang serius mengenai
transportasi.
Angkutan darat sebagai bagian dari sistem transportasi yang
memberikan kontribusi pada peningkatan perekonomian di suatu negara.
Salah satu dari sarana angkutan darat yang utama adalah kereta api. Kereta
api sebagai salah satu sarana transportasi darat yang tersedia mempunyai
peran penting dalam mobilitas penduduk. Minat masyarakat terhadap jasa
transportasi kereta api dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan
penurunan. Dilihat dari fasilitas dan harga tiket angkutan kereta api dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu kelas eksekutif, kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Kelas eksekutif yaitu kelas yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap, mulai
dari keadaan dalam gerbong, waktu tempuh dalam perjalanan yang lebih
cepat dan harga tiket yang paling mahal dari kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Kelas bisnis yaitu kelas menengah dengan harga tiket lebih ringan dari kelas
eksekutif dan waktu tempuh dalam perjalanan lebih cepat dari kelas ekonomi,
sedangkan kelas ekonomi yaitu kelas yang harga tiketnya paling ringan dari
kelas eksekutif dan kelas bisnis dan waktu tempuh dalam perjalanan lebih
lambat dari kelas eksekutif dan kelas bisnis.
Volume penumpang kereta api mengalami kenaikan dan penurunan
pada bulan-bulan tertentu. Keadaan yang berubah tersebut perlu dianalisis
lebih lanjut untuk dijadikan pertimbangan kebijakan yang diambil. Dalam
penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode dekomposisi untuk
memecahkan variasi-variasi yang mempengaruhi jumlah penumpang kereta
api.
Melihat dari kenyataan yang ada, maka dalam rangka menunjang serta
sebagai dasar untuk melihat perkembangan dan menentukan langkah strategi
perusahaan, maka ramalan tentang banyaknya penumpang kereta api di
beberapa tahun ke depan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya.
Ramalan yaitu memperkirakan sesuatu pada waktu yang akan datang
berdasarkan data masa lampau yang dianalisis secara ilmiah, khususnya
menggunakan metode statistika (Sudjana, 1987:238). Ramalan jumlah
penumpang memegang peranan penting, sebab itu merupakan komponen
utama yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan-perencanaan untuk
menentukan langkah-langkah strategis agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan data yang terdapat pada
tahun atau bulan sebelumnya yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara
tertentu.
Salah satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk
melakukan peramalan adalah metode dekomposisi (pemecahan). Metode
dekomposisi atau time series adalah sekumpulan data berupa angka yang
didapat dalam suatu periode waktu tertentu (Supranto, 1998:210). Dasar dari
analisis time series adalah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola dari
kumpulan data tersebut pada masa lalu dan sekarang cenderung tidak banyak
berubah pada masa mendatang. Hingga demikian dapat dilakukan analisis
time series yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut
untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis. Keunggulan dari metode
dekomposisi adalah pola atau komponen-komponen tersebut dapat dipecah
menjadi sub pola yang menunjukan tiap-tiap komponen deret berkala secara
terpisah dan pemisahan tersebut sering kali membantu meningkatkan
ketepatan peramalan dan membantu permasalahan atas perilaku deret data
secara lebih baik (Makridakis, 1993:123). Dekomposisi (pemecahan) pada
metode ini dibagi ke dalam 4 komponen (pola) perubahan yaitu T, M, S, dan
R. setelah dilakukan pemecahan hasilnya digabungkan kembali untuk
memperoleh peramalan.
Berdasarkan persoalan di atas, maka penulis bermaksud mengambil
judul “Metode Dekomposisi Untuk Meramalkan Jumlah Penumpang Kereta
Api Tahun 2005 Di Stasiun Pekalongan Kabupaten Pekalongan”.
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMBATASANNYA
1. Rumusan masalah yaitu :
a. Bagaimana penggunaan metode dekomposisi dalam menganalisis
jumlah penumpang kereta api tahun 2000-2004 di Stasiun
Pekalongan ?
b. Bagaimana prediksi jumlah penumpang kereta api tahun 2005 di
Stasiun Pekalongan ?
2. Pembatasan masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini hanya akan dibahas metode dekomposisi
untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api tahun 2005 pada Stasiun
Pekalongan berdasarkan data-data terdahulu dari tahun 2000-2004 yang
diperoleh dari Stasiun Pekalongan.
C. TUJUAN DAN MAFAAT
1. Tujuan
Tujuan utama yang akan dicapai dalam penyusunan laporan tugas
akhir ...
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada zaman sekarang ini manusia menginginkan segala sesuatu yang
dikerjakannya cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Pekerjaan yang
dilakukan manusia antara lain pada bidang transportasi. Kebutuhan akan
transportasi atau jasa angkutan sangat terasa sekali, karena jasa angkutan
sangat penting untuk menunjang mobilisasi perekonomian suatu negara.
Pembangunan ekonomi membutuhkan jasa angkutan yang memadai. Tanpa
adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan
tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi
suatu negara. Perkembangan tersebut disertai dengan pertambahan jumlah
penduduk yang pesat, sehingga diperlukan penanganan yang serius mengenai
transportasi.
Angkutan darat sebagai bagian dari sistem transportasi yang
memberikan kontribusi pada peningkatan perekonomian di suatu negara.
Salah satu dari sarana angkutan darat yang utama adalah kereta api. Kereta
api sebagai salah satu sarana transportasi darat yang tersedia mempunyai
peran penting dalam mobilitas penduduk. Minat masyarakat terhadap jasa
transportasi kereta api dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dan
penurunan. Dilihat dari fasilitas dan harga tiket angkutan kereta api dibedakan
menjadi tiga kelas, yaitu kelas eksekutif, kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Kelas eksekutif yaitu kelas yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap, mulai
dari keadaan dalam gerbong, waktu tempuh dalam perjalanan yang lebih
cepat dan harga tiket yang paling mahal dari kelas bisnis dan kelas ekonomi.
Kelas bisnis yaitu kelas menengah dengan harga tiket lebih ringan dari kelas
eksekutif dan waktu tempuh dalam perjalanan lebih cepat dari kelas ekonomi,
sedangkan kelas ekonomi yaitu kelas yang harga tiketnya paling ringan dari
kelas eksekutif dan kelas bisnis dan waktu tempuh dalam perjalanan lebih
lambat dari kelas eksekutif dan kelas bisnis.
Volume penumpang kereta api mengalami kenaikan dan penurunan
pada bulan-bulan tertentu. Keadaan yang berubah tersebut perlu dianalisis
lebih lanjut untuk dijadikan pertimbangan kebijakan yang diambil. Dalam
penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan metode dekomposisi untuk
memecahkan variasi-variasi yang mempengaruhi jumlah penumpang kereta
api.
Melihat dari kenyataan yang ada, maka dalam rangka menunjang serta
sebagai dasar untuk melihat perkembangan dan menentukan langkah strategi
perusahaan, maka ramalan tentang banyaknya penumpang kereta api di
beberapa tahun ke depan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangannya.
Ramalan yaitu memperkirakan sesuatu pada waktu yang akan datang
berdasarkan data masa lampau yang dianalisis secara ilmiah, khususnya
menggunakan metode statistika (Sudjana, 1987:238). Ramalan jumlah
penumpang memegang peranan penting, sebab itu merupakan komponen
utama yang perlu diperhatikan di dalam perencanaan-perencanaan untuk
menentukan langkah-langkah strategis agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan data yang terdapat pada
tahun atau bulan sebelumnya yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara
tertentu.
Salah satu dari beberapa metode yang dapat digunakan untuk
melakukan peramalan adalah metode dekomposisi (pemecahan). Metode
dekomposisi atau time series adalah sekumpulan data berupa angka yang
didapat dalam suatu periode waktu tertentu (Supranto, 1998:210). Dasar dari
analisis time series adalah bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pola dari
kumpulan data tersebut pada masa lalu dan sekarang cenderung tidak banyak
berubah pada masa mendatang. Hingga demikian dapat dilakukan analisis
time series yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut
untuk mengambil keputusan-keputusan bisnis. Keunggulan dari metode
dekomposisi adalah pola atau komponen-komponen tersebut dapat dipecah
menjadi sub pola yang menunjukan tiap-tiap komponen deret berkala secara
terpisah dan pemisahan tersebut sering kali membantu meningkatkan
ketepatan peramalan dan membantu permasalahan atas perilaku deret data
secara lebih baik (Makridakis, 1993:123). Dekomposisi (pemecahan) pada
metode ini dibagi ke dalam 4 komponen (pola) perubahan yaitu T, M, S, dan
R. setelah dilakukan pemecahan hasilnya digabungkan kembali untuk
memperoleh peramalan.
Berdasarkan persoalan di atas, maka penulis bermaksud mengambil
judul “Metode Dekomposisi Untuk Meramalkan Jumlah Penumpang Kereta
Api Tahun 2005 Di Stasiun Pekalongan Kabupaten Pekalongan”.
B. RUMUSAN MASALAH DAN PEMBATASANNYA
1. Rumusan masalah yaitu :
a. Bagaimana penggunaan metode dekomposisi dalam menganalisis
jumlah penumpang kereta api tahun 2000-2004 di Stasiun
Pekalongan ?
b. Bagaimana prediksi jumlah penumpang kereta api tahun 2005 di
Stasiun Pekalongan ?
2. Pembatasan masalah
Dalam penulisan tugas akhir ini hanya akan dibahas metode dekomposisi
untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api tahun 2005 pada Stasiun
Pekalongan berdasarkan data-data terdahulu dari tahun 2000-2004 yang
diperoleh dari Stasiun Pekalongan.
C. TUJUAN DAN MAFAAT
1. Tujuan
Tujuan utama yang akan dicapai dalam penyusunan laporan tugas
akhir ...