ABSTRAK
Penulis tertarik untuk mengkaji perjuangan Pangeran Sambernyawa pada
tahun 1741-1757 alasannya karena Pangeran Sambernyawa adalah seorang
pejuang yang besar, tangguh dan seorang tokoh yang dikenal dekat dengan rakyat.
Perjuangan yang dilaluinya selama 16 tahun bertumpu pada keyakinan akan
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dan percaya pada kekuatan lahir dan batin telah
menunjukkan sikap kepimimpinannya dalam memimpin perjuangan. Semboyan
TIJI TIBEH telah menjadi perekat dan semangat dalam berjuang menuntut hak
dan keadilan melawan pejajahan Belanda.
Permasalahan yang akan dikemukakan adalah (1) apa latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa melawan Belanda? (2) bagaimana pandangan
abdi dalem Pura Mangkunegaran terhadap perjuangan Pangeran Samberyawa?
Dan (3) bagaimana pewarisan cerita tutur tentang Pangeran Sambernyawa
dikalangan istana maupun masyarakat?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa melawan Belanda, untuk mengetahui
pandangan abdi dalem Pura Mangkunegaran terhadap perjuangan Pangeran
Sambernyawa dan untuk mengetahui pewarisan cerita tutur tentang Pangeran
Sambernyawa dikalangan istana maupun masyarakat.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya penulisan sejarah
lokal dalam sumbangannya terhadap sejarah nasional, untuk mengetahui
pewarisan cerita tutur tentang Pangeran Sambernyawa dikalangan istana maupun
masyarakat dan diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan meneladani sikap
kepahlawanan serta semangat perjuangan Pangeran Sambernyawa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.
Langkah-langkah dalam metode sejarah terbagi menjadi empat yaitu heuristik,
kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sedangkan tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan dokumentasi, wawancara dan studi pustaka.
Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa adalah keterlibatan Belanda dalam urusan
intern kerajaan Mataram yang menjadi sumber konflik di Mataram selain itu
adanya perlakuan yang tidak adil dari kerajaan terhadap dirinya dan keluarganya.
Dikalangan abdi dalem Pura Mangkunegaran, Pangeran Sambernyawa merupakan
tokoh sentral yang mendapat tempat utama dihati orang Mangkunegaran. Ajaran
Pangeran Sambernyawa yang terkenal dengan Tridarma telah menjadi landasan
perjuangan dan pengabdian kepada negara. Cerita tutur tentang Pangeran
Sambernyawa yang berkembang dikalangan istana maupun masyarakat dilakukan
secara turun temurun dan tertulis. Cerita tutur ini bermakna sebagai simbolisasi
perjuangan Pangeran Sambernyawa dalam melawan penjajah Belanda.
Penulis tertarik untuk mengkaji perjuangan Pangeran Sambernyawa pada
tahun 1741-1757 alasannya karena Pangeran Sambernyawa adalah seorang
pejuang yang besar, tangguh dan seorang tokoh yang dikenal dekat dengan rakyat.
Perjuangan yang dilaluinya selama 16 tahun bertumpu pada keyakinan akan
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dan percaya pada kekuatan lahir dan batin telah
menunjukkan sikap kepimimpinannya dalam memimpin perjuangan. Semboyan
TIJI TIBEH telah menjadi perekat dan semangat dalam berjuang menuntut hak
dan keadilan melawan pejajahan Belanda.
Permasalahan yang akan dikemukakan adalah (1) apa latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa melawan Belanda? (2) bagaimana pandangan
abdi dalem Pura Mangkunegaran terhadap perjuangan Pangeran Samberyawa?
Dan (3) bagaimana pewarisan cerita tutur tentang Pangeran Sambernyawa
dikalangan istana maupun masyarakat?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa melawan Belanda, untuk mengetahui
pandangan abdi dalem Pura Mangkunegaran terhadap perjuangan Pangeran
Sambernyawa dan untuk mengetahui pewarisan cerita tutur tentang Pangeran
Sambernyawa dikalangan istana maupun masyarakat.
Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memperkaya penulisan sejarah
lokal dalam sumbangannya terhadap sejarah nasional, untuk mengetahui
pewarisan cerita tutur tentang Pangeran Sambernyawa dikalangan istana maupun
masyarakat dan diharapkan masyarakat dapat mengetahui dan meneladani sikap
kepahlawanan serta semangat perjuangan Pangeran Sambernyawa.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah.
Langkah-langkah dalam metode sejarah terbagi menjadi empat yaitu heuristik,
kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Sedangkan tehnik pengumpulan data
dilakukan dengan dokumentasi, wawancara dan studi pustaka.
Hasil penelitian dan kesimpulan menunjukkan bahwa latar belakang
perjuangan Pangeran Sambernyawa adalah keterlibatan Belanda dalam urusan
intern kerajaan Mataram yang menjadi sumber konflik di Mataram selain itu
adanya perlakuan yang tidak adil dari kerajaan terhadap dirinya dan keluarganya.
Dikalangan abdi dalem Pura Mangkunegaran, Pangeran Sambernyawa merupakan
tokoh sentral yang mendapat tempat utama dihati orang Mangkunegaran. Ajaran
Pangeran Sambernyawa yang terkenal dengan Tridarma telah menjadi landasan
perjuangan dan pengabdian kepada negara. Cerita tutur tentang Pangeran
Sambernyawa yang berkembang dikalangan istana maupun masyarakat dilakukan
secara turun temurun dan tertulis. Cerita tutur ini bermakna sebagai simbolisasi
perjuangan Pangeran Sambernyawa dalam melawan penjajah Belanda.