SARI
Kemerdekaan, Markas Medan Tenggara.
Bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, namun Bangsa Indonesia masih harus mempertahankan
kemerdekaan dari penjajahan kembali Bangsa Belanda. Pertempuran banyak
terjadi diberbagai daerah ketika Belanda (NICA) datang kembali ke Indonesia.
Pertempuran melawan Belanda juga terjadi di Semarang yang kemudian
mendorong semangat Pemuda Pelajar Solo yang tergabung dalam Organisasi
Tentara Pelajar Solo turut berjuang secara langsung dalam menghadapi kaum
penjajah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1)
Bagaimanakah proses pembentukan dan perkembangan organisasi Tentara Pelajar
Solo?, (2) Bagaimanakah fungsi Markas Medan Tenggara (MMTG) ? dan (3)
Bagaimanakah peranan Tentara Pelajar Solo pada MMTG dalam
mempertahankan Kemerdekaan RI di Semarang dan sekitarnya tahun 1945-1949?.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pembentukan dan perkembangan
Tentara Pelajar Solo. (2) Untuk mengetahui fungsi Markas Medan Tenggara
(MMTG). (3) Untuk mengetahui Peranan Tentara Pelajar Solo pada Markas
Medan Tenggara (MMTG) dalam mempertahankan Kemerdekaan RI di Semarang
tahun1945-1949.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah kegiatan Heuristik,
Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi.
Melihat kenyataan bahwa banyak sekali para Pemuda Pelajar Solo terjun
langsung dalam front pertempuran maka dibentuklah organisasi Tentara Pelajar
Solo yang sebagian anggotanya berasal dari Laskar-laskar Pelajar Solo seperti
Laskar Kere, Laskar Pandawa, Barisan IPI dan badan kelaskaran lainnya.
MMTG sebagai salah satu markas medan yang dipergunakan untuk
mengepung Semarang yang diduduki kaum penjajah mampu menjadi benteng
yang tangguh dalam menghadapi agresi militer Belanda sekaligus sebagai tempat
penyusupan ke Semarang oleh Tentara Pelajar dan TNI.
Tentara Pelajar Solo mampu memberi kontribusi yang besar dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peran Tentara Pelajar Solo
pada MMTG diawali dalam pertempuran awal pasca proklamasi di Semarang.
Selanjutnya pada Perang Kemerdekaan I Tentara Pelajar Solo menggunakan
MMTG sebagai medan untuk menahan laju Agresi Militer Belanda I.Pada Perang
Kemerdekaan II wilayah MMTG yang telah diduduki Belanda berfungsi kembali
sebagai tempat penyusupan ke Semarang yang dilakukan anggota Tentara Pelajar.
Tentara Pelajar Solo juga memiliki peran besar sebagai pasukan Garnisun di
Semarang yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban serta menerima serah
terima dari pasukan Belanda menjelang penyerahan kedaulatan RI.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali hambatan-hambatan yang
ditemui. Diantaranya dalam mendapatkan sumber-sumber terutama sumber lisan
yang disebabkan banyaknya pelaku sejarah yang telah meninggal dunia.
Kemerdekaan, Markas Medan Tenggara.
Bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945, namun Bangsa Indonesia masih harus mempertahankan
kemerdekaan dari penjajahan kembali Bangsa Belanda. Pertempuran banyak
terjadi diberbagai daerah ketika Belanda (NICA) datang kembali ke Indonesia.
Pertempuran melawan Belanda juga terjadi di Semarang yang kemudian
mendorong semangat Pemuda Pelajar Solo yang tergabung dalam Organisasi
Tentara Pelajar Solo turut berjuang secara langsung dalam menghadapi kaum
penjajah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah : (1)
Bagaimanakah proses pembentukan dan perkembangan organisasi Tentara Pelajar
Solo?, (2) Bagaimanakah fungsi Markas Medan Tenggara (MMTG) ? dan (3)
Bagaimanakah peranan Tentara Pelajar Solo pada MMTG dalam
mempertahankan Kemerdekaan RI di Semarang dan sekitarnya tahun 1945-1949?.
Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui pembentukan dan perkembangan
Tentara Pelajar Solo. (2) Untuk mengetahui fungsi Markas Medan Tenggara
(MMTG). (3) Untuk mengetahui Peranan Tentara Pelajar Solo pada Markas
Medan Tenggara (MMTG) dalam mempertahankan Kemerdekaan RI di Semarang
tahun1945-1949.
Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah
metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah kegiatan Heuristik,
Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi.
Melihat kenyataan bahwa banyak sekali para Pemuda Pelajar Solo terjun
langsung dalam front pertempuran maka dibentuklah organisasi Tentara Pelajar
Solo yang sebagian anggotanya berasal dari Laskar-laskar Pelajar Solo seperti
Laskar Kere, Laskar Pandawa, Barisan IPI dan badan kelaskaran lainnya.
MMTG sebagai salah satu markas medan yang dipergunakan untuk
mengepung Semarang yang diduduki kaum penjajah mampu menjadi benteng
yang tangguh dalam menghadapi agresi militer Belanda sekaligus sebagai tempat
penyusupan ke Semarang oleh Tentara Pelajar dan TNI.
Tentara Pelajar Solo mampu memberi kontribusi yang besar dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peran Tentara Pelajar Solo
pada MMTG diawali dalam pertempuran awal pasca proklamasi di Semarang.
Selanjutnya pada Perang Kemerdekaan I Tentara Pelajar Solo menggunakan
MMTG sebagai medan untuk menahan laju Agresi Militer Belanda I.Pada Perang
Kemerdekaan II wilayah MMTG yang telah diduduki Belanda berfungsi kembali
sebagai tempat penyusupan ke Semarang yang dilakukan anggota Tentara Pelajar.
Tentara Pelajar Solo juga memiliki peran besar sebagai pasukan Garnisun di
Semarang yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban serta menerima serah
terima dari pasukan Belanda menjelang penyerahan kedaulatan RI.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali hambatan-hambatan yang
ditemui. Diantaranya dalam mendapatkan sumber-sumber terutama sumber lisan
yang disebabkan banyaknya pelaku sejarah yang telah meninggal dunia.