SARI
Peneliti sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut karena pada tahun 1900-
1945, Semarang lebih banyak mencerminkan wujudnya sebagai kota pelabuhan dan
perdagangan. Adanya percampuran kebudayaan serta orang-orang pendatang yang
menanamkan modalnya di kota Semarang sampai adanya pendidikan formal yang biasa
disebut dengan sekolah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah latar
belakang tentang gambaran umum kota Semarang?, (2) Bagaimanakah kondisi
pendidikan di Semarang pada zaman Hindia Belanda?, (3) Peranan Oei Tiong Ham
Concern bagi perkembangan pendidikan masyarakat Tionghoa di kota Semarang tahun
1900-1945. Penelitian ini bertujuan: (1) Ingin mengetahui gambaran umum tentang kota
Semarang pada tahun 1900an, (2) Ingin mengetahui kondisi pendidikan di kota Semarang
tahun 1900an, dan (3) Ingin mengetahui peranan OTHC bagi perkembangan pendidikan
masyarakat Tionghoa di kota Semarang Tahun 1900-1945. Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah yaitu dari pemilihan
topik, heuristik atau pengumpulan data, analisis sumber data, pelaksanaan prinsip seleksi
meliputi sintesis, teoritis dan interprestasi fakta sampai historiografi.
Hasil penelitian bahwa Peranan Oei Tiong Ham Concern terhadap perkembangan
pendidikan masyarakat Tionghoa di kota Semarang tahun 1900-1945. Adalah
keberhasilan mengangkat mental orang-orang Tionghoa untuk mendapatkan pendidikan
dengan mutu yang sama orang Eropa karena selama ini pemerintah Kolonial Belanda
menerapkan sistem diskriminasi ras dalam menentukan jenis pendidikan bagi masyarakat
Hindia Belanda, ikut memberikan andil dan bantuan yang di wujudkan dengan cara
mendirikan CES (Chinese English School) yaitu sekolah menengah Tionghoa pertama
dengan pengantar bahasa Inggris di Semarang pada tanggal 15 Maret 1916 yang
berlokasi di gang tengah dan akhirnya pindah ke jalan Bodjong yang kini menjadi SMA
N 5 Semarang di Jl. Pemuda 143 Semarang, Pemberian bantuan donatur pada HCS
(Hollands Chinese School) di Semarang, memberikan bantuan beasiswa bagi muridmurid
yang berprestasi di HCS dan juga menyewakan gedungnya yang berada di jalan
Traverdoeli dan jalan Sampok untuk HIS (Hollandsce Inlandsche School).
Peneliti sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan tersebut karena pada tahun 1900-
1945, Semarang lebih banyak mencerminkan wujudnya sebagai kota pelabuhan dan
perdagangan. Adanya percampuran kebudayaan serta orang-orang pendatang yang
menanamkan modalnya di kota Semarang sampai adanya pendidikan formal yang biasa
disebut dengan sekolah.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah latar
belakang tentang gambaran umum kota Semarang?, (2) Bagaimanakah kondisi
pendidikan di Semarang pada zaman Hindia Belanda?, (3) Peranan Oei Tiong Ham
Concern bagi perkembangan pendidikan masyarakat Tionghoa di kota Semarang tahun
1900-1945. Penelitian ini bertujuan: (1) Ingin mengetahui gambaran umum tentang kota
Semarang pada tahun 1900an, (2) Ingin mengetahui kondisi pendidikan di kota Semarang
tahun 1900an, dan (3) Ingin mengetahui peranan OTHC bagi perkembangan pendidikan
masyarakat Tionghoa di kota Semarang Tahun 1900-1945. Metode yang dipergunakan
dalam penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian sejarah yaitu dari pemilihan
topik, heuristik atau pengumpulan data, analisis sumber data, pelaksanaan prinsip seleksi
meliputi sintesis, teoritis dan interprestasi fakta sampai historiografi.
Hasil penelitian bahwa Peranan Oei Tiong Ham Concern terhadap perkembangan
pendidikan masyarakat Tionghoa di kota Semarang tahun 1900-1945. Adalah
keberhasilan mengangkat mental orang-orang Tionghoa untuk mendapatkan pendidikan
dengan mutu yang sama orang Eropa karena selama ini pemerintah Kolonial Belanda
menerapkan sistem diskriminasi ras dalam menentukan jenis pendidikan bagi masyarakat
Hindia Belanda, ikut memberikan andil dan bantuan yang di wujudkan dengan cara
mendirikan CES (Chinese English School) yaitu sekolah menengah Tionghoa pertama
dengan pengantar bahasa Inggris di Semarang pada tanggal 15 Maret 1916 yang
berlokasi di gang tengah dan akhirnya pindah ke jalan Bodjong yang kini menjadi SMA
N 5 Semarang di Jl. Pemuda 143 Semarang, Pemberian bantuan donatur pada HCS
(Hollands Chinese School) di Semarang, memberikan bantuan beasiswa bagi muridmurid
yang berprestasi di HCS dan juga menyewakan gedungnya yang berada di jalan
Traverdoeli dan jalan Sampok untuk HIS (Hollandsce Inlandsche School).