SARI
Museum menurut artinya adalah gedung yang dipakai sebagi tempat untuk
memamerkan benda-benda yang patut mendapat perhatian umum. Misalnya
peninggalan sejarah, seni, maupun Ilmu Pengetauan dan Teknologi, atau
peninggalan-peninggalan tokoh-tokoh penting lainnya. Namun tempat untuk
memamerkan benda-benda tersebut bersifat permanen dan sebagian tempat
memiliki fungsi cagar budaya. Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro
Mandala Bhakti Semarang sebagai museum tingkat lokal mempunyai andil
dalam usaha pelestarian warisan budaya bangsa melalui berbagai macam
kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang diantaranya adalah
mengabadikan sejarah karya juang dan dharma bhakti Prajurit Kodam IV /
Diponegoro dalam rangka usaha mewariskan jiwa dan semangat juang generasi
berikutnya Museum Perjuangan ini juga sebagai tempat untuk menggugah,
membina dan mengkomunikasikan nilai- nilai sejarah perjuangan dan dharma
Bhakti Kodam IV / Diponegoro dalam peran serta Kodam dalam pembangunan
Bangsa dan Negara juga sebagai salah satu tempat wisata sejarah di Kota
Semarang.
Pokok permasalahan yang perlu diungkap dalam penelitian ini adalah (1)
Bagaimana latar belakang terbentuknya Museum Perjuangan Kodam IV /
Diponegoro Mandala Bhakti Semarang. (2) Bagaimana usaha yang telah
dilakukan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti
Semarang dalam melestariakan karya juang Prajurit Diponegoro.(3) Bagaimana
strategi pemasaran yang diambil untuk kelangsungan Museum perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti sebagai pariwisata kesejarahan di kota
Semarang.
Tujuan penulisan Penelitian ini adalah (1) mengetahui latar belakang
terbentuknya museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti
Semarang. (2) mengetahui usaha yang teah dilakukan museum Perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang dalam melestarikan karya
juang prajurit Diponegoro. (3) mengetahui Strategi pemasaran yang diambil
demi kelangsungan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala
Bhakti sebagai pariwisata Kesejarahan. Dalam penyusunan penelitian ini
menggunakan metode sejarah dengan menempuh empat langkah kegiatan yaitu
heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Hasil penelitian disimpulkan dapat dijelaskan bahwa (1) Latar belakang
berdirinya Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro adalah untuk
melestarikan dan memanfaatkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan
perjuangan dan pengabdian Prajurit Kodam IV /Diponegoro, (2) Usaha yang
dilakukan Kodam IV/Diponegoro dalam melestarikan karya juang prajurit
adalah Pengumpulan dan pengolahan koleksi, Pemeliharaan dan pengawetan
koleksi,(3) Strategi pemasaran yang diambil demi kelangsungan Museum
Perjuangan Kodam IV/Diponegoro Mandala Bhakti Sebagai Pariwisata Sejarah
di kota Semarang adalah mempublikasikan/promosi secara kontinyu,melakukan
kerjasama dengan objek-objek wisata yang di kota Semarang, bekerjasama
dengan Museum Jawa Tengah, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Saran dari Penelitian ini adalah (1) Bagi pihak Kodam
IV/diponegoro perlu meningkatkan pengelolaan baik dari segi publikasinya,
untuk tata pameran di ruang pamer tetap perlu ada pembenahan shingga mampu
menarik pengunjung di Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro. Melihat
kondisi yang ada di dalam museum masih diperlukan tambahan dalam kualitas
maupun kuantitas ahli-ahli tertentu misalnya Museum Perjuangan Mandala
Bhakti Semarang Perlu adanya Ahli Sejarah, (2) Kepada pemerintah daerah
maupaun pemerintah kota untuk merawat dan menjaga museum sebagai
fungsinya dengan memberikan fasilitas yang memadai sehingga minat kunjung
terhadap masyarakat umum maupun wiastawan asing menjadi besar sehingga
dapat memberikan masukan pendapatan bagi pemerintah lokal maupun
pemerintah pusat, (3) Untuk masyarakat Semarang khususnya dan umumnya
bagi masyarakat luar daerah Semarang hendaknya mempunyai minat yang
besar untuk melestarikan museum sebagai warisan budaya serta sebagai sarana
pendidikan dan penelitian.
Museum menurut artinya adalah gedung yang dipakai sebagi tempat untuk
memamerkan benda-benda yang patut mendapat perhatian umum. Misalnya
peninggalan sejarah, seni, maupun Ilmu Pengetauan dan Teknologi, atau
peninggalan-peninggalan tokoh-tokoh penting lainnya. Namun tempat untuk
memamerkan benda-benda tersebut bersifat permanen dan sebagian tempat
memiliki fungsi cagar budaya. Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro
Mandala Bhakti Semarang sebagai museum tingkat lokal mempunyai andil
dalam usaha pelestarian warisan budaya bangsa melalui berbagai macam
kegiatan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Museum Perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang diantaranya adalah
mengabadikan sejarah karya juang dan dharma bhakti Prajurit Kodam IV /
Diponegoro dalam rangka usaha mewariskan jiwa dan semangat juang generasi
berikutnya Museum Perjuangan ini juga sebagai tempat untuk menggugah,
membina dan mengkomunikasikan nilai- nilai sejarah perjuangan dan dharma
Bhakti Kodam IV / Diponegoro dalam peran serta Kodam dalam pembangunan
Bangsa dan Negara juga sebagai salah satu tempat wisata sejarah di Kota
Semarang.
Pokok permasalahan yang perlu diungkap dalam penelitian ini adalah (1)
Bagaimana latar belakang terbentuknya Museum Perjuangan Kodam IV /
Diponegoro Mandala Bhakti Semarang. (2) Bagaimana usaha yang telah
dilakukan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti
Semarang dalam melestariakan karya juang Prajurit Diponegoro.(3) Bagaimana
strategi pemasaran yang diambil untuk kelangsungan Museum perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti sebagai pariwisata kesejarahan di kota
Semarang.
Tujuan penulisan Penelitian ini adalah (1) mengetahui latar belakang
terbentuknya museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti
Semarang. (2) mengetahui usaha yang teah dilakukan museum Perjuangan
Kodam IV / Diponegoro Mandala Bhakti Semarang dalam melestarikan karya
juang prajurit Diponegoro. (3) mengetahui Strategi pemasaran yang diambil
demi kelangsungan Museum Perjuangan Kodam IV / Diponegoro Mandala
Bhakti sebagai pariwisata Kesejarahan. Dalam penyusunan penelitian ini
menggunakan metode sejarah dengan menempuh empat langkah kegiatan yaitu
heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi.
Hasil penelitian disimpulkan dapat dijelaskan bahwa (1) Latar belakang
berdirinya Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro adalah untuk
melestarikan dan memanfaatkan benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan
perjuangan dan pengabdian Prajurit Kodam IV /Diponegoro, (2) Usaha yang
dilakukan Kodam IV/Diponegoro dalam melestarikan karya juang prajurit
adalah Pengumpulan dan pengolahan koleksi, Pemeliharaan dan pengawetan
koleksi,(3) Strategi pemasaran yang diambil demi kelangsungan Museum
Perjuangan Kodam IV/Diponegoro Mandala Bhakti Sebagai Pariwisata Sejarah
di kota Semarang adalah mempublikasikan/promosi secara kontinyu,melakukan
kerjasama dengan objek-objek wisata yang di kota Semarang, bekerjasama
dengan Museum Jawa Tengah, Dinas Pariwisata dan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. Saran dari Penelitian ini adalah (1) Bagi pihak Kodam
IV/diponegoro perlu meningkatkan pengelolaan baik dari segi publikasinya,
untuk tata pameran di ruang pamer tetap perlu ada pembenahan shingga mampu
menarik pengunjung di Museum Perjuangan Kodam IV/Diponegoro. Melihat
kondisi yang ada di dalam museum masih diperlukan tambahan dalam kualitas
maupun kuantitas ahli-ahli tertentu misalnya Museum Perjuangan Mandala
Bhakti Semarang Perlu adanya Ahli Sejarah, (2) Kepada pemerintah daerah
maupaun pemerintah kota untuk merawat dan menjaga museum sebagai
fungsinya dengan memberikan fasilitas yang memadai sehingga minat kunjung
terhadap masyarakat umum maupun wiastawan asing menjadi besar sehingga
dapat memberikan masukan pendapatan bagi pemerintah lokal maupun
pemerintah pusat, (3) Untuk masyarakat Semarang khususnya dan umumnya
bagi masyarakat luar daerah Semarang hendaknya mempunyai minat yang
besar untuk melestarikan museum sebagai warisan budaya serta sebagai sarana
pendidikan dan penelitian.