SARI
Sarekat Islam Semarang merupakan cabang Sarekat Islam di Surakarta yang berasaskan agama Islam dengan tujuan awal berdiri adalah faktor ekonomi yaitu persaingan dagang dengan pedagang-pedagang Cina. Karena pengaruh paham sosialis-revolusioner Sarekat Islam Semarang dalam pergerakannya menjadi radikal.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang berdirinya Sarekat Islam Semarang?, (2) Mengapa terjadi perpecahan pada Sarekat Islam Semarang?, (3) Bagaimanakah dampak dari perpecahan Sarekat Islam Semarang? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Sarekat Islam Semarang, (2) Untuk mengetahui terjadinya perpecahan Sarekat Islam Semarang, (3) Untuk mengetahui dampak dari perpecahan Sarekat Islam Semarang.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Penggunaan metode sejarah dalam penulisan skripsi ini dilakukan melalui 4 tahap penelitian, yaitu: (1) Heuristik, menghimpun bahan-bahan atau sumber melalui studi kepustakaan, (2) Kritik sumber, menyeleksi data-data yang telah terkumpul melalui kritik intern dan kritik ekstern, (3) Interpretasi, menafsirkan fakta-fakta untuk mewujudkan rangkaian yang sesuai satu sama lain, (4) Historiografi, menyajikan cerita yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sarekat Islam Semarang didirikan oleh Raden Muhammah Joesoep bersama Raden Soedjono pada awal tahun 1913 yang merupakan cabang dari Sarekat Islam Surakarta. Sarekat Islam Semarang mengalami perpecahan yang disebabkan oleh: (a) Pembentukan Volksraad dan Indie Weerbaar yang menimbulkan pro dan kontra antar anggota Sarekat Islam, (b) Paham Sosialisme-Revolusioner yang di bawa oleh H.J.F.M. Sneevliet yang disebarkan melalui ISDV dan VSTP dengan melakukan infiltrasi ke dalam tubuh Sarekat Islam. Semaoen sebagai ketua Sarekat Islam Semarang sekaligus sebagai propaganda gerakan sosialis-revolusioner mulai melancarkan gerakan-gerakan yang menentang pemerintah. Semaoen mengorganisir kaum buruh dan tani dengan membentuk setral-sentral Sarekat Sekerja. Dalam kongres tahun 1917, secara resmi Sarekat Islam Semarang menyatakan bahwa asas partai pecah menjadi 2, yaitu (a) asas Sosialis-revolusioner dibawah Semaoen dan (b) Asas perjuangan berdasarkan agama Islam dibawah Cokroaminoto. Keanggotaan Sarekat Islam Semarang mengalami peningkatan yaitu tahun 1913 (12.216), tahun 1915 (21.832), tahun 1916 (23.000), tahun 1917 (26.900), tahun 1918 ( 29.641) dan tahun 1919 berjumlah 34.000 orang anggota. Akibat perpecahan Sarekat Islam Semarang mengalami peningkatan jumlah anggota, mendirikan Sekolah Sarekat Islam Semarang dan Central Sarekat Islam mengadakan disiplin partai yang melarang adanya keanggotaan ganda. Harapan bagi penelitian ini adalah diadakan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam dengan sumber yang lebih lengkap.
Sarekat Islam Semarang merupakan cabang Sarekat Islam di Surakarta yang berasaskan agama Islam dengan tujuan awal berdiri adalah faktor ekonomi yaitu persaingan dagang dengan pedagang-pedagang Cina. Karena pengaruh paham sosialis-revolusioner Sarekat Islam Semarang dalam pergerakannya menjadi radikal.
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana latar belakang berdirinya Sarekat Islam Semarang?, (2) Mengapa terjadi perpecahan pada Sarekat Islam Semarang?, (3) Bagaimanakah dampak dari perpecahan Sarekat Islam Semarang? Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Sarekat Islam Semarang, (2) Untuk mengetahui terjadinya perpecahan Sarekat Islam Semarang, (3) Untuk mengetahui dampak dari perpecahan Sarekat Islam Semarang.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yaitu suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Penggunaan metode sejarah dalam penulisan skripsi ini dilakukan melalui 4 tahap penelitian, yaitu: (1) Heuristik, menghimpun bahan-bahan atau sumber melalui studi kepustakaan, (2) Kritik sumber, menyeleksi data-data yang telah terkumpul melalui kritik intern dan kritik ekstern, (3) Interpretasi, menafsirkan fakta-fakta untuk mewujudkan rangkaian yang sesuai satu sama lain, (4) Historiografi, menyajikan cerita yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sarekat Islam Semarang didirikan oleh Raden Muhammah Joesoep bersama Raden Soedjono pada awal tahun 1913 yang merupakan cabang dari Sarekat Islam Surakarta. Sarekat Islam Semarang mengalami perpecahan yang disebabkan oleh: (a) Pembentukan Volksraad dan Indie Weerbaar yang menimbulkan pro dan kontra antar anggota Sarekat Islam, (b) Paham Sosialisme-Revolusioner yang di bawa oleh H.J.F.M. Sneevliet yang disebarkan melalui ISDV dan VSTP dengan melakukan infiltrasi ke dalam tubuh Sarekat Islam. Semaoen sebagai ketua Sarekat Islam Semarang sekaligus sebagai propaganda gerakan sosialis-revolusioner mulai melancarkan gerakan-gerakan yang menentang pemerintah. Semaoen mengorganisir kaum buruh dan tani dengan membentuk setral-sentral Sarekat Sekerja. Dalam kongres tahun 1917, secara resmi Sarekat Islam Semarang menyatakan bahwa asas partai pecah menjadi 2, yaitu (a) asas Sosialis-revolusioner dibawah Semaoen dan (b) Asas perjuangan berdasarkan agama Islam dibawah Cokroaminoto. Keanggotaan Sarekat Islam Semarang mengalami peningkatan yaitu tahun 1913 (12.216), tahun 1915 (21.832), tahun 1916 (23.000), tahun 1917 (26.900), tahun 1918 ( 29.641) dan tahun 1919 berjumlah 34.000 orang anggota. Akibat perpecahan Sarekat Islam Semarang mengalami peningkatan jumlah anggota, mendirikan Sekolah Sarekat Islam Semarang dan Central Sarekat Islam mengadakan disiplin partai yang melarang adanya keanggotaan ganda. Harapan bagi penelitian ini adalah diadakan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam dengan sumber yang lebih lengkap.