BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Curah hujan adalah endapan atau deposit air dalam bentuk cair
maupun padat yang berasal atmosfer. Curah hujan mencakup tetes hujan,
salju, batu es, embun, dan embun kristal. Embun kristal adalah kristal-kristal
es yang terbentuk pada permukaan, misalnya pada tanaman yang disebabkan
oleh rendahnya suhu. Informasi tentang banyaknya curah hujan adalah salah
satu unsur penting dan besar pengaruhnya terhadap segala macam aktifitas
kehidupan seperti: keselamatan masyarakat, produksi pertanian, perkebunan,
perikanan, penerbangan, public service, dan sebagainya.
Prakiraan curah hujan dengan segala bentuk analisis dan informasi
yang dihasilkan besar dampaknya guna membantu dan menunjang kegiatan
sosial ekonomi di Indonesia. Hasil prakiraan curah hujan dapat dilihat pada
beberapa media. Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana
memprakirakan curah hujan itu.
Pada penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di daerah
Kecamatan Baturaden dengan alasan Kecamatan Baturaden merupakan daerah
yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi karena selain intensitas
terjadinya hujan yang cukup tinggi, Kecamatan Baturaden juga terletak di
daerah pegunungan tepatnya di bawah kaki Gunung Slamet yang memiliki
suhu cukup rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di
Banyumas.
Perkembangan statistik sebagai metode ilmiah telah mempengaruhi
tiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah prakiraan curah hujan.
Stasiun Klimatologi Semarang adalah unit pelaksanaan teknis yang
mempunyai tugas menyelenggarakan prakiraan curah hujan disetiap daerah di
wilayah Jawa Tengah termasuk di daerah Banyumas.
Peranan metode statistik dalam prakiraan curah hujan dalam kurun
waktu sekarang semakin besar. Peramalan merupakan cabang ilmu statistik
yang merupakan salah satu unsur penting dalam pengambilan keputusan.
Terdapat sejumlah fenomena besar yang saat ini hasilnya diramalkan
secara mudah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan
pengertian mengenai berbagai aspek lingkungan dan akibatnya banyak
peristiwa yang dapat diramalkan.
Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan pada data masa
lampau yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara tertentu. Data masa
lampau dikumpulkan, dipelajari, dan dianalisis dihubungkan dengan gerakan
waktu. Karena adanya faktor waktu ini, maka hasil analisis tersebut kita
mencoba menyatakan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang
jelas dalam hal ini kita berharap ketidak pastian sehingga akan ada faktor
keseksamaan yang harus diperhitungkan. Yang jelas tidak akan selalu
didapatkan hasil ramalan dengan ketepatan 100 %.
Ini tidak berarti ramalan menjadi percuma. sebaliknya terbukti bahwa
ramalan telah banyak digunakan dan membantu dengan baik dalam berbagai
manajemen sebagai dasar-dasar perencanaan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan. Salah satunya adalah peramalan curah hujan atau dalam dunia
klimatologi biasa disebut dengan prakiraan curah hujan.
Untuk keperluan analisis peramalan, ada tiga model yaitu : model
ekonometrika, model deret berkala, dan model ramalan kualitatif. Model
ramalan ARIMA merupakan salah satu model ramalan deret berkala yang
bertujuan untuk mencari pola data yang paling cocok dari sekelompok data.
Alasan menggunakan model ARIMA adalah selain memanfaatkan sepenuhnya
data masa lalu dan data sekarang untuk menghasilkan peramalan, model
ARIMA juga berlaku untuk semua tipe data.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “PRAKIRAAN
CURAH HUJAN BULANAN KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN
BANYUMAS DENGAN MODEL ARIMA DI STASIUN KLIMATOLOGI
SEMARANG”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diambil adalah:
a. Bagaimana bentuk umum model ARIMA dan parameternya untuk
prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden Kabupaten
Banyumas di Stasiun Klimatologi Semarang dengan paket program
Minitab.
b. Bagaimana prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden
Kabupaten Banyumas dalam kurun waktu dua tahun yang akan datang.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bentuk umum model ARIMA dan parameternya
untuk prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden Kabupaten
Banyumas di Stasiun Klimatologi Semarang dengan paket program
Minitab.
b. Untuk mengetahui prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden
Kabupaten Banyumas dalam kurun waktu dua tahun yang akan datang.
2. Manfaat
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah untuk ...
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Curah hujan adalah endapan atau deposit air dalam bentuk cair
maupun padat yang berasal atmosfer. Curah hujan mencakup tetes hujan,
salju, batu es, embun, dan embun kristal. Embun kristal adalah kristal-kristal
es yang terbentuk pada permukaan, misalnya pada tanaman yang disebabkan
oleh rendahnya suhu. Informasi tentang banyaknya curah hujan adalah salah
satu unsur penting dan besar pengaruhnya terhadap segala macam aktifitas
kehidupan seperti: keselamatan masyarakat, produksi pertanian, perkebunan,
perikanan, penerbangan, public service, dan sebagainya.
Prakiraan curah hujan dengan segala bentuk analisis dan informasi
yang dihasilkan besar dampaknya guna membantu dan menunjang kegiatan
sosial ekonomi di Indonesia. Hasil prakiraan curah hujan dapat dilihat pada
beberapa media. Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana
memprakirakan curah hujan itu.
Pada penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di daerah
Kecamatan Baturaden dengan alasan Kecamatan Baturaden merupakan daerah
yang memiliki curah hujan yang cukup tinggi karena selain intensitas
terjadinya hujan yang cukup tinggi, Kecamatan Baturaden juga terletak di
daerah pegunungan tepatnya di bawah kaki Gunung Slamet yang memiliki
suhu cukup rendah dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang ada di
Banyumas.
Perkembangan statistik sebagai metode ilmiah telah mempengaruhi
tiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah prakiraan curah hujan.
Stasiun Klimatologi Semarang adalah unit pelaksanaan teknis yang
mempunyai tugas menyelenggarakan prakiraan curah hujan disetiap daerah di
wilayah Jawa Tengah termasuk di daerah Banyumas.
Peranan metode statistik dalam prakiraan curah hujan dalam kurun
waktu sekarang semakin besar. Peramalan merupakan cabang ilmu statistik
yang merupakan salah satu unsur penting dalam pengambilan keputusan.
Terdapat sejumlah fenomena besar yang saat ini hasilnya diramalkan
secara mudah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah meningkatkan
pengertian mengenai berbagai aspek lingkungan dan akibatnya banyak
peristiwa yang dapat diramalkan.
Ramalan yang dilakukan umumnya berdasarkan pada data masa
lampau yang dianalisis dengan menggunakan cara-cara tertentu. Data masa
lampau dikumpulkan, dipelajari, dan dianalisis dihubungkan dengan gerakan
waktu. Karena adanya faktor waktu ini, maka hasil analisis tersebut kita
mencoba menyatakan sesuatu yang akan terjadi di masa yang akan datang
jelas dalam hal ini kita berharap ketidak pastian sehingga akan ada faktor
keseksamaan yang harus diperhitungkan. Yang jelas tidak akan selalu
didapatkan hasil ramalan dengan ketepatan 100 %.
Ini tidak berarti ramalan menjadi percuma. sebaliknya terbukti bahwa
ramalan telah banyak digunakan dan membantu dengan baik dalam berbagai
manajemen sebagai dasar-dasar perencanaan, pengawasan, dan pengambilan
keputusan. Salah satunya adalah peramalan curah hujan atau dalam dunia
klimatologi biasa disebut dengan prakiraan curah hujan.
Untuk keperluan analisis peramalan, ada tiga model yaitu : model
ekonometrika, model deret berkala, dan model ramalan kualitatif. Model
ramalan ARIMA merupakan salah satu model ramalan deret berkala yang
bertujuan untuk mencari pola data yang paling cocok dari sekelompok data.
Alasan menggunakan model ARIMA adalah selain memanfaatkan sepenuhnya
data masa lalu dan data sekarang untuk menghasilkan peramalan, model
ARIMA juga berlaku untuk semua tipe data.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “PRAKIRAAN
CURAH HUJAN BULANAN KECAMATAN BATURADEN KABUPATEN
BANYUMAS DENGAN MODEL ARIMA DI STASIUN KLIMATOLOGI
SEMARANG”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang diambil adalah:
a. Bagaimana bentuk umum model ARIMA dan parameternya untuk
prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden Kabupaten
Banyumas di Stasiun Klimatologi Semarang dengan paket program
Minitab.
b. Bagaimana prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden
Kabupaten Banyumas dalam kurun waktu dua tahun yang akan datang.
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui bentuk umum model ARIMA dan parameternya
untuk prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden Kabupaten
Banyumas di Stasiun Klimatologi Semarang dengan paket program
Minitab.
b. Untuk mengetahui prakiraan curah hujan bulanan Kecamatan Baturaden
Kabupaten Banyumas dalam kurun waktu dua tahun yang akan datang.
2. Manfaat
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah untuk ...