ABSTRAK
Masyarakat Jawa selalu meletakan etika sebagai barometer untuk
menyatakan seseorang disebut wis Jowo sebagai tanda kemengertian pada
identitas Jawa. Unsur etika digambarkan dan diajarkan melalui peninggalan
kebudayaan yang berada di tengah-tengah masyarakat Jawa, salah satunya melalui
Candi Prambanan dengan relief penting Wiracarita Ramayana.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimana
bentuk etika dalam kehidupan orang Jawa?, (2). Bagaimana penggambaran relief
wiracarita Ramayana di Candi Prambanan? (3). Bagaimana etika Jawa yang
digambarkan pada relief Candi Prambanan?. Penelitian ini bertujuan: (1).
Mengetahui bagaimana bentuk etika Jawa, (2). Mengetahui bagaimana
penggambaran relief wiracarita Ramayana di Candi Prambanan (3). Mengetahui
bagaimana etika Jawa yang digambarkan dalam relief wiracarita Ramayana di
Candi Prambanan. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini antara lain: (1).
Memberi sumbangan bagi pengembangan keilmuan, khususnya kajian relief , (2).
Menjadi bahan pertimbangan dan motivasi bagi usaha pelestarian nilai-nilai
budaya bangsa.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah (historical method) dengan
langkah: (1). Heuristik atau pencarian jejak sejarah. Sumber yang dipakai berupa
sumber benda berupa relief dan sumber tertulis, (2) Kritik sumber, baik ekstern
maupun intern, (3) Interpretasi, yaitu dengan menghubung-hubungkan fakta yang
saling terpisah antara tampilan relief dengan kajian litertur mengenai etika Jawa.
(4) Tahap historiografi, data dirangkai dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk
naskah. Pendekatan semiotika digunakan untuk intepretai data. Semiotika adalah
ilmu mengenai tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Bidang
kajian semiotik yang diterapkan adalah kajian kode budaya. Relief wiracarita
Ramayana merupakan tanda yang memunculkan konotasi untuk kemudian di
interpretasikan berdasarkan pengalaman empiris masyarakat Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa
memaknai etika dalam bentuk budi pekerti. Konsep dasar etika Jawa adalah
kaidah hormat dan rukun. Penggambaran relief wiracarita Ramayana di Candi
Prambanan, cenderung mengikuti naskah Hikayat Seri Rama dalam sastra melayu.
Alur cerita menunjukan pengguanaan bentuk uttarakandha. Tampilan rukun yang
banyak di gambarkan dalam relief adalah perilaku rembug, lung tinulung, guyup,
gotong-royong, layat serta tepo saliro. Kaidah hormat yang paling menonjol
diwujudkan dalam tata krama duduk. Kaidah ini diajarkan melalui pituduh
(nasehat) dan wewaler (larangan).
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan saran: pengkajian lain
diharapkan dapat membantu memelihara dan melestarikan nilai-nilai budaya
Jawa. Relief wiracarita Ramayana pada Candi Prambanan diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai media budaya dan media pembelajaran.
Masyarakat Jawa selalu meletakan etika sebagai barometer untuk
menyatakan seseorang disebut wis Jowo sebagai tanda kemengertian pada
identitas Jawa. Unsur etika digambarkan dan diajarkan melalui peninggalan
kebudayaan yang berada di tengah-tengah masyarakat Jawa, salah satunya melalui
Candi Prambanan dengan relief penting Wiracarita Ramayana.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah: (1). Bagaimana
bentuk etika dalam kehidupan orang Jawa?, (2). Bagaimana penggambaran relief
wiracarita Ramayana di Candi Prambanan? (3). Bagaimana etika Jawa yang
digambarkan pada relief Candi Prambanan?. Penelitian ini bertujuan: (1).
Mengetahui bagaimana bentuk etika Jawa, (2). Mengetahui bagaimana
penggambaran relief wiracarita Ramayana di Candi Prambanan (3). Mengetahui
bagaimana etika Jawa yang digambarkan dalam relief wiracarita Ramayana di
Candi Prambanan. Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini antara lain: (1).
Memberi sumbangan bagi pengembangan keilmuan, khususnya kajian relief , (2).
Menjadi bahan pertimbangan dan motivasi bagi usaha pelestarian nilai-nilai
budaya bangsa.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah (historical method) dengan
langkah: (1). Heuristik atau pencarian jejak sejarah. Sumber yang dipakai berupa
sumber benda berupa relief dan sumber tertulis, (2) Kritik sumber, baik ekstern
maupun intern, (3) Interpretasi, yaitu dengan menghubung-hubungkan fakta yang
saling terpisah antara tampilan relief dengan kajian litertur mengenai etika Jawa.
(4) Tahap historiografi, data dirangkai dan hasilnya akan disajikan dalam bentuk
naskah. Pendekatan semiotika digunakan untuk intepretai data. Semiotika adalah
ilmu mengenai tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Bidang
kajian semiotik yang diterapkan adalah kajian kode budaya. Relief wiracarita
Ramayana merupakan tanda yang memunculkan konotasi untuk kemudian di
interpretasikan berdasarkan pengalaman empiris masyarakat Jawa.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa masyarakat Jawa
memaknai etika dalam bentuk budi pekerti. Konsep dasar etika Jawa adalah
kaidah hormat dan rukun. Penggambaran relief wiracarita Ramayana di Candi
Prambanan, cenderung mengikuti naskah Hikayat Seri Rama dalam sastra melayu.
Alur cerita menunjukan pengguanaan bentuk uttarakandha. Tampilan rukun yang
banyak di gambarkan dalam relief adalah perilaku rembug, lung tinulung, guyup,
gotong-royong, layat serta tepo saliro. Kaidah hormat yang paling menonjol
diwujudkan dalam tata krama duduk. Kaidah ini diajarkan melalui pituduh
(nasehat) dan wewaler (larangan).
Berdasarkan hasil penelitian, penulis mengajukan saran: pengkajian lain
diharapkan dapat membantu memelihara dan melestarikan nilai-nilai budaya
Jawa. Relief wiracarita Ramayana pada Candi Prambanan diharapkan dapat
dimanfaatkan sebagai media budaya dan media pembelajaran.