Abstaraksi
Pada prinsipnya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Di dalam upaya untuk memperoleh dana tersebut, ada dua alternatif pendanaan yaitu pemenuhan dana berasal dari sumber intern dan sumber extern. Setiap keputusan perusahaan dalam menentukan dari mana kebutuhan modalnya dipenuhi akan berpengaruh pada struktur modal yang digunakan oleh perusahaan dalam membiayai investasinya. Sebelas (11) perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta memiliki struktur modal di bawah 50%. Dari kenyataan tersebut, faktor–faktor struktur modal diduga dapat mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman. Permasalahan dalam skripsi ini yaitu seberapa besar ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang berjumlah 20 perusahaan periode tahun 2000-2004. Teknik pengumpulan data menggunakan data dokumentasi dan metode kepustakaan. Teknik analisis data menggunakan persamaan regresi linier berganda, pembuktian hipotesis dengan menggunakan uji F, uji t dan menghitung uji asumsi klasik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan profitabilitas terhadap struktur modal. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (5,474 > 3,239), dengan taraf signifikan 5%. Besarnya pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan profitabilitas terhadap struktur modal dengan R2 sebesar 50,7%, sedangkan sisanya sebesar 49,3% dipengaruhi oleh variabel selain ukuran perusahaan, struktur aktiva, dan profitabilitas yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Dari pengujian secara parsial diketahui bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap strtuktur modal, berarti semakin besar perusahaan belum tentu perusahaan tersebut semakin besar menggunakan hutang jangka panjang yang berakibat semakin besarnya struktur modal. Struktur aktiva berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, dengan demikian berarti semakin kecil aktiva tetap yang dijadikan jaminan hutang oleh perusahaan. Profitabilitas mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal, berarti mendukung pecking order theory.
Hal ini berarti bahwa perusahaan makanan dan minuman memiliki jumlah hutang jangka panjang yang lebih kecil daripada modal sendiri, yang berarti bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri yang berupa laba ditahan daripada hutang jangka panjang dalam meningkatkan kapasitas produksinya. Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk mempertimbangkan aspek ukuran perusahaan, struktur aktiva dan profitabilitas untuk memenuhi sumber pembiayaan pendanaan perusahaan. Di samping itu diperlukan penelitian lanjutan untuk dapat mengembangkan penelitian ini untuk mengetahui dampak dari struktur modal yang digunakan perusahaan terhadap kinerja keuangan dengan sampel yang lebih banyak ataupun pada perusahaan yang berbeda dari penelitian ini.