ABSTRAK
“Manajemen Pelayanan Penanggulangan HIV/AIDS pada Komisi Penanggulangan AIDS ( KPA ) Kota Surakarta”. Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2010. 111 halaman.
Meningkatny a jumlah kasus HIV/AIDS di kota Surakarta sampai saat ini membuat epidemi HIV/AIDS semakin ditakuti di kalangan masyarakat. Adanya peningkatan ini membuat KPA Kota Surakarta harus mampu merespon serta menyelenggarakan pelayanan penanggulangan HIV/AIDS yang cukup memadai baik dalam hal pencegahan, perawatan serta pengobatan dalam upaya menekan laju perkembangan HIV/AIDS yang terdapat di Kota Surakarta. .
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menilai bagaimana manajemen pelayanan penanggulangan HIV/AIDS pada Komisi penanggulangan AIDS (KPA) Kota Surakarta. Mengacu pada teori segitiga pelayanan , komponen dari segitiga pelayanan meliputi strategi pelayanan (service strategy), sumber daya pemberi pelayanan (service people) dan sistem pelayanan (service system). Jenis penelitian ini berbentuk deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, untuk validitas data dilakukan dengan trianggulasi data. Data primer dilakukan dengan menggunakan observasi dan wawancara secara mendalam terhadap beberapa informan seperti pegawai Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan beberapa masyarakat pengguna jasa di wilayah Kota Surakarta . Sedangkan data sekunder dikumpulkan dengan melihat dan memeriksa arsip dan dokumen yang berhubungan dengan materi penulisan skripsi. Analisis data dengan menggunakan model analisis interaktif.
Hasil penelitian membuktikan bahwa manajemen pelayanan penanggulangan HIV/AIDS pada KPA Kota Surakarta yakni dari ketiga strategi pelayanan tersebut dapat diketahui bahwa strategi pelayanan yang dilakukan KPA Kota Surakarta telah berjalan dengan baik dan melalui program-program yang terencana dan terarah, sumber daya pemberi pelayanan dan sistem pelayanan sudah cukup baik meskipun masih terdapat beberapa kekurangan atau keterbatasan namun pihak KPA berusaha untuk meminimalisasi dengan merespon apa yang menjadi keluhan-keluhan dari masyarakat melalui sistem pengaduan yang telah disediakan, sehingga pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat. KPA Kota surakarta hendaknya lebih bisa menjangkau orang-orang yang beresiko tinggi yang berada dipinggiranpinggiran kota. KPA Kota Surakarta juga harus mampu mengupayakan sumber dana dan tidak tergantung terhadap bantuan dari Global Fund. KPA KotaSurakarta juga harus mampu meningkatkan koordinasi dan peningkatan kualitas pemberi pelayanan yang langsung berhubungan dengan klien. Semua itu diharapkan agar KPA Kota Surakarta mampu meningkatkan kualitas pelayanannya.