BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan Teknologi yang semakin pesat saat ini telah mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia. Sebagai contoh, dalam bidang bisnis teknologi komputer banyak digunakan sebagai sarana pengolahan data, promosi atau beriklan melalui internet.
Menuju era perkembangan teknologi ini, banyak sekali organisasi-organisasi atau perusahaan-perusahaan yang menggunakan peranan Sistem Informasi yang didukung oleh pemanfaatan efisiensi dan efektifitas teknologi yang ada untuk mengambil sebuah keputusan (decision making) ataupun untuk memecahkan suatu masalah (problem solving) yang ada.
Kebutuhan informasi dalam pelayanan dan pengolahan data mahasiswa sangat diperlukan khususnya pada Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan akan melayani segala bentuk aktifitas yang ada pada Perguruan Tinggi tersebut. Salah satu contohnya adalah pelayanan akademik.
Sistem Informasi Akademik merupakan salah satu fungsi utama dalam suatu kegiatan pengolahan data mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Solusi Bisnis Indonesia” Yogyakarta yang memberikan layanan informasi baik untuk pihak yang ada di lembaga tersebut maupun pihak luar yang berhubungan dengan lembaga tersebut. Diharapkan dengan pengelolaan data mahasiswa yang baik dan diolah sedemikian rupa dapat menghasilkan informasi yang tepat, cepat dan akurat.
Dalam hal ini komputer sebagai media elektronik dapat membantu kegiatan pengolahan data tersebut yang disertai dengan pembuatan laporan-laporannya, yang tentu saja tidak akan membuang waktu yang lama karena telah tersedia program yang dapat mempercepat pemrosesan pengambilan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu pengolahan Sistem Informasi Akademik akan dikembangkan menjadi sistem pengolahan data yang terkomputerisasi.
Oleh karena alasan teknologi itulah penulis terdorong untuk mengadakan penelitian tentang Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik yang ada pada STIE “SBI” Yogyakarta serta berusaha semaksimal mungkin untuk mengembangkan sistem yang ada untuk menjadi lebih baik dan lebih efektif serta bermanfaat bagi lembaga dan bagi pihak yang berwenang yang sering sekali memerlukan data yang ada.
Oleh karena itu dalam penelitian dan pembuatan Skripsi ini penulis mengambil judul “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Solusi Bisnis Indonesia” Yogyakarta.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pengamatan dilapangan menunjukkan bahwa proses pengolahan data mahasiswa yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Solusi Bisnis Indonesia Yogyakarta masih bersifat manual. Perancangan Sistem Informasi Akademik dengan menggunakan Software Visual Basic 6.0 dapat membuat informasi yang dihasilkan lebih maksimal, lebih cepat, dan lebih akurat. Pencarian yang relative cepat membuat laporan yang akan di buat membutuhkan waktu yang tidak lama, sehingga berpengaruh pada proses pengambilan keputusan juga pengendalian, serta pengolahan data mahasiswa yang ada di akademik tidak menjadi begitu sulit.
C. BATASAN MASALAH
Mengingat banyaknya permasalahan yang terdapat dalam lingkup kerja Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Solusi Bisnis Indonesia” Yogyakarta, maka permasalahan akan dibatasi hanya pada analisis dan perancangan sistem informasi akademik yang meliputi proses pemasukkan data mahasiswa, dosen, kelas, mata kuliah, proses KRS (Kartu Rencana Studi), data mengajar, daftar kelas, data nilai, pengolahan data mahasiswa, dosen, kelas, mata kuliah serta penyusunan laporan-laporannya dan termasuk laporan KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), dan absen. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang diteliti sesuai dengan sasaran yang diharapkan.
D. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang yang diteliti sehingga penulis sebagai mahasiswa disamping menguasai teori juga mempunyai bekal pengetahuan praktis dalam instansi pendidikan.
2. Mempelajari dan mengevaluasi sistem informasi akademik yang telah ada dan berjalan sampai saat ini baik pada pengolahan data maupun pembuatan laporan yang ada.
3. Menyusun suatu tahap pengembangan system dan penerapannya menjadi system baru yang terkomputerisasi.
4. Pengembangan dan penerapan aplikasi program yang telah diketahui.
5. Agar penulis sebagai mahasiswa mampu membuat dan menyusun suatu aplikasi pemrograman yang berkaitan dengan pengolahan data mahasiswa.
6. Sebagai salah satu syarat kelulusan program studi STRATA I di STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA.
7. Sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga dalam meningkatkan kinerja lembaga sehingga mencapai tujuan atau hasil yang optimal.
E. METODE PENELITIAN
Sebagai usaha dalam memperoleh data yang benar, relevan dan terarah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, maka perlu adanya suatu metode yang tepat untuk mencapai tujuan dalam penelitian. Untuk itu penulis mengembangkan beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian Skripsi ini, yaitu sebagai berikut:
1. Metode Observasi
Yaitu metode menaganalisis pengumpulan data yang digunakan untuk mengadakan pengamatan secara langsung tehadap kegiatan yang dilakukan oleh bagian akademik dan kemahasiswaan yang menangani kegiatan pengolahan data mahasiswa yang ada.
2. Metode Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung terhadap pihak-pihak yang terkait di lembaga tersebut yang menangani secara langsung data-data mahasiswa yang ada untuk mendapat informasi tentang data mahasiswa.
3. Metode Kearsipan
Yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan arsip yang diperoleh penulis dari lembaga dalam bentuk dokumen.
4. Metode Kepustakaan
Yaitu metode pengumpulan data yang merujuk pada buku-buku yang bersumber atau yang tersedia di perpustakaan yang dapat mendukung dalam penyusunan dan penulisan penelitian skripsi ini.
F. LANDASAN TEORI
1. Konsep Dasar Sistem
a. Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai sebagai berikut ini.
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (procedure) didefinisikan oleh Richard F.Neuschel sebagai berikut ini.
Suatu prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi.
Sedangkan Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Komponen-komponen atau subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran system tersebut dapat tercapai. Untuk menganalisis sistem dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang sistem harus mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen dari sistem tersebut.
Berdasarkan hal diatas, definisi secara umum mengartikan sistem sebagai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bertanggung jawab memproses masukan (input) sehinggan menghasilkan keluaran (output). Kedua kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah pendekatannya.
b. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (goal).
1) Komponen Sistem (components system)
Suatu system terdiri dari sejumlah sistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2) Batas Sistem (boundary system)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan system yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.
3) Lingkungan luar sistem (environments system)
Lingkungan luar (environments) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4) Penghubung sistem (interface system)
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya yang membentuk satu kesatuan.
5) Masukan Sistem (input system)
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenanci input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh, di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi sistem informasi.
6) Keluaran Sistem (output system)
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
7) Pengolah Sistem (process system)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8) Sasaran Sistem (objectives system)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mngenai sasaran atau tujuannya.
2. Konsep Dasar Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir didalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting didalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Apakah sebenarnya informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem? Informasi (information) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
Informasi dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang manajer mengambil keputusan dan dapat menetukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi. Adapun kualitas dari informasi ditentukan oleh karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
a. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat pada waktunya (timeliness)
Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi meruapakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
c. Relevan (relevance)
Informasi yang disampaikan mempunyai keterkaitan atau hubungan dengan masalah yang akan digunakan bersama informasi tersebut. Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Disamping karakteristik, nilai informasi juga dapat menentukan kualitas dari suatu informasi. Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
3. Konsep Dasar Sistem Informasi
a. Pengertian Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut:
Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
b. Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Adapun blok-blok bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
b. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemenserta semua pemakai sistem.
d. Blok Teknologi
Digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
e. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
f. Blok Kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
4. Sistem Informasi Manajemen
a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (management information systems atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen. Menurut Gordon B. Davis :
SIM adalah sistem manusia / mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi.
Secara umum Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen dalam suatu organisasi.
b. Peranan Sistem Informasi Bagi Manajemen
Sistem informasi mempunyai peranan yang penting didalam menyediakan informasi bagi manajemen semua tingkatan. Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat mengenadan berguna bagi manajemen, maka analis sistem haruslah mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang diinginkan oleh manajemen. Untuk maksud ini, maka analis sistem harus mengerti terlebih dahulu apa kegiatan dari manajemen untuk masing-masing tingkatannya dan bagaimana tipe keputusan yang diambilnya. Selanjutnya bagaimana tipe informasi yang dibutuhkan oleh manajemen juga harus diketahui. Akhirnya diharapkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi akan dapat mengena sesuai dengan yang dibutuhkan oleh manajemen.
5. Sistem Pengolahan Data
Proses dari pengolahan data pada awalnya dilakukan atau diproses secara manual. Dengan adanya perkembangan sistem informasi, maka pengolahan data tersebut dimodifikasi secara terkomputerisasi. Setiap perusahaan menerapkan sistem pengolahan data sebagai alat komunikasi guna menunjang keakuratan informasi.
Pengolahan data secara umum dapat didefinisikan sebagai proses manipulasi data agar menjadi bentuk yang lebih berguna. Dalam pengolahannya tidak hanya melibatkan perhitungan numeris saja tetapi juga operasi-operasi (yang dilakukan mesin atau computer) klasifikasi data dan perpindahan data dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Adapun definisi dari pengolahan data menurut Drs. Mohammad Suyanto sebagai berikut:
Pengolahan data adalah segala macam operasi yang dilakukan terhadap data, sehingga data tersebut menjadi berguna dan sesuai dengan hasil yang dihasilkan, yaitu berupa informasi.
Adapun tugas utama dari sistem pengolahan data terdiri dari empat bagian, yaitu :
a. Pengumpulan Data
Proses ini berlangsung pada saat instansi dalam hal ini Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi melakukan proses pendataan terhadap identitas mahasiswa. Setiap tindakan atau proses akan dijabarkan dalam suatu catatan data, misalnya data identitas mahasiswa, dosen, dan sebagainya.
b. Manipulasi Data
Operasi manipulasi data meliputi:
1) Pengklasifikasian
Merupakan elemen-elemen data tertentu dalam catatan dan digunakan sebagai kode atau tanda. Dibidang computer kode adalah satu atau lebih karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan catatan. Contoh, suatu catatan laporan mahasiswa yang mencakup kode-kode yang mengidentifikasikan mahasiswa.
2) Penyortiran
Pada proses ini catatan-catatan yang ada disusun urut berdasarkan kode atau elemen data lain. Maksud dari pernyotiran yaitu untuk memisahkan catatan yang satu dengan yang lain agar tidak terjadi pencampuradukan data, disamping semua catatan dapat terkumpul menjadi satu.
3) Perhitungan
Perhitungan dapat diartikan sebagai operasi aritmatik dan logika yang didasarkan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan.
c. Penyimpanan Data
Pada suatu lembaga tentunya terdapat segala macam data yang terkait dengan sistem yang ada. Seluruh data tersebut tentunya harus disimpan disuatu tempat tertentu yang juga merupakan tujuan penyimpanan data.
d. Persiapan Dokumen
Persiapan dokumen dalam suatu lembaga sangat diperlukan, karena hal ini digunakan untuk penyimpanan data ataupun arsip-arsip dengan maksud agar tidak terjadi percampuran data yang satu dengan yang lainnya.
6. Sistem Akademik
Sistem Akademik dalam suatu lembaga kesehatan dalam hal ini yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dapat diartikan sebagai pengolahan database mahasiswa yang disusun langkah demi langkah agar data-data mahasiswa tersebut dapat disimpan dengan rapi, diinterkoneksi dan disajikan dengan cepat dan akurat. Sehingga, dapat mempermudah pembuatan laporan-laporan akademiknya.
7. Perangkat Lunak Yang Digunakan
Yang dimaksud dengan perangkat lunak dalam suatu sistem computer, yaitu program-program yang berfungsi menjalankan perangkat kerasnya dengan berbagai perintah, diantaranya adalah bahasa pemrograman, sistem operasinya dan aplikasinya.
a. Sistem Operasi
Sistem operasi diperlukan untuk mengaktifkan seluruh peralatan yang ada dalam komputer termasuk software aplikasi yang ada.
Dalam hal ini sistem operasi yang digunakan adalah sistem operasi windows. Dalam perancangan, software yang akan digunakan adalah visual basic 6.0. Pada dasarnya visual basic 6.0 berorientasi pada program windows. Dalam menjalankan software yang akan dirancang, setidaknya diperlukan sistem operasi windows 95 keatas. Hal ini dikarenakan bentuk-bentuk dari program yang dibuat, secara tidak langsung mengakses dari bentuk dan tampilan program-program yang ada pada sistem operasi windows tersebut.
b. Bahasa Pemrograman
Visual Basic 6.0 adalah bahasa pemrograman yang bekerja dalam lingkup windows. Visual Basic 6.0 dapat memanfaatkan kemampuan windows secara optimal. Kemampuannya dapat dipakai untuk merancang program aplikasi yang berpenampilan seperti program aplikasi lainnya berbasis windows.
Kemampuan visual basic 6.0 secara umum adalah menyediakan komponen-komponen yang memungkinkan pembuatan program aplikasi yang sesuai dengan tampilan dan cara kerja windows.
Dibanding dengan versi sebelumnya, visual basic 6.0 memiliki banyak fasilitas baru yang tersebar pada bagian program. Mulai dari akses data, internet, koleksi kontrol, serta pembuatan komponen-komponennya.
c. Mengenal IDE Visual Basic 6.0
Integrated Development Integration (IDE) adalah bidang kerja tempat untuk menhasilkan program aplikasi. Pada versi 6.0 ini banyak perubahan penting yang ditambahkan, diantaranya yang mudah dikenali adalah docking, yang berfungsi sebagai tempat peletakkan bagian IDE sehinggan tidak lagi saling menumpuk. Namun jika ingin melepaskan suatu bagian dari dock-nya, tinggal diseret keluar sehingga melayang (floating).
Tampilan IDE (integrated Development Integration) visual basic 6.0 tampak seperti gambar 1.1 dengan bagian-bagiannya antara lain Menu, ToolBar, Form, Window Code, ToolBox, Project Explorer, Window Properties, Window Form Layout dan Window Immediate.