ABSTRAK
Kinerja Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Semarang Dalam Pemberdayaan UKM Agribisnis, Skripsi, Administrasi Negara, FISIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 115 halaman.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh semakin meningkatnya jumlah UKM di Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun. Apalagi semenjak Negara Indonesia tertimpa krisis moneter tahun 1997, pengangguran semakin bertambah, semakin tinggi tingkat kemiskinan serta ketimpangan distribusi pendapatan. UKM merupakan salah satu jalan keluar bagi penaggulangan masalah-masalah tersebut yang langsung mengena pada masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah. Salah satu UKM yang berpotensi untuk terus berkembang di Kabupaten Semarang adalah UKM agribisnis. Akan tetapi UKM agribisnis ini masih menemui beberapa kendala dalam menjalankan usaha mereka. Untuk itu Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang sebagai pemegang wewenang pembinaan UKM berkewajiban untuk melakukan pemberdayaan UKM di Kabupaten Semarang, khususnya UKM agribisnis agar dapat terus berkembang dan menjadi lebih mandiri.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mendeskripsikan secara lengkap kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang dalam memberdayakan UKM agribisnis. Bagaimana produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas yang telah dilaksanakan, serta apa saja faktor pendukung maupun faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang didukung data yang diperoleh dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara purposive sampling dan snowball sampling. Sedangkan teknik analisa data menggunakan analisa interaktif dengan mendasarkan pada proses reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Kinerja Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang dalam pemberdayaan UKM agribisnis adalah dengan mengadakan pelatihan dan penyuluhan, serta mengikutsertakan UKM-UKM agribisnis tersebut dalam kegiatan pameran. Produktivitas, responsivitas, dan akuntabilitas Dinas Koperasi dan UMKM sudah cukup baik. Namun, hasil pemberdayaan belum optimal karena belum memenuhi target dari pemerintah. Dalam menjalankan kinerjanya, Dinas Koperasi dan UMKM juga menjumpai berbagai faktor penghambat seperti terbatasnya sarana prasarana, anggaran, maupun terbatasnya aparat dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Semarang itu sendiri. Selain itu ada pula faktor pendukung yaitu antara lain hubungan yang baik dan kekeluargaan antara Dinas Koperasi dan UMKM dengan pengusaha UKM-UKM, juga bantuan serta kepedulian dari pihak-pihak luar yang mendukung kegiatan pemberdayaan UKM agribisnis ini sehingga dapat berjalan dengan baik walaupun hasilnya belum optimal.