Abstraksi
Dalam rangka mencapai tujuannya koperasi selalu berjuang untuk dapat bekerja secara efisien, sehingga setiap biaya yang dikeluarkan di bidang organisasi harus dapat ditutup oleh penghasilan koperasi sebagai perusahaan.(Hendar dkk, 1999 : 38). Salah satu faktor yang diperhitungkan dalam pengukuran efisiensi koperasi adalah modal kerja, sebab modal kerja adalah modal yang selalu berputar dalam koperasi dan setiap perputaran akan menghasilkan aliran pendapatan (current income) yang dapat berguna bagi koperasi.
Pemasalahan pada KPRI “Harapan” Gemuh Kabupaten Kendal adalah : satu seberapa besar tingkat rasio likuiditasnya, dua seberapa besar tingkat rasio aktivitasnya, tiga seberapa besar tingkat efektivitas penggunaan modal kerja dalam menghasilkan laba (rasio rentabilitas), empat apakah sudah efisien penggunaan modal kerjanya dibanding dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Tujuannya untuk mengukur tingkat rasio likuiditas, mengukur tingkat rasio aktivitasnya, mengukur tingkat efektivitas penggunaan modal kerja dalam menghasilkan laba (rasio rentabilitas) dan mengukur sudah efisien atau belum penggunaan modal kerja dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini diharapkan berguna bagi dunia perkoperasian khususnya KPRI “Harapan” Gemuh kabupaten Kendal, bagi penulis dan dunia pendidikan.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan lokasi penelitian pada KPRI “Harapan” Gemuh Kabupaten Kendal dan objek yang diteliti adalah efisiensi penggunaan modal kerja. Metode pengumpulan data yang dipakai adalah dokumentasi, wawancara dan studi pustaka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode diskriptif dengan analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio rentabilitas. Hasil analisis yang diperoleh dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan.
Pada KPRI “Harapan” Gemuh kabupaten kendal analisis rasio likuiditas diperoleh hasil perhitungan : rasio lancar tahun 2001 adalah 486,77 % (kurang baik), tahun 2002 adalah 282,18 % (kurang baik) dan untuk tahun 2003 adalah 239 % (Baik); rasio cepat tahun 2001 adalah 450,52 % (kurang baik),tahun 2002 adalah 184,84 % (kurang baik) dan untuk tahun 2003 adalah 142,89 % (Baik).
Analisis rasio aktivitas diperoleh hasil perhitungan : tingkat perputaran piutang tahun 2001 adalah 0,65 kali (kurang efisien), tahun 2002 adalah 0,63 kali (kurang efisien) dan untuk tahun 2003 adalah 0,57 kali (kurang efisien); tingkat perputaran persediaan tahun 2001 adalah 5,16 kali (cukup efisien), tahun 2002 adalah 4,71 kali (cukup efisien) dan unuk tahun 2003 adalah 4,39 kali (cukup efisien); tingkat perputaran modal kerja tahun 2001 adalah 0,73 kali (cukup efisien), tahun 2002 adalah 0,68 kali (cukup efisien) dan untuk tahun 2003 adalah 0,58 kali (cukup efisien). Dan untuk analisis rasio rentabilitas diperoleh hasil perhitungan : rasio laba bersih sebelum pajak dengan total aktiva tahun 2001 adalah 2,53 % (cukup efisien), tahun 2002 adalah 3,67 % (cukup efisien) dan untuk tahun 2003 adalah 0,71 % (cukup efisien); rentabilitas modal sendiri tahun 2001 adalah 3,62 % (cukup efisien),tahun 2002 adalah 6,68 % (cukup efisien) dan untuk tahun 2003 adalah 1,41 % (cukup efisien). Pengelolaan modal kerja dan unsur-unsurnya kurang efisien, hal ini disebabkan sebagian besar kegiatan usahanya adalah perkreditan dan penagihannya bersifat lunak yang menyebabkan adanya penunggakan piutang dari tahun ketahun dan belum dikelola secara terpadu untuk penghematan biaya.
Simpulan dari penelitian ini bahwa tingkat efisiensi penggunaan modal kerja KPRI “Harapan” Gemuh Kabupaten Kendal tahun 2001-2003 bila dibandingkan dengan standar pengukuran yang telah ditetapkan adalah : satu rasio likuiditasnya kurang baik; rasio aktivitasnya adalah cukup efisien dan dari rasio rentabilitasnya adalah cukup efisien. Atas hasil penelitian disarankan agar pengelolaan modal kerja KPRI “Harapan” Gemuh Kabupaten Kendal diadakan pembaharuan dalam manajemen modal kerja yaitu dengan meningkatkan efektivitas dalam penagihan piutang, terutama piutang yang sudah menunggak atau telah jatuh tempo. Selain itu koperasi juga dapat mengurangi biaya operasional yang kurang perlu untuk mendapatkan sisa hasil usaha yang lebih maksimal.