Abstraksi
Modal mempunyai peranan yang sangat penting terhadap kelancaran usaha maupun kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi bisnis mereka sekarang dan pada masa yang akan datang (prediksi). Salah satu teknik yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan adalah analisis Du Pont System dan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square’s).
Permasalahan yang akan dibahas meliputi: (1) Bagaimanakah tingkat efisiensi penggunaan modal pada PT. Sumber Sehat Semarang yang dianalisis dengan ROI Du Pont System?, (2) Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi ROI pada PT. Sumber Sehat Semarang?, (3) Bagaimana prediksi tingkat efisiensi penggunaan modal PT. Sumber Sehat Semarang pada tahun 2006 yang dianalisis dengan pendekatan Du Pont System?. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat efisiensi penggunaan modal pada PT. Sumber Sehat Semarang yang dianalisis dengan ROI Du Pont System, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ROI pada PT. Sumber Sehat Semarang, (3) mengetahui prediksi tingkat efisiensi penggunaan modal PT. Sumber Sehat Semarang tahun 2006 yang dianalisis dengan pendekatan Du Pont System.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah berupa laporan keuangan pada PT. Sumber Sehat Semarang tahun 2003-2005. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel operasional adalah: ROI (Return On Investment), Marjin Laba, Perputaran Aktiva, Laba Usaha Bersih, Penjualan Bersih, Total Aktiva, Aktiva Lancar, Kas dan Bank, Piutang, Persediaan, Aktiva Tetap, Total Biaya Operasional, Harga Pokok Penjualan, Biaya Penjualan, Biaya Administrasi dan Umum, Biaya Lain-lain, Pajak. Data yang diperoleh dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi. Sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis ROI dengan pendekatan Du Pont System dan prediksi tingkat efisiensi penggunaan modal dengan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's). ROI PT. Sumber Sehat Semarang pada tahun 2003-2005 mengalami fluktuasi dan cenderung menurun pada tahun 2006. Hal ini dikarenakan Penjualan Bersih tidak dapat mengimbangi Total Biaya Operasional dan Total Aktiva, sehingga Marjin Laba dan Perputaran Aktiva masih rendah. Dalam penelitian ini, penulis juga memprediksi tingkat efisiensi penggunaan modal PT. Sumber Sehat Semarang untuk tahun tahun 2006 dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's). Hasil prediksi tersebut tidak jauh beda dari kenyataannya (ROI yang diperoleh pada tahun 2006 yang dianalisis dengan Du Pont System). Pada kenyataannya, ROI PT. Sumber Sehat Semarang tahun 2006 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan Marjin Laba tahun 2006 mengalami penurunan dan Perputaran Aktiva tahun 2006 tidak mengalami perubahan dari Perputaran Aktiva tahun 2005. Dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's), di samping jumlah kesalahan dapat diperkecil (minimum), cara penghitungan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's) ini mudah dan sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa (1) Tingkat efisiensi penggunaan modal PT. Sumber Sehat Semarang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ROI tahun 2003-2005 yang fluktuasi dan cenderung menurun pada tahun 2006, (2) Penurunan ROI PT. Sumber Sehat Semarang disebabkan adanya penurunan Marjin Laba dan Perputaran Aktiva. Penurunan Marjin Laba dikarenakan masih tingginya Harga Pokok Penjualan dan Biaya Administrasi dan Umum. Sedangkan penurunan Perputaran Aktiva disebabkan adanya overinvestment pada komponen Piutang dan Persediaan yang tidak dapat diimbangi oleh Penjualan Bersih, (3) Berdasarkan prediksi dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's), terdapat penurunan ROI tahun 2006 pada PT. Sumber Sehat Semarang. Tingginya Biaya Operasional dan overinvestment pada komponen Piutang dan Persediaan diprediksi menjadi penyebab dari penurunan ROI tahun 2006. Pada kenyataannya, Biaya Operasional yang tinggi dan overinvestment pada komponen Kas dan Bank dan Piutang merupakan penyebab utama dari penurunan ROI PT. Sumber Sehat Semarang. Terkait dengan hal tersebut, maka penulis menyarankan: (1) PT. Sumber Sehat Semarang sebaiknya meningkatkan ROI dengan cara mengurangi penjualan kredit dan lebih meningkatkan penjualan tunai, mencegah terjadinya pemborosan Biaya Operasional, menekan investasi modal dalam berbagai aktiva perusahaan, sehingga penggunaan modal perusahaan dapat lebih efisien, (2) Untuk dapat menekan Biaya Operasional, PT. Sumber Sehat Semarang sebaiknya menekan Harga Pokok Penjualan, sehingga harga jual produk perusahaan dapat lebih terjangkau oleh masyarakat, lebih memanfaatkan potongan pembelian, menekan penggunaan biaya telepon, listrik dan air, pengeluaran untuk iklan dan promosi. PT. Sumber Sehat Semarang sebaiknya menyediakan cadangan risiko kredit yang cukup guna menghadapi pinjaman bermasalah. Sedangkan untuk mengendalikan Persediaan, PT. Sumber Sehat Semarang perlu mengurangi pembelian secara kredit dan lebih meningkatkan penjualan secara tunai, (3) Untuk memprediksi tingkat efisiensi penggunaan modal perusahaan, PT. Sumber Sehat Semarang hendaknya menggunakan metode Kuadrat Terkecil (The Ordinary Least Square's). (4) PT. Sumber Sehat Semarang sebaiknya menyusun laporan arus kas perusahaan, sehingga PT. Sumber Sehat Semarang dapat mengetahui penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu.
