SARI
Pada umumnya, dalam situasi resmi siswa SMA masih mengalami kesulitan untuk menuliskan gagasan serta ide-idenya dengan baik dan benar. Hal ini juga dialami oleh sebagian besar siswa SMA N 2 Tegal. Kesulitan menulis cerpen disebabkan oleh 3 faktor yaitu: faktor guru, faktor siswa, faktor media beserta teknik yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Masalahmasalah yang dialami siswa meliputi sulit mengeluarkan ide-ide, kehabisan bahan, tidak tahu bagaimana memulai menuliskan sebuah cerita, dan sulit menyusun kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Masalah yang dialami guru yaitu kurang memberi respons terhadap pelajaran menuli cerpen sehingga sering dilewati, tidak memanfaatkan media yang tersedia, kurang kreatif dalam pengembangan potensi diri para siswa.
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah 1) apakah penggunaan media audio visual dengan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen, dan 2) adakah pengaruh penggunaan media audio visual dengan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam menulis cerpen terhadap perubahan tingkah laku siswa dalam proses pembelajaran menulis cerpen.
Tujuan penelitian ini yaitu 1) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis cerpen melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual, dan 2) mendeskripsikan pengaruh penggunaan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual dalam menulis cerpen.
Berdasarkan rumusan masalah dari hasil penelitian serta pembahasannya, maka disimpulkan bahwa melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerota dengan media audio visual kemampuan menulis cerpen siswa kelas X SMA N2 Tegal mengalami peningkatan sebesar 11,63 atau 18,30 %. Hasil ratarata tes menulis cerpen pratindakan sebesar 63,56 dan pada siklus I rataratanya menjadi 70,31 atau meningkat sebesar 10,62 % dari rata-rata pratindakan, kemudian pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 75,19 atau meningkat sebesar 6,94 dari siklus I. Pemerolehan ini menunjukan bahwa pembelajaran menulis cerpen melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual pada siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal dapat meningkat dan berhasil. Sedangkan perilaku siswa kelas X4 SMA N 2 Tegal setelah mengikuti pembelajaran menulis cerpen melalui teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita dengan media audio visual mengalami perubahan kearah positif. Perubahan tersebut ditunjukan dengan perilaku siswa yang kelihatan lebih serius dan bersemangat dalam melaksanakan kegiatan menulis cerpen.
Selanjutnya,dari hasil penelitian tersebut, maka penulis menyarankan beberapa hal dalam rangka mengembangkan kemampuan menulis cerpen sebagai berikut: 1) para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya memandang bahwa pembelajaran menulis cerpen merupakan bagian yang penting dan tak terpisahkan dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, sehingga pembelajaran menulis cerpen ini hendaknya mendapat porsi yang cukup dan tidak dilewati begitu saja. 2) para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya lebih bervariasi dalam memilih teknik dan media pembelajaran agar siswa menjadi lebih berminat mengikuti proses pembelajaran dan tidak merasa jenuh. Salah satu alternatif dalam menggunakan media pembelajaran adalah penggunaan teknik pengandaian diri sebagai tokoh dalam cerita film yang diputar melalui media audio visual yang telah terbukti dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen secara aktif dan menyenangkan. Hal ini dimungkinkan karena siswa lebih banyak menggunakan alat inderanya yang mencakup pendengaran dan penglihatan. 3) para guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya mengembangkan penggunaan media audio visual secara kreatif dan efektif misalnya dengan cara memperbanyak jenis cerita dan bahan ajar lain yang berhubungan kesusastraan. 4) hendaknya media audio visual juga digunakan pada mata pelajaran yang lain secara bervariasi dengan media-media yang lain.