Abstraksi
Transaksi penjualan dalam perusahaan dilakukan dengan berbagai tahap dan proses dengan melibatkan beberapa fungsi atau bagian yang terkait menangani prosedur-prosedur dan pencatatan akuntansinya. Dengan adanya beberapa bagian yang terlibat dalam transaksi penjualan dan harus melalui beberapa prosedur, maka akan terjadi kemungkinan penyimpangan dan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten.
Objek penelitian ini adalah mengenai pelaksanaan sistem penjualan motor PT. Asli Motor Klaten. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan menggambarkan keadaan atau suatu fenomena dimana hasil yang diperoleh berupa data-data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem akuntansi penjualan motor pada PT. Asli Motor Klaten kurang sesuai dengan teori. Pada PT. Asli Motor Klaten dalam menjalankan sistem penjualan motor secara kredit masih terdapat perangkapan fungsi. Perangkapan tersebut terdapat pada bagian penjualan yang merangkap sebagai bagian kredit. Sistem dan prosedur penjualan sepeda motor pada PT. Asli Motor Klaten sedikit berbeda dengan teori yang penulis kemukakan. Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian dengan kebutuhan operasional perusahaan. Bagan alir sistem akuntansi penjualannya masih kurang sesuai dengan teori yang dikemukakan penulis karena penggunaan simbol-simbol yang kurang tepat.
Simpulan yang dihasilkan adalah sistem akuntansi penjualan pada PT. Asli Motor Klaten sudah cukup baik, tetapi ada kelemahan yaitu terdapat perangkapan fungsi pada bagian penjualan yang juga merangkap sebagai bagian kredit, sehingga akan memungkinkan terjadinya piutang tak tertagih. Dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan sudah baik. Dalam pengendalian intern kurang menerapkan praktik yang sehat, penomoran urut tercetak tidak pada semua faktur. Bagan alir sistem akuntansi penjualan kurang sesuai dengan teori, akan tetapi perusahaan sudah memiliki auditor intern yang mengaudit semua bagian. Saran yang diberikan adalah sebaiknya PT. Asli Motor Klaten melakukan pemisahan antara bagian penjualan dengan bagian kredit. Pada bagian penerimaan kas sebaiknya memiliki dokumen yang lengkap dan sebaiknya seluruh dokumen bernomor urut tercetak. Bagan alir sistem akuntansi penjualan sebaiknya sedikit diubah dan disesuaikan dengan teori.