BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Pasar modal merupakan wahana yang dapat menggalang pengerahan dana jangka panjang dari masyarakat untuk disalurkan ke sektor-sektor produktif. Apabila pengerahan dana masyarakat melalui lembaga-lembaga keuangan maupun pasar modal sudah dapat berjalan dengan baik, maka dana pembangunan yang bersumber dari luar negeri makin lama makin dikurangi.
(Anoraga dan Pakarti 2001) Pasar Modal merupakan wahana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam atau luar negeri. Kehadiran pasar modal memperbanyak pilihan sumber dana (khususnya jangka panjang) bagi perusahaan. Dampak dari keadaaan ini adalah meningkatnya kemampuan perusahaan untuk menentukan struktur modal.(Prasetya 1996).
Pasar Modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligsasi. Pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas manajemen, jika pasar modal sifatnya efisien harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap prospek laba perusahaan dimasa yang akan datang. Pasar modal mempunyai fungsi sebagai sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam.(Jogiyanto 2003 : 11).
Investor dalam menilai kinerja manajemen perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan. Laporan keuangan merupakan laporan yang memuat informasi yang bersifat keuangan, seperti : jumlah aktiva, jumlah kewajiban, jumlah modal, jumlah pendapatan, jumlah biaya dan arus kas.
Informasi yang bersifat keuangan diambil dari ringkasan transaksi yang terjadi selama satu periode. Laporan keuangan bagi pihak manajemen perusahaan berfungsi sebagai laporan pertanggungjawaban keuangan kepada pemilik modal. Bagi pemilik modal, laporan keuangan berfungsi untuk mengevaluasi kinerja manajer perusahaan selama satu periode. Dengan adanya laporan keuangan, manajer perusahaan akan bekerja semaksimal mungkin agar kinerjanya dinilai baik. (Erhans Yusuf 2000: 29 ).
Untuk dapat memilih investasi yang aman diperlukan suatu analisis yang cermat, teliti dan didukung dengan data-data yang akurat. Teknik yang benar dalam analisis akan mengurangi resiko bagi investor dalam berinvestasi. Dengan analisis tersebut diharapkan modal yang diinvestaskan akan menghasilkan keuntungan yang maksimal dan aman, dan jika ada risiko, risikonya lebih kecil dibandingkan dengan kemungkinan yang dapat diraih.
Menurut Anoraga (2001) secara umum ada banyak teknik analisis dalam melaksanakan penilaian investasi, tetapi yang paling banyak dipakai adalah analisis yang bersifat fundamental, analisis teknikal, analisis ekonomi dan analisis rasio keuangan.
Penelitian dengan menggunakan data fundamental yaitu data yang berasal dari laporan keuangan perusahaan (misalnya laba, deviden yang dibayar, penjualan dan lain-lain). Aliran fundamental mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Alasannya bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nlai intrinsik suatu saat tetapi juga adalah harapan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Nilai intrinsik adalah nilai yang sebenarnya dari saham yang diperdagangkan. Dalam analisis fundamental ada dua pendekatan untuk