Abstraksi
Modal kerja dan perputaran modal kerja sangat penting untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan, karena dengan modal kerja dan tingkat perputarannya yang tinggi perusahaan dapat beroperasi dan menutup pengeluaran dan biaya yang ada di perusahaan. Rata-rata Return On Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002- 2004 terjadi naik turun yang cukup material yang disebabkan kurangnya modal kerja.
Permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah modal kerja dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002-2004, (2) Bagaimana perputaran modal kerja dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002-2004, (3) Bagaimana Return On Equity (ROE) dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002- 2004. penelitian ini bertujuan untuk (1) Untuk mengetahui bagaimana modal kerja dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002-2004, (2)Untuk mengetahui bagaimana perputaran modal kerja dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002-2004, (3) Untuk mengetahui bagaimana Return On Equity (ROE) dalam perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ tahun 2002-2004.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan pada 31 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Sampel dalam penelitian ini adalah sampel populasi yaitu keseluruhan laporan keuangan 31 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Variabel dalam penelitian ini adalah modal kerja, perputaran modal kerja dan ROE. Metode pengumpulan data adalah metode dokumentasi dan metode kepustakaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian diperoleh persamaan regresi Y = 4.877 + 0.002365MK + 0.251PMK. Dengan konstanta sebesar 4.877, koefisien MK 0.002365 menyatakan setiap modal kerja naik 1000 maka ROE akan naik sebesar 2.365, koefisien PMK 0.251 menyatakan setiap kenaikan tingkat perputaran modal kerja sebesar 1000 maka ROE akan naik sebesar 251. Uji simultan (Uji F) menghasilkan Fhitung 10.110>Ftabel 3.32 serta tingkat signifikansi 0.000<0.005 maka tolak H0 sehingga ada pengaruh signifikan antara modal kerja dan perputaran modal kerja terhadap ROE. Uji partial (Uji T), dimana Thitung 3.753>Ttabel 1.701 atau tolak H0 ada pengaruh secara partial modal kerja dengan ROE. Perputaran modal kerja Thitung 1.399 1.701 tidak ada pengaruh partial dengan ROE. Koefisien determinasi (R²) sebesar 37.8% dan (r²) untuk modal kerja sebesar 57.9% dan perputaran modal kerja sebesar 25.6%. Dari hasil perhitungan uji multikolonieritas, uji heteroskedestisitas dan uji otokorelasi dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian telah memenuhi uji asumsi klasik.
Kondisi perputaran modal kerja dan modal kerja dlam perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta sangat fluktuatif hal ini disebabkan karena perusahaan harus menyesuaikan jumlah modal kerja untuk menghasilkan volume penjualan yang tinggi, ROE perusahaan dipengaruhi oleh modal kerja dan perputaran modal kerja. Dengan meningkatnya jumlah modal kerja dan perputaran modal kerja diharapkan penjualan tinggi sehingga modal cepat kembali sehingga keuntungan atau ROE perusahaan meningkat. Manajemen perusahaan harus mengevaluasi strategi dalam pemasaran dan modal kerja agar hasil penjualan meningkat dan penggunaan modal kerja secara efektif dan efisien sehingga penjualan dapat meningkat serta modal cepat kembali. Untuk meningkatkan laba atau ROE penggunaan hutang perusahaan harus dikontrol karena dengan semakin banyaknya hutang untuk menambah modal kerja maka perusahaan akan terbebani bunga sehingga mengurangi keuntungan.