BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia sekarang ini sangat pesat. Penjualan dari suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan operasional perusahaan. Kondisi tersebut akan memotivasi perusahaan dalam melakukan pengendalian terhadap penjualan dan pelaksanaan sistem akuntansi yang baik dalam usaha peningkatan pendapatan. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba perusahaan. Industri kecil dan menengah termasuk industri, kerajinan dan industri rumah tangga perlu dibina menjadi usaha yang lebih efisien dan mampu berkembang, agar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat membuka lapangan kerja dan makin mampu meningkatkan perannya dalam penyediaan barang dan jasa serta berebagai komponen baru untuk keperluan pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri banyak usaha kecil pada saat ini saling bersaing, terutama pada industri yang memproduksi produk yang sejenis. Pengembangan sistem akuntansi dapat pula ditujukan untuk mencapai pengecekan intern agar informasi tersebut dapat dipercaya (Mulyadi, 2001 : 10). Selain dalam perusahaan itu sendiri sistem akuntansi juga diberitahukan oleh pihak-pihak lain yang membutuhkan.
Penjualan dari suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan salah satu faktor penentu dalam kegiatan operasional perusahaan. Penjualan menurut Al. Haryono Jusup (2001 : 36) adalah suatu transaksi jual beli barang atau jasa yang dilakukan oleh penjual kepada pembeli. Penjualan yang ada dalam perusahaan dirancang untuk menangani transaksi penjualan atas suatu produk yang dihasilkan. Dalam sistem akuntansi ini, dilakukan pemisahan fungsi untuk setiap transaksi penjualan, seperti pemisahan fungsi penjualan yang harus terpisah dari fungsi penerimaan kas. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah kecurangan-kecurangan dalam pencatatan atas penjualan produk seperti kecurangan pencatatan kuantitas atau harga pokok produk yang dijual dalam faktur penjualan. Dengan adanya pemisahan fungsi tersebut, maka kedua fungsi akan saling mengecek dari setiap transaksi penerimaan kas atas transaksi penjualan sehingga kecurangan tersebut tidak akan terjadi di perusahaan.
Penjualan kredit dilakukan untuk merangsang minat konsumen untuk membeli produk perusahaan sebanyak-banyaknya. Dengan penjualan kredit konsumen dapat membayar dengan tenggang waktu yang diberikan perusahaan sehingga konsumen tidak terlalu dibebani dalam pembayarannya. Penjualan tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima oleh perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi penjualan dicatata oleh perusahaan. Perkembangan industri dewasa ini semakin terasa adanya persaingan
