Abstraksi
Perkembangan perekonomian Indonesia memunculkan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan. Sebagai lembaga keuangan yang berfungsi menyimpan dana dari masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk pinjaman, bank berusaha memberikan kemudahan dalam layanan pemberian kredit. Namun, pada umumnya masih banyak masyarakat yang kurang memahami tata cara dan syarat pemberian kredit. Oleh sebab itu permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan sistem pemberian kredit pada PT. BPR Mekar Nugraha Klepu yang meliputi fungsi-fungsi yang terkait, dokumen yang dibutuhkan, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur, bagan alir, dan apa saja unsurunsur pengendalian intern yang digunakan, serta bagaimana efektivitas sistem pemberian kredit tersebut. Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan sistem pemberian kredit dan menganalisis keefektivitasannya.
Metode pengumpulan data pada Tugas Akhir ini menggunakan metode interview, metode dokumentasi, dan metode observasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ada pada PT. BPR Mekar Nugraha Klepu. Objek kajian dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan sistem pemberian kredit pada PT. BPR Mekar Nugraha Klepu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pemberian kredit pada PT. BPR Mekar Nugraha Klepu sudah baik, ini dibuktikan dengan berkembangnya usaha perkreditan dimana kredit maksimal yang diberikan kepada kreditur sudah mencapai Rp 500.000.000,00. Sistem yang diterapkan juga sudah efektif. Hal ini dilihat dari fungsi-fungsi internal yang terkait telah bekerja sesuai dengan tugasnya. Disamping itu dokumen dan catatan akuntansi yang digunakan sudah sesuai kebutuhan dan cukup memadai.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa sistem pemberian kredit pada PT. BPR Mekar Nugraha Klepu sudah baik dan efektif. Namun, dalam pencatatan akuntansinya sebaiknya mengklasifikasikan transaksi keuangan ke dalam jurnal khusus, yaitu jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dokumen yang digunakan seperti kwitansi, bukti penerimaan kas, dan bukti pengeluaran kas sebaiknya menggunakan nomor urut tercetak.