ABSTRAK
Bahan bakar reaktor nuklir selain bahan dapat belah seperti U-235 dapat juga digunakan U-233, tetapi U-233 tidak tersedia di alam sebagai mana U-235. U-233 dapat dibentuk dari hasil konversi Thorium-232 setelah bereaksi dengan neutron. Berdasarkan hal tersebut di atas dimungkinkan untuk memodisikasi bahan bakar PLTN dengan menambah Thorium untuk memperoleh U-233 yang kemudian akan mengganti U-235 yang terbakar selama reaktor dioperasikan. Hal ini yang melatarbelakangi penulis untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh penambahan Thorium terhadap faktor perlipatan neutron pada perangkat bahan bakar nuklir jenis PWR.
Penambahan Thorium dilakukan pada perangkat bahan bakar nuklir jenis PWR ALMARAZ II dengan variasi pola tingkat pengkayaan 2,12% , 2,6% , 3,1% U-235, sedangkan untuk menentukan besar faktor perlipatan neutron akibat penambahan Thorium pada perangkat bahan bakar nuklir jenis PWR dilakukan dengan menggunakan program WIMSD-4, dibuat dengan program WICORD yang merupakan bagian dari program CORD-2003.
Hasil penelitian menunjukkan setelah adanya penambahan Thorium (1- 5%) harga faktor perlipatan neutron mengalami penurunan. Turunnya harga faktor perlipatan neutron disebabkan karena Thorium memiliki tampang lintang serapan yang cukup tinggi. Pada pengkayaan 2,12% U-235 penambahan Thorium maksimum adalah 1,5%, sedangkan pada pengkayaan 2,6% penambahan Thorium dapat dilakukan (1-5%) dan pada pengkayaan 3,1% penambahan Thorium sebaiknya dilakukan antara (4-5%).
Simpulan dari penelitian ini adalah bahan bakar PLTN yang sebaiknya dimuati atau ditambahi Thorium adalah bahan bakar dengan pengkayaan menengah (2,6%). Disarankan pada penelitian selanjutnya penambahan Thorium dapat dilakukan sampai lebih dari 5%.