BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri asuransi di Indonesia dewasa ini sangat pesat. Bukan hanya pemain-pemain lama yang turut meramaikan bisnis beresiko ini, melainkan pemain-pemain baru pun mulai banyak bermunculan mendampingi perkembangan industri perbankan dan multifinance yang saat ini kerapkali memacu adrenalin pergerakan ekonomi di Indonesia. Namun meskipun demikian, hanya perusahaan asuransi yang berkinerja baik yang dapat bertahan dan tetap eksis dalam industri perasuransian di Indonesia.
Disadari atau tidak kinerja perusahaan asuransi dapat ditunjukkan pada data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Laporan ini merupakan data yang paling umum tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak mewakili hasil dan kondisi ekonomi. Karena laporan keuangan adalah “kartu skor” periodik yang memuat hasil investasi, operasi, dan pembiayaan perusahaan, maka fokus pengukuran kinerja akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan pokok yang memungkinkan analis menilai kinerja masa lalu dan juga memproyeksikan hasil masa depan di mana akan ditekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung di dalamnya.
Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat pembantu dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu melancarkan tugas manajemen sangat menonjol, khususnya dalam melaksanakan fungsi perencanaan dan pengawasan. Itulah sebabnya akuntansi semakin banyak dipelajari oleh para usahawan dan diajarkan mulai dari sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Memang tidak dapat disangkal bahwa sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer perusahaan adalah berasal dari data akuntansi. Oleh karena itu manajer moderen dituntut untuk memiliki kemampuan menganalisa dan menggunakan data akuntansi.
Akuntansi dilaksanakan baik dalam perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun dalam organisasi-organisasi yang tidak mencari laba. Salah satu penyebabnya adalah karena hal ini diharuskan oleh undang-undang. Namun demikian alasan utama mengapa akuntansi dilaksanakan dalam berbagai organisasi adalah karena semakin rumitnya variabel-variabel yang dihadapi para manajer walau di dalam perusahaan kecil sekalipun. Keadaan ini mengakibatkan para manajer semakin tergantung pada proses akuntansi di mana transaksi-transaksi perusahaan diubah menjadi data statistik dan diringkas serta dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Dengan demikian akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan modern dewasa ini.
Dalam masyarakat terdapat pula orang-orang atau pihak-pihak di luar pengelola perusahaan yang juga membutuhkan data keuangan. Sebagai contoh, para pemegang saham membutuhkan informasi keuangan untuk menilai prestasi kerja manajemen dan menilai penyertaannya dalam perusahaan. Calon investor memerlukan data keuangan untuk membandingkan berbagai kemungkinan penanaman modal. Kreditur (pemberi pinjaman) harus mempertimbangkan kemampuan keuangan pemohon kredit sebelum memutuskan untuk memberi pinjaman. Selain itu organisasi-organisasi buruh dan para ahli ekonomi juga