Abstraksi
Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Salah satu usaha yang dilakukan perusahaan agar dapat bersaing adalah meningkatkan kualitas hasil produksinya. Jika kualitas produk meningkat maka akan mengurangi terjadinya produk rusak sehingga mengakibatkan biaya-biaya yang terus menurun dan pada akhirnya meningkatkan laba. Biaya yang dikeluarkan untuk meningkatkan kualitas disebut biaya kualitas. Menurut Hansen dan Mowen biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian mempunyai pengaruh negatif terhadap produk rusak, sedangkan Feigenbaum menyatakan kenaikan dalam biaya pencegahan mengakibatkan turunnya kecacatan, yang pada gilirannya mempunyai efek positif pada biaya penilaian karena turunnya kecacatan berarti menurunnya kebutuhan akan aktivitas-aktivitas pemeriksaan dan pengujian yang rutin. Pada CV. Menara Kudus telah melakukan progam perbaikan kualitas namun belum melakukan pengelompokan dan pelaporan biaya kualitas, sehingga pihak manajemen tidak dapat mengontrol pengeluran biaya kualitas secara optimal. Mengacu dari uraian di atas, maka pokok permasalahan adalah seberapa besar pengaruh biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian terhadap produk rusak baik secara simultan maupun parsial pada CV. Menara Kudus?
Objek penelitian ini adalah CV. Menara Kudus. Variabel yang diteliti adalah biaya kualitas (biaya pencegahan dan biaya penilaian) dan produk rusak. Data diambil dengan metode dokumentasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan inferensial
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan biaya pencegahan dan biaya penilaian berpengaruh signifikan terhadap produk rusak pada CV. Menara Kudus, dengan nilai F hitung 11,422 dan nilai signifikan 0 (nol) pada tingkat signifikan 0,05 serta koefisien determinasi sebesar 0,409 yang berarti biaya pencegahan dan biaya penilaian memberi pengaruh secara simultan terhadap produk rusak sebesar 40,9% sedangkan sisanya sebesar 59,1% produk rusak dipengaruhi oleh faktor lain. Secara parsial biaya pencegahan dan biaya penilaian juga berpengaruh signifikan terhadap produk rusak. Biaya pencegahan berpengaruh negatif terhadap produk rusak dan biaya penilaian berpengaruh positif terhadap produk rusak.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa biaya pencegahan, biaya penilaian dan produk rusak mengalami fluktuasi dalam batas kewajaran, tetapi ada beberapa yang melampaui batas kewajaran sehingga perlu perhatian dari manajemen.. Maka disarankan kepada CV. Menara Kudus memperhatikan biaya pencegahan dan biaya penilaian, karena berdasarkan penelitian biaya pencegahan bila dinaikkan dapat mengurangi jumlah produk rusak, sedangkan biaya penilaian bila diturunkan dapat mengurangi jumlah produk rusak.