Abstraksi
Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan rawan terhadap pencurian sehingga harus dilakukan pengendalian kas yang baik agar terhindar dari kecurangan. Penggunaan cek dalam penerimaan dan pengeluaran kas, serta penggunaan bukti transaksi yang bernomor urut tercetak dapat mencegah terjadinya penyelewengan. Namun pada kenyataanya perusahaan melakukan transaksi penerimaan melalui penagih perusahaan tidak semuanya berbentuk cek melainkan juga dalam bentuk uang tunai. Untuk itu perlu adanya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang baik agar pengendalian intern tercipta dengan baik untuk mencegah penyelewengan terhadap kas. Perumusan masalah yang dibahas yaitu bagaimana sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang meliputi fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, serta catatan akuntansi yang digunakan dan pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas.Tujuannya yaitu untuk mengetahui sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas.
Objek penelitian dilakukan di PT. Dharma Lautan Nusantara Cabang Semarang yang beralamat di Jl. Kutilang No. 1 Lantai 2 Semarang Jawa Tengah. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, metode dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan sistem penerimaan kas dilakukan melalui dua cara yaitu melalui penagihan perusahaan langsung dan melalui transfer bank berupa uang tunai, cek, dan giro. sistem pengeluaran kas dilakukan dengan menggunakan cek, giro, serta uang tunai. Adapun unsur-unsur system akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan tersaebut meliputi : 1) fungsi yang terkait dalam penerimaan dan pengeluaran kas dengan tugasnya masing-masing. 2) dokumen yang digunakan. 3) catatan akuntansi yang digunakan meliputi jurnal penerimaan kas, buku harian, buku kas kasir, dan buku besar. 4) pengendalian intern. 5) bagan Alir.
Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu unsure-unsur sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas meliputi : fungsi yang terkait dalam penerimaan dan pengeluaran kas, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan, pengendalian intern terhadap penerimaan dan pengeluaran kas, serta bagan alir. Adanya penerimaan dalam bentuk uang tunai dapat memberikan kesempatan penyelewengan terhadap uang kas. Dengan demikian penulis memberi saran bahwa perusahaan dalam melakukan transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas hendaknya tidak berupa uang tunai, melainkan berupa cek, giro, ataupun melalui transfer bank sehingga penyelewengan sebisa mungkin dapat dihindari. Selain itu perusahaan hendaknya memberikan nomor urut tercetak pada bukti penerimaan dan bukti pengeluaran kas sehingga pengawasan dokumen dapat lebih ditingkatkan. Perusahaan sebaiknya membentuk system dana kas kecil untuk meningfkatkan pengendalian intern terhadap kas.