Abstraksi
Aktiva tetap berwujud merupakan asset yang bernilai paling besar pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, akan tetapi kebijakan pengelolaan aktiva tetap berwujud PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta merupakan kebijakan terpusat begitu pula dalam prosedur penarikan aktiva tetap berwujud, sehingga banyak menimbulkan kendala.
Permasalahan dalam kajian ini adalah: (1) bagaimana metode penyusutan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (2) bagaimana prosedur penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (3) bagaimana pencatatan akuntansi penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (4) bagaimana pengendalian intern penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan mengenai: (1) untuk mengetahui bagaimana metode penyusutan penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (2) untuk mengetahui bagaimana prosedur penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (3) untuk mengetahui bagaimana pencatatan akuntansi penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta, (4) untuk mengetahui bagaimana pengendalian intern penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Objek kajian dalam penelitian ini adalah prosedur penarikan aktiva tetap berwujud pada PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta. Subjek kajian penelitian adalah PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta.
Teknik pengumpualan data yang digunakan dalam kajian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data yang dipakai adlah metode deskriptif kualitatif.
Hasil kajian menunjukkan bahwa pada dasarnya pengelolaan aktiva tetap berwujud khususnya prosedur penarikan aktiva tetap berwujud sudah cukup baik. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus, sejak aktiva tetap beroperasi secara bulanan. Pada pengendalian intern aktiva tetap berwujud bagian akuntansi tidak terpisah dengan bagian aktiva tetap, dan pada praktik yang sehat telah dilakukan pencocokan fisik . aktiva tetap berwujud sepenuhnya berada pada kebijakan PT.PLN Pusat. Prosedur penarikan aktiva tetap berwujud PT. PLN (Persero) Jawa Tengah dan D.I Yogyakarta harus melalui persetujuan PT.PLN pusat karena kebijakan penarikan aktiva tetap berada sepenuhnya pada PT.PLN Pusat.