Abstraksi
PT Pelni merupakan BUMN yang bergerak di bidang transportasi laut. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1950. Seperti juga perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi lainnya di Indonesia, kenaikan harga BBM sangat mempengaruhi PT Pelni, yang menyebabkan komponen biaya BBM meningkat menjadi 46,12% dari total biaya perkapalan. Oleh karena itu, perusahaan berusaha meningkatkan efisiensi di segala aspek, serta meningkatkan pengawasan internal untuk mengelola sisi biaya secara ketat. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban mampu mendorong perusahaan guna mencapai tujuan tersebut melalui pengendalian biaya. Berdasakan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan riset mengenai penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam mencapai pengendalian biaya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan studi pustaka dan wawancara dengan staf bagian keuangan pada PT Pelni untuk memperoleh data. Metode analisis dari penelitian ini adalah dengan membandingkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dan pengendalian biaya yang diperoleh dari studi kasus.
Dari hasil penelitian pada PT Pelni, perusahaan tersebut belum menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan cukup baik, hal ini dapat diketahui dengan adanya beberapa syarat-syarat dan karakteristik yang belum dipenuhi. Perusahaan juga belum menjalankan pengendalian biaya dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya analisis terhadap penyimpangan biaya yang belum dilakukan.