Abstraksi
Dewasa ini banyak sekali Invertor baik asing maupun swasta yang menginvestkan dananya pada perusahan, tentunya pada perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, harapan investor adalah dapat memperoleh tingkat pengembalian saham yang diharapkan. Hal ini harus dilakukan investor dengan menanamkan modalnya pada perusahaan yang berkinerja baik. Untuk itu diperlukan konsep penilaian kinerja yang mampu mengukur seberapa baik kinerja yang dimiliki sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini akan diungkap masalah penilaian kinerja perusahaan dan hasilnya. Konsep penilaian kinerja ada dua macam, yaitu konsep konvensional dan konsep value based. Konsep konvensional sering menggunakan laba dan arus kas sebagai indikator utama keberhasilan kinerja suatu perusahaan. Konsep value based dinilai lebih baik karena mempertimbangkan resiko biaya modal yang dihadapi oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah konsep penilaian kinerja perusahaan, baik konvensional maupun value based, berpengaruh terhadap rate or return.
Penelitian ini menggunakan Rate of Return (ROR) sebagai variabel dependen dan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Return on Investment (ROI), Operating Cashflow (OCF), Earning Per Share (EPS), Economic Value Added (EVA) sebagai variabel independen. Hipotesis yang diajukan akan diuji dengan model regresi linear berganda. Sampel sebanyak 38 perusahaan yang tergabung dalam LQ 45 tahun 2004.