ABSTRAK
Penelitian mengenai akumulasi merkuri pada biota air khususnya ikan sangat penting karena sifat merkuri yang bioakumulatif. Ikan mas merupakan salah satu bahan konsumsi manusia yang secara tidak langsung dengan proses rantai makanan akan memindahkan akumulasi logam berat merkuri kepada organisme yang lebih tinggi tingkat trofiknya seperti manusia. Dari penjelasan tersebut diatas maka timbul permasalahan berapa besar akumulasi Hg pada daging ikan mas yang didedahkan pada tingkatan waktu pendedahan merkuri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi merkuri pada daging ikan mas pada berbagai tingkatan waktu pendedahan ikan mas dengan logam berat Hg.
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Universitas Negeri Semarang. Adapun susunan penelitian terdiri dari 3 taraf waktu perlakuan pada konsentrasi di batas aman yaitu 0,02 ppm dan konsentrasi 0 ppm sebagai kontrol. Analisis akumulasi Hg dilakukan di BPPI Kota Semarang dengan teknik AAS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa akumulasi terbesar pada konsentrasi HgCl 0,02 ppm pada minggu keenam, hal ini dikarenakan semakin lama waktu pendedahan maka akumulasi Hg juga akan semakin bertambah besar. Dari data penelitian didapatkan akumulasi Hg terbesar pada perlakuan di minggu keenam sebesar 0,05 ppm, nilai tersebut tidak melebihi ambang batas maksimal yang ditentukan oleh SNI serta WHO yaitu yang menyebutkan ambang batas maksimal Hg pada ikan sebesar 0,5 ppm.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa diketahui terdapat akumulasi merkuri pada daging ikan setelah pemberian merkuri dengan konsentrasi 0,02 ppm setiap minggu selama 6 minggu sebesar 0,05 ppm. Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini Bagi masyarakat sebaiknya berhati-hati dan waspada dalam mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri meskipun pada batas aman karena sifat merkuri yang bioakumulatif sehingga dapat terakumulasi dalam tubuh apabila dikonsumsi secara terus-menerus serta perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai akumulasi merkuri pada organisme hidup dengan waktu yang lebih lama atau dengan konsentrasi merkuri dibuat dengan variasi adanya peningkatan konsentrasi merkuri pada medium dan yang tidak atau dengan variasi pada faktor lingkungan.