ABSTRAK
Pengendalian kualitas produk dalam proses produksi merupakan faktor yang sangat penting bagi dunia industri karena pengendalian kualitas yang baik dan dilakukan secara terus menerus akan dapat mendeteksi ketidaknormalan secara cepat, sehingga dapat segara dilakukan tindakan antisipasinya. Hal ini untuk menjamin mutu produksi atau pelayanan. Makin meningkatnya kemajuan proses produksi makin diperlukan pengendalian kualitas. Kontrol kualitas sangat diperlukan dalam memproduksi suatu barang untuk menjaga kesetabilan mutu. PT Nyonya Meneer Semarang - Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan jamu. Dalam pembuatan jamu tersebut, PT Nyonya Meneer Semarang – Indonesia sangat memperhatikan kualitas produknya. Dengan keahlian dan penyelidikan laboratorium yang semakin modern mengenai standar kualitas yang harus dicapai dalam pembuatan jamu, PT Nyonya Meneer Semarang - Indonesia selalu menjaga dan meningkatkan kualitas produknya agar selalu dapat memenuhi keinginan konsumen.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana pengendalian kualitas statistik masing-masing produk jamu dan produksi jamu mana yang analisis awal proses produksi terjadi di luar batas pengendali statistik (out statistical control) dan apa penyebabnya?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengendalian kualitas statistik masing-masing produk jamu dan untuk mengetahui produksi jamu mana yang analisis awal proses produksi terjadi di luar batas pengendali statistik (out statistical control) dan apa penyebabnya.
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu: identifikasi masalah, perumusan masalah, metode pengumpulan data, metode analisis data
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu semua jenis jamu berada dalam pengendalian kualitas statistik. Jenis jamu pewangi harum diperoleh GT=0.0040, BPA=0.0078, BPB=0.0002, jamu stroong (influenza) diperoleh GT=0.00397, BPA=0.00741, BPB=0.00052, jamu jampi seni diperoleh GT=0.00402, BPA=0.00782, BPB=0.00022, jamu galian cepaka putih diperoleh GT=0.00476, BPA=0.00889, BPB=0.00063, jamu sakit kencing batu (Niersteen) diperoleh GT=0.00455, BPA=0.00859, BPB=0.00051, jamu ketegangan (bloedruk) diperoleh GT=0.00476, BPA=0.00889, BPB=0.00063, jamu jerawat diperoleh GT=0.00451, BPA=0.00854, BPB=0.00049, jamu langsing (untuk pria) diperoleh GT=0.00402, BPA=0.00782, BPB=0.00022, jamu dewi kecantikan diperoleh GT=0.00430, BPA=0.00823, BPB=0.00038, jamu awet muda A/B diperoleh GT=0.00423, BPA=0.00812, BPB=0.00034.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa semua proses produksi jamu di PT Nyonya Meneer sudah terkendali secara statistik dan semua awal proses produksi tidak ada yang terjadi di luar batas pengendali sattistik (out statistical control) sehingga tidak perlu diadakan suatu perbaikan.
Saran yang dapat diberikan adalah hasil penelitian diharapkan akan dapat memberikan masukan sebagai dasar pertimbangan dalam penganbilan keputusan terutama yang berkaitan dengan upaya pencapaian kualitas produksi, penelitian perlu dikembangkan berdasar analisis disiplin ilmu dan metode lain agar lebih bisa menghasilkan penelitian yang baik, dan penelitian hendaknya dilakukan tidak hanya dengan satu metode tetapi dengan dua metode atau lebih.