BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
Bola basket diciptakan oleh James A. Naismith di Amerika pada tahun 1891. Pada suatu hari James A. Naismith sambil memegang bola sepak yang membawa seorang pemainnya masuk dalam ruangan olahraga dengan maksud mencoba permainan yang telah ia pikirkan itu. Setelah dalam ruangan olahraga, ia memikirkan bahwa yang pantas untuk gawang adalah peti kayu saja. Dan ia minta bantuan kepada kepala rumah tangga sekolah, Stebbin namanya, apakah bisa menyediakan kebutuhannya itu. Tetapi Stebbin tidak mempunyai kotak kayu dan sebagai penggantinya ditawarkan "basket" (keranjang) buah persik yang kosong pada Naismith. Disetujuilah oleh Naismith dan basket itu yang kemudian digantungkan oleh Stebbia di kedua sisi ruangan pada balkonnya. Naismith menjelaskan peraturan-peraturannya, dan para pelajar/pemainnya mencoba mengikutinya. Dari asal keranjang buah "peach basket" inilah, berasal nama basketball, yang terkenal di seluruh dunia (Machfud Irsyada, 2000: 2).
Karena James A. Naismith mengasuh 18 pelajar di dalam kelasnya, maka pertama-tama bola basket dimainkan oleh 9 orang masing-masing regu, dengan 3 pemain depan, 3 pemain tengah, 3 pemain belakang/guard. Pada tahun 1892 bola basket dimainkan oleh 7 orang masing-masing pihak, dan selanjutnya setelah mengalami perubahan-perubahan jumlah yang sampai sekarang berlaku ialah 5 orang untuk masing-masing pihak (Machfud Irsyada, 2000: 3).
Pada permainan bola basket, untuk mendapatkan gerakan efektif dan efisien ini perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar yang baik. Teknik dasar tersebut antara lain :
a) Teknik melempar dan menangkap
b) Teknik menggiring bola
c) Teknik menembak
d) Teknik gerakan berporos
e) Teknik Lay-up shoot
f) Merayah (Imam Sodikun, 1992: 48 ).
Latihan teknik dasar menembak jarak dekat menggunakan satu tangan dan menggunakan dua tangan. Supaya dapat menembak dengan benar, perlu memperhatikan beberapa faktor:
a) Sikap kaki kuda - kuda/ sejajar.
b) Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala, siku lengan membentuk sudut 90 derajat.
c) Tangan kiri meninggalkan bola, lengan kanan diputar sedikit menghadap ke arah ring.
d) Sikap lurus rileks dan lentur, badan lurus menghadap sasaran.
e) Lutut ditekuk agak kedalam untuk mengambil awalan.
f) Luruskankan kaki depan, bersamaan dengan itu luruskan juga lengan kanan ke depan atas, sehingga lengan itu membuat sudut 45 derajat.
g) Pelepasan bola harus disertai dengan lecutan pergelangan tangan, sampai jari-jari menghadap ke tanah (Slamet SR, 1994: 110-111).
Three point shoot (tembakan tiga angka) untuk tembakan 3 angka, disiapkan pada kejauhan yang cukup dari garis untuk menghindarkan penginjakan garis dan untuk memfokuskan pandangan anda pada ring basket. Gunakan jump shoot yang seimbang, tembakkan bola tanpa ketegangan saat anda melompat. Semakin jauh tembakan, mekanisme urutan dan irama yang benar semakin penting. Pada tembakan three point biasanya seorang pemain tidak perlu lompat terlalu tinggi. Pemain dapat menggunakan tenaga, lebih dari kaki dan menambah tenaga dengan melangkah pada tembakan.
Pemain juga bisa mendapatkan keuntungan dari peningkatan tenaga secara berurutan dari punggung dan bahu. Terasa seperti apabila seorang pemain menembak saat melompat, dibandingkan pada puncak lompat tertinggi anda (pada saat melompati lawan anda yang menjaga ketat tembakan dari dalam). Upayakan melompat dengan seimbang sehingga anda bisa menembak tanpa ketegangan. Seimbang dan kontrol sangatlah penting daripada tinggi maksimum. Irama yang halus dan follow through yang sempuma membantu jump shooting jarak jauh di tembakan 3 angka, seperti semuanya jump shoot, anda harus mendarat dengan seimbang di tempat yang sama saat anda melompat (Wissel, 2000: 55). a) Power lengan sangat penting untuk menunjang hasil shooting three point, menggunakan telapak tangan (metacarpalia) sampai jari (finger) buat melepaskan bola ke keranjang basket. Muscular Power yaitu usaha maksimal yang dikerahkan dalam waktu sesingkatsingkatnya (Mochamad Sajoto, 1988: 72). b) Pengukuran power lengan yang sampai saat ini masih sering di gunakan adalah tes melempar bola medicine (Mochamad Sajoto, 1988 :73). c) Pengukuran power tungkai dengan teste Ketinggian vertical jump (Mochamad Sajoto 1988 :74 ). d) Kekuatan otot perut dengan tes sit up (Eri Pratiknyo Dwikusworo, 2000: 54).
Dari latar belakang penulis dapat mengemukakan alasan judul sebagai berikut:
1. Power lengan berhubungan dengan hasil shooting three point.
2. Power tungkai berhubungan dengan hasil shooting three point.
3. Kekuatan otot perut berhubungan dengan hasil shooting three point.
1.2 Permasalahan
Dalam suatu penelitian tentunya mempunyai permasalahan yang perlu diteliti, dianalisa, dan diusahakan pemecahannya. Berdasarkan latar belakang di atas yang telah diuraikan bahwa dalam bola basket, power dalam hal ini power lengan, power tungkai, kekuatan otot perut memegang faktor yang penting di samping faktor yang lain yaitu koordinasi, ketepatan, psikologi olahraga dan penguasaan teknik menembak. Sehubungan dengan itu maka permasalahan dalam penelitian ini adalah berapa besarnya sumbangan power lengan, power tungkai, dan kekuatan otot perut terhadap shooting three point pada siswa SMA Negeri 1 Pati siswa ekstrakurikuler bola basket tahun 2005/2006 ?