ABSTRAK
Planaria adalah cacing yang mempunyai kemampuan regenerasi yang tinggi. Cacing ini sangat sensitif terhadap intensitas cahaya, pH dan suhu lingkungan dimana cacing tersebut tinggal. Populasi planaria di alam bisa berkurang karena berbagai hal, misalnya adalah adanya banjir yang bisa menyebabkan planaria terluka atau terpotong-potong. Apabila hal ini sering terjadi maka populasi planaria di alam bisa berkurang. Berdasarkan hal tersebut maka bisa dirumuskan suatu permasalahan yaitu adakah pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan regenerasi non-alami cacing planaria yang bertujuan untuk mengetahui apakah intensitas cahaya berpengaruh terhadap kecepatan regenerasi non-alami cacing planaria di habitatnya yaitu di sungai Semirang Ungaran.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cacing planaria yang hidup di sungai Semirang. Sampel penelitian adalah cacing planaria sebanyak 54 ekor dengan warna dan ukuran yang hampir seragam. Intensitas cahaya yang dikenakan pada planaria selama regenerasi yaitu intensitas cahaya 50-150 Lux, 200-300 Lux, 450-550 Lux, 950 Lux-1050 Lux dan 4950-5050 Lux. Setiap perlakuan terdiri dari 6 planaria dengan pengulangan 3 kali sehingga jumlah cacing pada setiap perlakuan adalah 18 ekor. Kecepatan regenerasinya dihitung setelah pemotongan kemudian data dianalisis dengan analisis regresi.
Hasil pengamatan menunjukkan tingkat kecepatan yang berbeda pada setiap perbedaan intensitas cahaya. Kecepatan regenerasi tertinggi pada intensitas cahaya 50-150 Lux. Kecepatan terendah pada intensitas cahaya 4950 Lux-5050 Lux Berdasarkan analisis regresi, diketahui tingkat pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan regenerasi planaria sebesar 85,4%.
Berdasarkan hasil penghitungan dapat diperoleh hasil bahwa, intensitas cahaya berpengaruh terhadap kecepatan regenerasi non-alami cacing planaria. Pengaruh intensitas cahaya terhadap kecepatan regenerasi non-alami cacing planaria mencapai 85,4%.