Abstraksi
Pada awal perkembangannya, koperasi seringkali dipandang sebelah mata. Namun sekarang koperasi dapat dijadi sebuah alternatif yang baik bahkan menjadi soko guru perekonomian nasional. Ini yang kemudian membuat banyak orang berharap banyak pada koperasi. Koperasi sebagai badan usaha yang beranggotakan orang–orang atau badan hukum koperasi melandaskan kegiatannya sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan serta bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain memberikan bantuan modal kepada koperasi dan pengusaha kecil dalam betuk pinjaman modal, pembinaan koperasi, membentuk Forum Koordinasi Pembinaan Koperasi dan Pengusaha Kecil (FKPPK).
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat efisiensi penggunaan modal kerja pada (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) KPRI di Semarang dan adakah pengaruh antara efisiensi modal kerja dengan rentabilitas pada (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) KPRI di Semarang ?
Tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara efisiensi modal kerja dengan rentabilitas KPRI di Semarang. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan efisiensi modal kerja terhadap rentabilitas di KPRI Semarang. Untuk mengetahui tingkat efisiensi modal kerja di KPRI kota Semarang.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPRI yang ada di kota Semarang, diambil sebanyak 17 buah koperasi.. dari hasil perhitungan diperoleh sampel dalam penelitian ini sebanyak 17 KPRI. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah tingkat perputaran kas, tingkat perputaran piutang dan perputaran persediaan sebagai variabel bebas sedangkan rentabilitas ekonomi sebagai variabel terikat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diketahui nilai Fhitung sebesar 2.972 dengan df pembilang 3 dan df penyebut 30 diketahui nilai Ftabel sebesar 2.92. Dari hasil tersebut terlihat bahwa Fhitung >Ftabel (2.972 > 2.92) sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh antara perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi, atau Ha diterima. Berdasarkan hasil perbandingan diatas terlihat bahwa variabel X1, dan X2 hasil thitung < ttabel. dengan demikian hipotesis kerja (Ha) ditolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara perputaran kas dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomi secara parsial. Sedangkan untuk variabel X3 diperoleh hasil thitung > ttabel sehingga hipotesis kerja (Ha) diterima yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas ekonomi secara parsial.
Adapun saran yang dapat peneliti berikan diantaranya untuk KPRI di Kota Semarang agar mengelola penjualan kredit secara baik, dalam jangka waktu yang pendek dan melakukan penagihan piutang secara aktif. Sehingga tidak terjadi piutang tak tertagih dan efisien penggunaan piutang koperasi dapat tercapai.
Penelitian ini hanya terbatas pada kajian empiris tentang pengaruh unsur-unsur modal kerja terhadap rentabilitas pada KPRI di Kota Semarang, tetapi tidak sampai kepada pemecahan masalah tentang bagaimana dampak unsur-unsur modal kerja itu sendiri terhadap kinerja perusahaan. Oleh karena itu, peneliti lain yang berminat terhadap permasalahan unsur-unsur modal kerja dan profit margin dapat mengembangkan penelitian ini dalam rangka mengetahui dampak dari unsur-unsur modal kerja yang digunakan perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Karena dalam penelitian ini terbatas hanya mengungkap pengaruh unsur-unsur modal kerja terhadap rentabilitas pada KPRI di Kota Semarang, maka untuk penelitian selanjutnya perlu dikembangkan lagi dengan penambahan variabel yang lain misalnya rasio profit margin sehingga hasil penelitiannya akan lebih akurat.