SARI
Dalam Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa dan Satra Indonesia kelas X ada beberapa kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa, salah satunya adalah kompetensi menulis cerpen. Pada penelitian ini penulis mencoba melakukan perbaikan pada pembelajaran menulis cerpen di kelas XA MA AL Asror. Penelitian ini dilakukan di kelas XA karena keterampilan siswa dalam menulis cerpen masih rendah. Rendahnya keterampilan siswa disebabkan oleh siswa kurang berlatih dalam menulis cerpen, kecilnya minat siswa dalam kegiatan menulis dan kurangnya pengetahuan siswa tentang metode menulis cerpen. Selain itu, metode yang digunakan selama ini masih klasikal sehingga guru kelihatan sebagai pihak yang mutlak benar. Melalui penelitian ini, peneliti akan menerapkan pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata untuk mengatasi rendahnya keterampilan siswa kelas XA MA AL Asror dalam menulis cerpen dan untuk mengubah suasana pembelajaran menjadi lebih menarik.
Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengangkat dua permasalahan, yaitu; (1) bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 setelah diajar dengan metode karya wisata? (2) bagaimanakah perubahan perilaku pada siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 dalam menulis dengan metode karya wisata? dari permasalahan tersebut, peneliti memiliki tujuan dalam penelitian ini, yaitu; (1) untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis cerpen siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 setelah mengikuti pembelajaran dengan metode karya wisata dan (2) untuk mendeskripsikan perilaku siswa kelas XA MA Al Asror Kabupaten Semarang Tahun 2006 dalam mengikuti proses pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menggunakan tiga tahap, yaitu prasiklus, siklus I dan siklus II. Siklus I dan siklus II terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Data penelitian ini diperoleh dari instrumen tes dan nontes. Data instrumen tes diperoleh dari hasil tes yang berupa menulis cerpen, sedangkan data instrumen non tes diperoleh dari observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto. Data yang terkumpul, baik tes dan nontes dianalisis dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menulis cerpen dengan metode karya wisata dapat meningkatkan keterampilan siswa kelas XA MA Al Asror dalam menulis cerpen. Hal ini terbukti dari hasil tes menulis cerpen yang mengalami peningkatan sebesar 58.43 % dari prasiklus kesiklus II. Pada prasiklus hasil tes menulis cerpen mencapa nilai rata-rata 51.33 dengan kategori kurang, sedangkan siklus II mencapai nilai rata-rata 81.27 dengan kategori baik. Peningkatan keterampian menulis cerpen tersebut diketahui dari hasil tes prasiklus dan siklus II. Hasil nontes siklus I menunjukkan sebagian besar siswa menyukai pembelajaran dengan metode karya wisata, tetapi siswa kurang terampil dalam menulis cerpen. Setelah mengikuti pembelajaran siklus II, siswa lebih memahami cara menulis cerpen dan dapat belajar dengan baik. Siswa lebih siap mengikuti pembelajaran siklus II dan terdorong untuk berusaha secara maksimal agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Selanjutnya, dari hasil penelitian, saran yang dapat direkomendasikan berkaitan dengan pembelajaran menulis cerpen. Bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia hendaknya dapat memberikan variasi-variasi dalam pembelajaran. Variasi itu dapat berupa; (1) variasi interaksi antara guru dengan siswa agar siswa tidak merasakan jenuh dalam pembelajaran; (2) variasi dalam menggunakan metode seperti pada pembelajaran menulis cerpen yang menggunakan metode karya wisata sebagai sarana pembelajaran yang menarik. Bagi guru mata pelajaran lain, hendaknya termotivasi untuk menggunakan metode pembelajaran yang lebih baik lagi dalam membelajarkan mata pelajaran. Bagi peneliti lain hendaknya termotivasi untuk melengkapi penelitian ini dengan menggunakan metode lain untuk meningkatkan keterampilan menulis cerpen. Bagi para praktisi atau peneliti dibidang pendidikan dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan untuk melakukan penelitian yang lain dengan metode pembelajaran yang berbeda sehingga didapat berbagai alternatif metode pembelajaran.