BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk menghimpun dana yang berfungsi untuk membiayai secara langsung kegiatan perusahaan, dimana masyarakat diikutsertakan secara langsung didalamnya. Masyarakat yang diikutsertakan secara langsung adalah masyarakat yang menanamkan dananya ke dalam suatu perusahaan, dengan cara membeli saham dari perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta ataupun di Bursa Efek Surabaya.
Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya perusahaan go public yang terdaftar di bursa saham serta semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai terjun di dunia pasar modal. Tidak hanya peran dari perusahaan dan masyarakat saja yang mengakibatkan pasar modal di Indonesia berkembang, namun pemerintah
juga berperan dalam membantu perkembangan pasar modal di Indonesia. Salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran saham adalah tingkat harga saham. Bila saham dinilai terlalu tinggi oleh pasar, maka jumlah permintaanya akan berkurang. Sebaliknya, jika pasar menilai bahwa harga saham tersebut terlalu rendah maka jumlah permintaannya akan meningkat. Tingginya harga saham akan mengurangi kemampuan para investor untuk membeli saham tersebut. Hukum permintaan dan penawaran kembali akan berlaku, dan sebagai konsekuensinya, harga saham yang tinggi tersebut akan menurun sampai tercipta posisi keseimbangan yang baru. (Ewijaya, 1999)
Peristiwa stock split di pasar modal dilakukan oleh para manajer perusahaan untuk menata kembali harga pasar saham. Hal ini mengindikasikan bahwa stock split merupakan alat yang penting dalam praktik pasar modal. Stock split adalah memecah selembar saham menjadi n lembar saham. Harga perlembar saham adalah 1/n dari harga sebelumnya. Dengan demikian total ekuitas perusahaan adalah tetap atau tidak mengalami perubahan, dengan kata lain stock split tidak mempunyai nilai ekonomis. Oleh karena itu, stock split merupakan suatu kosmetika saham yang dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya pemolesan saham agar saham terlihat lebih menarik di mata investor sekalipun tidak meningkatkan kemakmuran bagi pemegang saham.
Tujuan dilakukannya stock split oleh emiten adalah agar sahamnya berada dalam rentang perdagangan yang optimal sehingga distribusi saham menjadi lebih luas dan daya beli investor meningkat terutama untuk investor kecil. Harga pasar saham mencerminkan nilai suatu perusahaan. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut dan sebaliknya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi dapat mengurangi minat investor untuk berinvestasi sehingga harga saham sulit untuk meningkat lagi. Dalam mengantisipasi hal tersebut banyak perusahaan yang melakukan stock split. Sehingga dengan harga saham yang tidak terlalu tinggi akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham.
Tindakan stock split mengakibatkan jumlah saham yang beredar bertambah, sehingga para investor yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat melakukan penyusunan kembali portofolio investasinya. Penyusunan kembali portofolio tidak terlepas dari pertimbangan resiko saham yang membentuk portofolio sehingga diharapkan akan diperoleh tingkat resiko yang lebih kecil dimana investor rasional akan memilih investasi yang mempunyai resiko terkecil bila dihadapkan pada dua pilihan investasi yang memberikan tingkat return sama.
Stock split adalah salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk menarik perhatian investor. Stock split akan memerlukan biaya, oleh karena itu hanya perusahaan yang mempunyai prospek bagus saja yang mampu melakukannya. Jika kondisinya tidak bagus, maka perusahaan tidak akan melakukan stock split. Pasar akan memberikan respon positif jika perusahaan melakukan stock split kredibel. Stock split biasanya diikuti oleh peningkatan dividen, oleh karena itu pasar akan menafsirkan sebagai prediktor peningkatan dividen. Peningkatan dividen dapat menjadikan informasi tentang keyakinan manejemen terhadap laba yang akan datang. Hasil yang ditunjukkan yaitu harga saham meningkat pada periode menjelang stocksplit. (Ewijaya, 1999).
Informasi mengenai stock split dan motivasi perusahaan melakukan stock split menjadi suatu hal yang perlu dipertimbangkan oleh para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan untuk membeli dan melepas saham yang dimiliki berdasarkan analisis mereka mengenai informasi apa yang terkandung dalam stock